Turun Minum Serba-Serbi

Ketika Para Pesepak Bola Terbuai Rayuan Narkoba

Dalam sepekan terakhir, begitu marak selebriti tanah air tertangkap karena kepemilikan narkoba. Serangkaian kasus tersebut menambah panjang keterikatan antara selebritis Tanah Air dan obat-obatan terlarang tersebut. Meskipun erat kaitannya dengan dunia kesehatan, olahraga, terutama sepak bola, juga tidak terhindar dari pengaruh narkoba. Beberapa pesepak bola sempat terjerat kasus pemaikaian obat-obatan terlarang.

Serupa dengan yang dialami selebriti, kemungkinan pesepak bola menggunakan barang terlarang juga disebabkan karena tingkat stres akibat ketenaran dan kesibukan yang mereka lakukan.

Berikut daftar para pesepak bola yang sempat terjerat kasus narkoba:

Diego Maradona

Narkotik menjadi tabu dalam karier hebat seorang Diego Maradona yang sukses membawa Argentina menjadi juara dunia pada tahun 1986. Yang paling menghebohkan tentu terjadi pada tahun 1991, ketika ia masih membela Napoli. Maradona terbukti menggunakan kokain hingga kemudian mendapatkan larangan aktif di dunia sepak bola selama 15 bulan. Disebutkan bahwa kebiasaan mengkonsumsi obat-obatan mulai dilakukan Maradona ketika ia membela Barcelona pada tahun 1983.

Adrian Mutu

Adrian Mutu sempat dikenal sebagai penyerang hebat ketika ia membela Parma. Kepindahannya ke Chelsea dianggap terjadi terlalu cepat. Pada tahun 2004, ia positif menggunakan kokain, dan kontraknya diputus oleh Chelsea. Nahasnya, ia kemudian hijrah ke Juventus, tidak lama kemudian klub tersebut kemudian jatuh ke Serie B karena kasus Calciopoli.

Mark Boesnich

Mark Boesnich merupakan bagian ketika Manchester United dan Sir Alex Ferguson mencari suksesor Peter Schmeichel. Soal kelebihan berat badan menjadi masalah bagi kiper asal Australia ini. Boesnich kemudian dilepas ke Chelsea di mana ia kemudian dinyatakan positif menggunakan kokain. Dipecat oleh Chelsea kemudian dan ia menerima hukuman dilarang bermain selama sembilan bulan.

Claudio Cannigia

Claudi Cannigia berada di satu generasi dengan Gabriel Batistuta dan Claudio Lopez. Penampilan terhebatnya terjadi pada Piala Dunia 1994 yang juga merupakan Piala Dunia terakhir Maradona. Sama seperti pendahulunya, Cannigia juga terlibat dalam penggunaan obat-obatan terlarang. Itu terjadi ketika ia masih membela AS Roma pada tahun 1993.

Jake Livermore

Bersama Tom Huddlestone, Jake Livermore sempat dianggap akan menjadi tulang punggung Tottenham Hotspur dan timnas Inggris di masa mendatang. Sayangnya, ia sepertinya masih belum mencapai ekspektasi yang dbebankan kepadanya. Pada tahun 2015, Livermore sempat kedapatan menggunakan kokain. Ia beralasan tengah mengalami stres akibat kematian anaknya.

Saido Berahino

Alih-alih bisa menjadi legenda besar di West Bromwich Albion, Saido Berahino justru menyebrang ke tim rival, Stoke City. Sikap dari West Brom ketika Berahino terjerat penggunaan ekstasi disebut-sebut sebagai salah satu penyebab utama mengapa ia sampai berani menyeberang dari West Brom ke Stoke City.

Kurniawan Dwi Yulianto

Liga Indonesia VI atau yang terjadi pada pergantian milenium sempat membuat kehebohan. Menurut Kuncoro, mantan pemain sayap PSM Makassar, banyak sekali bintang sepak bola Indonesia yang terbiasa menggunakan narkoba jenis sabu. Semua hanya ingat nama Kurniawan Dwi Yulianto saja yang memang kemudian mengaku bersalah. Tetapi saat itu, Kuncoro juga sempat menyebut nama Mursyid Effendi dan Yuniarto Budi. Sebelumnya sempat ada Ali Sunan yang kedapatan menggunakan narkoba jenis amphetamin.

Dan kasus-kasus Lainnya

Kebanyakan pesepak bola lebih sering tersandung karena penggunaan suplemen yang tidak tepat, atau lebih dikenal dengan istilah doping. Jaap Stam, Fernando Couto, dan Edgar Davids pernah tersandung karena penggunaan steroid. Begitu pula dengan Kolo Toure yang mengaku bahwa obat yang dikonsumsinya merupakan pil diet dari sang istri.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia