Cerita

Semifinal Piala Presiden 2018: Taring Tajam Bali United

Berpartisipasi di ajang play-off Liga Champions Asia membuat manajemen Bali United berketatapan untuk menurunkan tim keduanya di ajang Piala Presiden 2018. Bahkan di saat Serdadu Tridatu gagal lolos ke kompetisi antarklub nomor wahid di Benua Kuning dan terdemosi ke Piala AFC, komposisi pemain Bali United di Piala Presiden tidak berubah.

Kendati demikian, performa tim yang diasuh oleh Hans-Peter Schaller (Widodo C. Putro fokus pada ajang regional), tetap luar biasa. Selama babak penyisihan lalu, Bali United yang menghuni Grup D sukses menyapu bersih tiga pertandingan yang mereka jalani.

Hebatnya, di ketiga partai itu Serdadu Tridatu juga sukses tiga buah gol. Tak heran bila tim dengan seragam utama berwarna merah ini lolos ke perempat-final sebagai kampiun grup dan berjumpa Madura United.

Kala bertanding di fase tersebut, Bali United menunjukkan determinasi luar biasa sehingga tidak kalah dari Laskar Sape Kerrab. Imbang 2-2 di waktu normal, Serdadu Tridatu menang via adu penalti dengan skor 5-4.

Dari empat laga yang telah mereka lakoni, sudah 11 gol yang dibukukan oleh Bali United. Tiga nama berikut sepatutnya diawasi dengan cermat karena berperan besar atas taring tajam Serdadu Tridatu.

I Made Andhika

Diandalkan buat menyisir sisi kanan sebagai fullback, performa yang disuguhkan Andhika tergolong sangat apik. Selain bertahan, ia juga rajin membantu serangan. Kerja samanya dengan winger kanan Bali United, Yabes Roni, juga cukup padu sehingga level ancaman Serdadu Tridatu lewat area ini patut diwaspadai oleh tim lawan.

Stefano Lilipaly

Koleksi 5 gol yang membuatnya jadi pendulang angka terbanyak di Piala Presiden 2018 merupakan bukti nyata kehebatan Lilipaly. Pergerakannya di sepertiga akhir sungguh menyulitkan lawan. Setiap kali bola ada di kakinya, para bek wajib waspada sebab ia dapat mengeksekusinya sendiri atau malah menyodorkan umpan lezat bagi rekan-rekannya. Menjaga ketat Lilipaly adalah keharusan buat Sriwijaya FC di partai semifinal nanti.

Ilija Spasojevic

Berbahaya, barangkali itu kata yang paling tepat untuk menggambarkan presensi Spasojevic di lini depan Bali United. Kehadirannya sebagai ujung tombak Bali United menjadi jaminan mutu akan hadirnya peluang maupun gol. Meski sejauh ini baru mengemas satu gol, Sriwijaya FC bisa mendapat hukuman setimpal jika duo Bio Paulin dan Hamka Hamzah lengah dalam mengawal meski cuma sepersekian detik saja.

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional