Eropa Italia

Grafik Mengesankan Giacomo Bonaventura

Jika dibandingkan dengan nama-nama penggawa lawas seperti Riccardo Montolivo dan Suso atau bahkan para newcomer macam Lucas Biglia dan Franck Kessie, figur Giacomo Bonaventura mungkin dianggap kalah kelas, tak terkecuali oleh tifosi fanatik AC Milan sendiri, Milanisti.

Direkrut dari Atalanta pada musim panas 2014 lalu dengan mahar senilai 7 juta euro, ekspektasi cukup tinggi mengiringi kedatangan Bonaventura saat itu lantaran sering bermain apik semasa memperkuat La Dea.

Namun datang di salah satu periode semenjana yang tengah dilalui Milan, membuat sosok Bonaventura acapkali dikritik karena dianggap gagal menampilkan performa yang konsisten di atas lapangan dan tak membuat I Rossoneri jadi lebih baik. Meski begitu, harus dipahami juga bahwa Bonaventura tak bisa sendirian mengangkat performa klub yang sedang ia bela.

Sosok yang punya panggilan akrab Jack ini sebenarnya layak dikategorikan sebagai pemain langka karena sangat versatile. Beroperasi di lini tengah, ia sanggup berperan sebagai gelandang box-to-box, gelandang sayap, atau bahkan gelandang serang.

Keserbabisaannya itu pula yang kerap dicatut sebagai latarbelakang utama mengapa sosok Bonaventura terus menjadi andalan para pelatih Milan dalam kurun empat musim terakhir. Filippo Inzaghi, Sinisa Mihajlovic, Cristian Brocchi, Vincenzo Montella, dan kini Gennaro Gattuso, selalu memasangnya sebagai pemain inti.

Berdasarkan data yang dihimpun lewat Transfermarkt, Bonaventura tak pernah bermain kurang dari 22 laga selama memperkuat panji I Rossoneri. Tak sampai di situ, ia pun tergolong rajin untuk mencetak gol meski torehannya belum pernah sekalipun menembus dua digit di setiap musimnya. Dipandang dari sisi manapun, hal itu adalah bukti jikalau Bonaventura memiliki arti penting dalam skuat Milan.

Pada musim ini, grafik penampilan Bonaventura justru terlihat semakin mengesankan. Khususnya di bawah asuhan Gattuso yang kini sedang membawa Milan menikmati rekor positif tak terkalahan di 11 pertandingan pada seluruh ajang.

Dalam momen-momen brilian itu, Bonaventura memperlihatkan kepada semua orang betapa ia sangat esensial bagi Milan, utamanya di ajang Serie A. Dilansir oleh WhoScored, Bonaventura yang selalu bermain sebagai starter di bawah asuhan Gattuso sukses mengepulkan 5 gol dan 1 asis dari 11 partai. Uniknya, jumlah itu bahkan melebihi koleksi Fabio Borini, Nikola Kalinic, dan Andre Silva yang memiliki posisi natural sebagai attacante.

Situs penyedia data statistik tersebut juga menempatkan Bonaventura sebagai salah satu penggawa I Rossoneri dengan rating tertinggi sampai hari ini. Lelaki yang punya 8 caps bersama tim nasional Italia ini cuma kalah dari Suso (dengan waktu bermain di atas 1.400 menit).

Mengingat perjalanan Milan di tiga kompetisi berbeda (Serie A, Piala Italia dan Liga Europa) masih cukup panjang musim ini, tentu sangat menarik buat melihat bagaimana aksi-aksi Bonaventura pada laga-laga selanjutnya.

Berhasilkah ia mempertahankan grafik bagus yang diperlihatkannya akhir-akhir ini atau Bonaventura justru kembali tampil inkonsisten sehingga Milanisti bakal rajin melontarkan kritik kepadanya?

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional