Cerita

Bagaimana Jika Para Mantan Liverpool Digabung?

Setelah menampilkan deretan mantan pemain beberapa klub di Eropa, kali ini kami ingin berandai-andai dengan menggabungkan para mantan Liverpool yang masih aktif bermain. Terlihat jelas deretan nama berkualitas yang kini sedang memperkuat klub-klub lain.

Berikut ini daftarnya:

Kiper: Jose Manuel Reina

Putra mantan penjaga gawang legendaris Miguel Reina ini dicintai suporter Liverpool setelah membawa mereka ke final Liga Champions 2006. Ia juga memenangkan penghargaan Golden Glove sebanyak tiga kali selama bermain di Liverpool. Ia bermain dalam 395 pertandingan bersama Liverpool sebelum akhirnya pindah ke Napoli dan menjadi andalan klub Italia tersebut.

Belakang: Sebastian Coates

Pemain Uruguay ini tak pernah benar-benar mendapat kesempatan berkembang di Liverpool. Ia hanya tampil kurang dari dua puluh kali selama memperkuat The Reds pada tahun 2011 hingga 2014. Setelah sempat ditampung Sunderland, Coates kini menjadi palang pintu tangguh di Sporting Lisbon.

Belakang: Mamadou Sakho

Wajah sangar dan tubuh kekar, apalagi yang kurang dari bek tengah asal Prancis ini? Tampaknya pelatih Jürgen Klopp tak puas dengan beberapa tindakan indisipliner Sakho sehingga melepasnya ke Crystal Palace. Sekarang, pemain berusia 28 tahun ini perlu membuktikan dirinya di Palace jika masih ingin dilirik tim nasional Prancis.

Belakang: Martin Skrtel

Setelah pengabdiannya selama delapan tahun, Skrtel akhirnya dianggap surplus oleh Klopp pada musim panas 2017 lalu. Setelah tampil dalam 320 pertandingan kompetitif bersama The Reds, kapten tim nasional Slowakia ini masih terpakai di salah satu liga terbaik Eropa. Bek berusia 33 tahun ini sekarang memperkuat Fenerbahce di Liga Super Turki.

Tengah: Joe Allen

Dijuluki ‘Xavi dari Wales’ oleh mantan pelatihnya, Brendan Rodgers, Joe Allen tak pernah benar-benar menjadi bagian skuat utama Liverpool. Saat ini, ia sedang menikmati kebangkitan kariernya di Stoke City. Allen menjadi pemain inti Wales yang mencetak sejarah ke semifinal Piala Eropa 2016 lalu.

Tengah: Javier Mascherano

Didatangkan pada awal tahun 2007, Mascherano membuat lini tengah The Reds sempurna berkolaborasi dengan Xabi Alonso dan Steven Gerrard. Masche sukses membawa Liverpool mencapai final Liga Champions 2006. Meski lebih banyak dipergunakan sebagai bek di Barcelona sejak tahun 2010, pria Argentina ini akan selalu dikenang sebagai salah satu gelandang bertahan terbaik Liverpool.

Tengah: Lucas Leiva

Lucas akan selalu dikenang sebagai pahlawan yang tak banyak bicara. Etos kerjanya yang bagus membuat gelandang Brasil ini awet selama sepuluh tahun memperkuat Liverpool. Ia sempat mempersembahkan Piala Liga Inggris pada tahun 2012, sebelum mengakhiri kebersamaannya dengan publik Anfield pada musim panas 2017 lalu.

Tengah: Philippe Coutinho

Ah, Coutinho. Tak akan ada habis-habisnya membahas pemain ini. Meski akhirnya memenuhi mimpinya pindah ke Barcelona dengan biaya transfer fantastis 160 juta Euro, pemain Brasil ini akan selalu diidolakan oleh publik Anfield. Sekitar empat puluh gol dalam lima tahun serta trik-trik menakjubkannya menjadi warna tersendiri di sektor penyerang sayap Liverpool.

Depan: Luis Suarez

Setelah mencetak 82 gol dalam 133 penampilan di Liverpool, Suarez secara tak langsung menasbihkan dirinya sebagai salah satu legenda di Liverpool. Kepindahannya pada tahun 2014 ke Barcelona memang disesalkan banyak pihak. Namun, pemain Uruguay ini membuat lega para Liverpudlian karena

tidak berniat kembali ke Inggris untuk membela klub lain selain The Reds.

Depan: Raheem Sterling

Mantan wonderkid Inggris yang membela Liverpool selama lima tahun ini sudah menjadi musuh publik Anfield. Pasalnya, ia bersikeras meminta dijual pada tahun 2015 lalu. Kepindahannya ke Manchester City dengan biaya 49 juta paun membuatnya dicibir mata duitan. Namun, keputusan Sterling sepertinya tepat, karena ia kini menikmati arahan Josep Guardiola di klub barunya.

Depan: Fernando Torres

Didatangkan dari Atletico Madrid pada tahun 2007, Torres langsung mengguncang sepak bola Inggris dengan 33 gol di musim pertamanya. Liverpool adalah klub yang tepat bagi pria Spanyol ini mengasah ketajamannya, sehingga ia membawa tim nasional Spanyol menjuarai Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010. Keputusannya pindah ke Chelsea dengan harga 50 juta paun pada Januari 2011 terbilang fatal, karena ketajaman Torres tak pernah sama lagi.

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’