Eropa Inggris

Willy Caballero dan Kegemarannya Menggagalkan Penalti

Nama Willy Caballero sekarang ini mungkin tidak terlalu banyak disinggung orang-orang. Kiper asal Argentina tersebut memang sempat meredup kala berseragam Manchester City. Didatangkan dari klub lamanya, Malaga, Caballero berjumpa kembali dengan Manuel Pellgerini, mantan pelatihnya saat bermain di Liga Spanyol. Sayangnya, Caballero lebih sering bermain di Piala Liga dibandingkan dengan Liga Primer Inggris. Dia menjadi pilihan kedua setelah Joe Hart.

Di musim pertamanya, dia hanya bermain penuh selama dua kali dan di musim selanjutnya dia bermain sebanyak empat kali di Liga Primer. Kedatangan Pep Guardiola sedikit memberikan peluang bagi Caballero. Pep lebih memilih dirinya ketimbang Hart. Namun kedatangan kiper baru dari Barcelona, Cladio Bravo, membuatnya harus kembali menjadi pilihan kedua. Akan tetapi, Caballero tetap sabar. Buktinya, dia sempat kembali merebut posisi kiper pertama karena jeleknya Bravo di bawah gawang City.

Musim panas lalu, dia dipinang oleh Chelsea setelah kontraknya habis. Dan lagi-lagi, dia menjadi pilihan kedua di bawah kepelatihan Antonio Conte. Dia hanya sekadar menggantikan Asmir Begovic yang hengkang ke Bournemouth. Conte akan dianggap gila jika dia lebih memilih Caballero ketimbang kiper terbaiknya, Thibaut Courtois.

Meski kerap menjadi pilihan kedua, Caballero mempunyai satu kemampuan yang tidak banyak kiper menguasainya. Kemampuan tersebut adalah kemampuan menggagalkan penalti. Caballero sudah sering terlihat jago dalam menggagalkan penalti lawan sejak masih berseragam Malaga. Dari 15 penalti yang dia hadapi, lima di antaranya berhasil digagalkan.

Kemampuan menggagalkan penalti juga dibawanya ke City. Dari sembilan penalti, dia sukses menggalkan lima penalti. Oscar, Neymar, Radamel Falcao, Eden Hazard, dan Riyad Mahrez, merupakan nama-nama korban keahlian Caballero. Meski tidak dihitung, kegemilangan dia dalam menggagalkan penalti terlihat jelas ketika menahan tiga tendangan penalti pemain-pemain Liverpool di final Piala Liga 2015/2016. Di timnya saat ini, dia baru menghadapi satu tendangan penalti, dan dia sukses menahannya.

Jika ditotal, 11 penalti sudah digagalkan oleh Caballero dalam 27 kesempatan. Itu berarti, dia menyelamatkan 41% tendangan penalti sepanjang karirnya!

Ya, Caballero mungkin hanya menjadi pilihan kedua. Namun, kita tidak boleh meremehhkan salah satu kemampuannya, yaitu menggagalkan penalti. Apakah Arsenal tertarik meminangnya?

Author: Budy Darmawan (@budydiew)
Penyuka sepak bola