Eropa Italia

Larisnya Milan Skriniar: Ketika Internazionale Milano Menjadi Batu Pijakan yang Ideal

Milan Skriniar baru setengah musim membela Internazionale Milano. Bek asal Slovakia tersebut didatangkan Internazionale dari Sampdoria dengan banderol mencapai 23 juta euro. Sempat diragukan karena “belum punya nama”, Skriniar justru menjadi salah satu penampil terbaik. Tak ayal, peminat Skriniar pun semakin mengular. Internazionale menjadi baru pijakan yang ideal.

Milan Skriniar adalah salah satu prajurit penting bagi pelatih kawakan yang mendapat julukan Menteri Pertahanan bernama Luciano Spalletti. Julukan tersebut diberikan oleh Maurizio Sarri, ketika Internazionale mampu bermain sangat disiplin dan berhasil menahan imbang Napoli, salah satu tim paling atraktif di Eropa.

Memang, saat ini, performa Internazionale tengah menurun. Beberapa kali, hasil minor menghiasai catatan pertandingan mereka musim ini. Meskipun begitu, nama harum Skriniar, untungnya tak ikut ternoda. Peminat Skriniar tetap setiap mengamati dan bahkan bertambah panjang. Sebuah bentuk pengakuan akan perkembangan pesat yang ditunjukkan bek berusia 22 tahun tersebut.

Ia masih sangat muda untuk ukuran bek tengah dengan kematangan yang memuaskan. Kata “tangguh” mungkin terlalu sederhana untuk melukiskan Skriniar. Sebagai bek muda, kemampuannya sangat komplet. Olah bola yang baik, pintar membaca pertandingan, teknik umpan yang matang, merupakan tiga kelebihan yang membuat peminat Skriniar kepincut.

Memang, dalam diri Skriniar sendiri, Internazionale sendiri tak hanya mendapatkan bek tangguh dan pintar. Skriniar adalah wujud investasi jangka panjang yang patut mendapatkan pujian. Ia tak perlu waktu lama untuk beradaptasi dan dengan 23 juta euro dana yang dikeluarkan untuk memboyong Skriniar dari Il Samp, bisnis ini jauh lebih baik ketimbang mercato Internazionale yang sempat begitu buruk.

Kemampuan adaptasi yang cepat ini aspek yang menarik. Artinya, ketika nanti hengkang dari Internazionale, Skriniar tak perlu waktu lama untuk beradaptasi.

Setidaknya ada tiga klub besar yang sudah mengamati Skriniar sejak awal musim. Mereka adalah Real Madrid, Barcelona, dan Manchester City. Peminat Skriniar yang disebut terakhir sudah hampir berhasil mendapatkan tanda tangan Aymeric Laporte dari Athletic Bilbao. Jadi, tak tertutup kemungkinan terjadi El Clasico untuk mendapatkan tanda tangan Skriniar.

Piero Ausilio, Direktur Olahraga Internazionale, menegaskan bahwa nama Skriniar masuk dalam daftar pemain yang tidak bakal dijual. Namun, Ausilio juga menambahkan bahwa memang Internazionale harus bekerja keras untuk menangkis pendekatan para peminat Skriniar.

Di bursa transfer zaman sekarang, harga 50 juta paun bukan lagi nilai yang mewah. Dan jika ternyata banderol Skriniar ada di bawah nilai tersebut, jangan harap Internazionale bisa mempertahankan pemain andalannya dalam waktu lama. Jika sudah begini, tidak heran pula apabila peminat Skriniar akan semakin mengular.

Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen