Pada musim panas 2017 kemarin, Internazionale Milano melaksanakan operasi pembelian pemain yang cukup menarik atas nama Milan Skriniar. Mengingat usianya yang masih belia, pemuda berpaspor Slovakia ini tentu sebuah investasi jangka panjang yang dilakukan oleh klub.
Namun seperti biasa, diakibatkan hobi kebanyakan Interisti yang kerap membayangkan skuat I Nerazzurri harus diisi pemain berlabel bintang, kedatangan Skriniar ke Appiano Gentile, markas latihan Inter, dipandang sebelah mata.
Ketimbang banyak bicara dan menjanjikan sesuatu yang belum pasti, menunjukkan aksi-aksi yang terbaik di atas lapangan adalah cara paling hakiki untuk mengubah penilaian khalayak. Prinsip itulah yang dipegang oleh Skriniar sejak pertama kali merumput dengan jersey biru-hitam.
Di bawah asuhan Luciano Spalletti, potensi bekas pemain MSK Zilina tersebut melesat. Tanpa disangka-sangka, ia berhasil memantapkan satu posisi di lini belakang guna bertandem dengan bek berpengalaman asal Brasil, Joao Miranda. Padahal, Inter masih punya Andrea Ranocchia di dalam skuat mereka.
Kepercayaan Spalletti terhadap Skriniar dibalas dengan cara yang paripurna. Setiap kali diturunkan, ia tampil konsisten. Ada banyak atribut positif yang sudah diperlihatkan figur yang satu ini.
Ia sangat tenang dalam menggalang sektor pertahanan, cakap ketika membaca arah permainan, sulit dilewati lawan dalam situasi one-on-one, tangguh dalam duel-duel udara, bisa menginisiasi serangan dari bawah, dan mampu menceploskan gol.
Selain performa lini depan yang cemerlang, kekokohan duo Skriniar dan Miranda di area belakang membuat Inter sukses mengemas banyak poin di paruh pertama sehingga kini bertengger di posisi tiga besar.
Berkat penampilan apik tersebut, penilaian Interisti kepada figur yang sekarang merayakan hari ulang tahun ke-23 ini berubah drastis. Pandangan remeh bertransformasi menjadi cinta yang tak terkira. Alhasil, pemain setinggi 187 sentimeter ini mulai diidolakan publik Stadion Giuseppe Meazza.
Sialnya, pada paruh kedua musim 2017/2018, Inter justru mengalami degradasi performa. Tak pernah menang dalam delapan pertandingan terakhir di Serie A membuat mereka mulai tercecer. Kesempatan untuk merebut satu tiket ke Liga Champions pun semakin terancam.
Namun di tengah performa buruk tersebut, Skriniar masih tampil cukup konsisten saat merumput. Kehadirannya tetap krusial buat membentengi gawang Inter yang dikawal oleh Samir Handanovic.
Harapan Interisti pun menyeruak, Skriniar dapat menjadi salah satu pionir utama kebangkitan I Nerazzurri di sisa musim ini. Terlebih, peluang Inter buat lolos ke Liga Champions masih terbuka lantaran masih ada di posisi empat klasemen sementara, dan ‘cuma’ berselisih satu angka dengan Lazio yang bertengger di atasnya.
Akan tetapi, suguhan cantik dari Skriniar di atas lapangan juga tak luput dari perhatian klub-klub lain. Satu di antaranya merupakan poros utama di La Liga Spanyol, Barcelona. Selama bursa transfer musim dingin kemarin, nama Skriniar disebut-sebut sebagai incaran baru El Barca untuk meremajakan sekaligus memperkuat barisan belakang mereka.
Baca juga: Larisnya Milan Skriniar, Ketika Internazionale Milano Menjadi Batu Pijakan yang Ideal
Setelah Javier Mascherano memastikan diri pergi dari Stadion Camp Nou guna mencicipi atmosfer Liga Super Cina bersama Hebei China Fortune, kebutuhan Barcelona terhadap sosok palang pintu anyar tentu semakin tinggi. Latar belakang inilah yang disinyalir takkan membuat manajemen El Barca ragu buat menggelontorkan duit berjumlah masif demi merekrut Skriniar pada musim panas 2018.
Bagi sebagian pihak, Skriniar adalah masa depan Inter, khususnya di sektor belakang. Presensinya yang amat signifikan terhadap pencapaian I Nerazzurri di atas rumput hijau membuat mereka tak sungkan untuk meminta Inter supaya mati-matian mempertahankan salah satu aset terbaiknya ini.
Esensi Skriniar jadi semakin tinggi mengingat sampai detik ini, belum ada sinyal kuat bahwa tandemnya, Miranda, akan tetap mengenakan baju Inter pada musim mendatang.
Bila tak ingin bongkar pasang skuat secara rutin di setiap musim, di mana hal tersebut acapkali membutuhkan waktu supaya padu, maka meluluhkan hati Skriniar agar mau menetap di Stadion Giuseppe Meazza adalah keharusan yang tak bisa ditawar-tawar lagi.
Sebab ditinjau dari sisi manapun, Skriniar merupakan salah satu kepingan utama dari masa depan cerah yang tengah diimpikan I Nerazzurri.
šťastné narodeniny.
Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional