Negara Asia Tenggara mana yang paling banyak menyumbang pemainnya di Liga Indonesia? Jawabannya adalah Singapura. Di saat pemain-pemain Malaysia, Thailand, dan Vietnam masih berpikir dua kali untuk menjajal kompetisi Indonesia, sudah banyak pemain dari negeri singa yang mewarnai panggung sepak bola kita.
Berikut ini daftarnya:
Noh Alam Shah
Tak ada penggila bola Indonesia yang tak ingat dengan nama Noh Alam Shah. Mantan penyerang tim nasional Singapura ini mungkin terbilang pemain Singapura tersukses yang pernah berkarier di Indonesia. pencetak gol terbanyak sepanjang masa Piala AFF dengan 17 gol ini sukses mengantarkan Arema Malang ke tangga juara Liga Indonesia 2009. Pria yang akrab disapa Along tersebut juga pernah mengantarkan Singapura ke tangga juara Piala AFF 2004 dan 2007. Selain Arema, Persib Bandung dan PSS Sleman pernah merasakan jasanya.
Agu Casmir
Pemain kelahiran Nigeria yang telah gantung sepatu pada tahun 2014 ini bermain di Indonesia dalam dua kesempatan. Yang pertama adalah pada tahun 2010 bersama Persija. Sayang, masa bermainnya bersama Macan Kemayoran lebih banyak diwarnai kontroversi. Andalan Singapura di Piala Tiger 2004 (nama sebelumnya Piala AFF) ini sempat kembali ke Persebaya (versi siluman) di Liga Indonesia 2014.
Mustafic Fakhrudin
Pemain yang lahir di Yugoslavia ini datang ke Jakarta pada tahun 2010 bersama rekannya sesama pemain tim nasional Singapura, Baihakki Khaizan. Penampilan gemilangnya selama satu musim membuatnya populer di kalangan para Jakmania. Namun, semusim kemudian ia pindah untuk membela Persela Lamongan. Meski sebentar lagi berusia 37 tahun, Mustafic masih dipercaya mengawal lini belakang Tampines Rovers.
Baihakki Khaizan
Pemain kelahiran 31 Januari 1984 ini adalah nama yang tak asing bagi pencinta sepak bola Indonesia. Ia pernah berkiprah di kompetisi Indonesia bersama dua klub besar, Persija Jakarta (2009/2010) dan Persib Bandung (2010). Ia juga pernah membela Medan Chiefs di era Indonesian Premier League (IPL). Dalam usia 34 tahun, Baihakki masih aktif bermain di Liga Thailand bersama Udon Thani FC.
Khairul Amri
Banyak yang lupa bahwa peraih tiga trofi Piala AFF ini pernah semusim merumput di Indonesia. Khairul menjadi idola para suporter Persiba Balikpapan pada tahun 2010. Sayang, cedera mengganggu perkembangan kariernya di Indonesia. Setelah itu, pemain yang kini berusia 33 tahun tersebut kembali ke negaranya dan saat ini masih menjadi andalan Tampines Rovers.
Muhammad Ridhuan
Arema Malang merasakan kehebatan para pemain Singapura pada tahun 2010. Selain Along (Noh Alam Shah), Arema juga mendatangkan kompatriotnya di timnas Singapura, yaitu Muhammad Ridhuan. Dalam waktu singkat, winger jangkung tapi lincah ini menjadi ikon klub bersama Along, Benny Wahyudi, dan Ahmad Bustomi. Ridhuan memutuskan untuk tetap di Arema ketika Along memutuskan pindah ke Persib Bandung. Kini dalam usia 34 tahun, Ridhuan sempat kembali ke Indonesia untuk memperkuat Pusamania Borneo FC di Piala Presiden 2018 lalu.
Shahril Ishak
Persib Bandung mungkin merupakan klub yang paling sering menggunakan jasa pemain Singapura. Selain Baihakki Khaizan dan Noh Alam Shah, Maung Bandung juga pernah diperkuat winger lincah, Shahril Ishak, pada tahun 2010. Sayang, kebersamaan keduanya hanya berlangsung selama setengah musim. Tak putus asa, pengoleksi tiga trofi Piala AFF ini sempat mencoba peruntungan bersama Medan Chiefs di era Indonesian Premier League (IPL), yang juga hanya untuk setengah musim.
Fandi Ahmad dan David Lee
Jauh sebelum kompetisi Perserikatan dan Galatama Indonesia digabung, dua pemain terkenal Singapura lebih dulu memperkuat klub Niac Mitra. Fandi yang berposisi sebagai penyerang dan David sebagai penjaga gawang sukses membawa juara Galatama tahun 1983 ke Kota Surabaya.
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.