Keberhasilan Persija Jakarta menjuarai Piala Presiden 2018 mendatangkan kebahagiaan tersendiri bagi Asri Akbar. Gelandang berusia 34 tahun ini akhirnya merasakan kenikmatan mengangkat trofi Piala Presiden pada percobaan ketiganya di partai final.
Dalam dua edisi Piala Presiden sebelumnya, pemain asal Sulawesi Selatan ini gagal di babak final. Pengalaman perdananya di final Piala Presiden terjadi pada gelaran tahun 2015. Saat itu, Asri masih bemain untuk Sriwijaya FC. Di final, ia harus menghadapi mantan klubnya, Persib Bandung. Di final yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) itu, Asri bersama seluruh skuat Sriwijaya menelan pil pahit. ‘Laskar Wong Kito’ tumbang dengan skor 0-2 dari Persib.
Kemenangan Persib saat itu diraih melalui dua gol di babak pertama. Gol pertama dicetak Achmad Jufriyanto dari tendangan bebas dan gol kedua melalui Makan Konate.
Pada edisi kedua, yaitu tahun 2017, Asri hengkang dari Sriwijaya. Pemain kelahiran 29 Januari 1984 ini bergabung dengan Pusamania Borneo FC, klub berusia muda yang cukup bersinar di sepak bola Indonesia. Di luar dugaan, klub berjulukan Pesut Etam ini sanggup melangkah ke partai puncak. Salah satu klub kuat yang mereka singkirkan adalah Persib, yang mereka taklukkan melalui adu penalti di semifinal.
Sayang, lagi-lagi asa Asri merengkuh trofi terhenti di final. Di pertandingan final yang digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, Borneo FC ditundukkan oleh Arema FC. Kegagalan kedua ini jauh lebih pedih bagi pemain ini, karena skuat yang dibelanya dihajar dengan skor telak 1-5 di partai puncak.
Namun, semangat juang khas pria Bugis-Makassar rupanya mengalir deras di dalam darah Asri. Budaya ‘siri na pacce’ (harga diri dan tanggung jawab) mendorong pria berpostur 170 sentimeter ini untuk tak henti-hentinya berjuang meraih kesuksesan. Tawaran menggiurkan untuk memperkuat klub kebanggaan warga Jakarta, Persija, tak ditolaknya. Ia pun meninggalkan Kalimantan untuk bertolak ke ibu kota pada akhir tahun 2017.
Pada laga final melawan Bali United yang berlangsung pada Sabtu malam, 17 Februari 2018, Asri akhirnya resmi mencetak hat-trick penampilan di final Piala Presiden. Tak bermain sejak menit pertama, ia masuk di babak kedua menggantikan rekannya, Sandi Sute. Meski sempat memperoleh kartu kuning karena melanggar pemain lawan, Asri tampil cukup taktis mempertahankan keunggulan tiga gol Macan Kemayoran.
Pada saat peluit akhir berbunyi, Asri pun akhirnya dapat tersenyum lebar. Ia pantas bersyukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa karena perpaduan doa, usaha, dan kerja keras memang akan berakhir indah pada waktunya. Inilah yang dibuktikan oleh Asri Akbar, gelandang petarung yang selama ini disebut-sebut sebagai perpaduan antara Syamsul Haeruddin dan Hariono.
Selamat, Asri! Selamat, Persija!
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.