Cerita

Semifinal Piala Presiden 2018: Trio Esensial Sriwijaya FC

Selama bursa transfer yang lalu, Sriwijaya FC bisa dikatakan sebagai salah satu klub yang paling sibuk bergerilya. Ada cukup banyak pemain yang didatangkan ke Stadion Gelora Jakabaring guna memperkokoh skuat yang kini ditangani oleh Rahmad Darmawan.

Luar biasanya, mayoritas pemain anyar rekrutan Laskar Wong Kito punya label bintang. Tak ayal, ketika turun di ajang pra-musim Piala Presiden 2018, ekspektasi terhadap mereka pun cukup tinggi dari para suporter. Sementara dari pihak klub sendiri, ajang ini mereka jadikan sarana untuk mencari komposisi terbaik sebelum mentas di Liga 1 nanti.

Berbekal pemain dengan kualitas kelas atas, Rahmad tidak kesulitan untuk meramu strategi terbaik untuk timnya. Alhasil, di babak penyisihan lalu Sriwijaya FC sanggup merebut titel juara Grup A dan berhak lolos ke perempat-final guna berjumpa Arema FC.

Penampilan apik yang disuguhkan Laskar Wong Kito di penyisihan grup rupanya bisa diduplikasi secara sempurna sehingga mereka berhasil menghempaskan Singo Edan dengan kedudukan akhir 3-1. Dari empat laga yang sudah dijalani Sriwijaya FC itu, sejumlah nama pun bisa diapungkan sebagai figur esensial yang kehadirannya akan sangat penting di babak semifinal.

Siapa saja mereka?

Teja Paku Alam

Masih berumur 23 tahun, penjaga gawang yang satu ini tampil sangat brilian di Piala Presiden. Kehadirannya di bawah mistar memberi rasa aman bagi jantung pertahanan Laskar Wong Kito. Dari empat laga yang dilakoni Sriwijaya FC sejauh ini, mereka baru kebobolan dua kali. Teruntuk partai perempat-final, Teja bahkan sanggup mengantisipasi sebuah tendangan penalti pemain lawan.

Adam Alis

Oleh sang pelatih, Adam dijadikan salah satu motor serangan tim dari lini tengah. Kemampuannya dalam membaca serangan dan menciptakan peluang sungguh bermanfaat untuk rekan setimnya. Berdasarkan data Labbola, Adam sudah bikin empat peluang bersih dan mencetak satu gol. Dirinya bakal menjadi opsi alternatif buat Sriwijaya FC buat mendulang angka jika barisan penyerangnya kembali mandul.

Makan Konate

Cepat, eksplosif, dan licin, jadi gambaran yang sangat sesuai untuk sosok Konate. Beroperasi dari wilayah sayap, Konate memberi dimensi lebih dalam fase menyerang Sriwijaya FC. Ia bisa menyisir sayap untuk kemudian mengirim umpan ke kotak penalti bagi para penyerang atau melakukan cut inside guna mengeksekusi peluang. Tak hanya itu, Konate adalah eksekutor utama Laskar Wong Kito saat memperoleh penalti.

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional