Eropa Italia

Sudah Enam Laga Beruntun, Serigala Ibu Kota Belum Buka Puasa

AS Roma kembali gagal memetik poin penuh di Serie A. Menjamu Sampdoria di Olimpico, I Giallorossi harus mengakui keunggulan tim tamu 0-1 lewat gol tunggal Duván Zapata. Kekalahan AS Roma yang menjadikannya gagal menang dalam enam laga terakhir di liga domestik.

Tuan rumah tidak banyak melakukan perubahan pada susunan pemain mereka. Sebagian besar pemain masih sama ketika imbang 1-1 dengan Sampdoria di partai tunda tengah pekan lalu. Hanya Stephan El Shaarawy dan Juan Jesus yang menjadi pembeda, karena empat hari yang lalu di Luigi Ferraris yang dimainkan adalah Federico Fazio dan Gregoire Defrel.

Sementara itu di kubu Sampdoria, mereka datang dengan skuat terbaik. Duet Fabio Quagliarella dan Duván Zapata menghiasi lini depan, ditopang oleh Gastón Ramírez dan Lucas Torreia di belakangnya. Di bawah mistar gawang, berdiri Emiliano Viviano, pahlawan pertama Il Samp di laga ini.

Di menit ke-39 ia menggagalkan penalti Roma yang dieksekusi oleh Alessandro Florenzi, membuat babak pertama berakhir sama kuat dengan skor kacamata, sekaligus membuat Roma semakin frustrasi.

Di babak kedua, buntunya serangan Roma semakin terlihat. Meski Edin Džeko masih menghuni lini depan, trio penyerang Roma tak mampu menembus kokohnya pertahanan Sampdoria yang digalang Matías Silvestre dan Gianmarco Ferrari. Hingga akhirnya, petaka datang 10 menit jelang bubaran.

Umpan silang Nicola Murru dilahap dengan sangat nikmat oleh Duván Zapata, membuat skor menjadi 1-0 yang tak mampu disamakan anak asuh Eusebio Di Francesco. Gol ini juga menjadi yang ketujuh bagi Zapata di Serie A musim ini, berselisih tiga bola yang menjadi catatan terbaiknya selama merumput di Italia.

Kekalahan AS Roma ini tidak hanya membuat mereka gagal menyamai poin Internazionale Milano di atasnya, tapi juga merupakan puasa kemenangan beruntun dalam empat laga di Olimpico. Terakhir kali Roma menang di kandang adalah di giornata 17 saat menjamu Cagliari.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.