Cerita

Internazionale Milano dan Jejeran Mantan yang Layak Dirindukan

Begitu usai menjalani sebuah kisah cinta, umumnya yang berakhir dengan pahit, sejuta kenangan perihal mantan kekasih pasti akan selalu hilir mudik di dalam pikiran dan hati setiap anak manusia. Tak peduli seberapa banyak cara yang kita tempuh untuk melupakannya, bayangan indah sang mantan pasti akan tetap menyapa.

Setali tiga uang, perasaan nyaris serupa juga pasti menggeliat di dalam dada para suporter sebuah kesebelasan sepak bola. Kerinduan terhadap para pemain yang pernah mengenakan kostum klub kesayangan, sudah pasti akan terus menyeruak di dalam hati. Apalagi kalau mereka mendatangkan banyak trofi.

Teruntuk penggemar Internazionale Milano yang paceklik prestasi hampir satu windu pamungkas, nama-nama berikut yang kebetulan masih aktif bermain, tentu bisa membuat mereka kangen berat. Pasalnya, mereka punya kualitas ciamik sehingga namanya membekas di benak Interisti.

Siapa saja mereka?

Kiper

Julio Cesar

Kala berseragam Inter, Julio Cesar masuk termasuk sebagai salah satu penggawa yang mempersembahkan treble winners di musim 2009/2010. Tak ayal, dirinya pun seringkali dipuja oleh Interisti. Sempat dikabarkan pensiun, kiper berkebangsaan Brasil ini justru siap kembali beraksi di atas lapangan usai bergabung dengan Flamengo.

Bek tengah

Lucio

Kariernya bareng Inter tergolong amat singkat, tapi Lucio berhasil memberi impresi positif kepada Interisti berkat performa apiknya dalam menggalang lini belakang I Nerazzurri di tahun 2009-2013. Di era tersebut, Lucio membantu Inter merengkuh cukup banyak titel sebelum akhirnya pindah ke Juventus, Sao Paulo, Palmeiras, FC Goa, dan kini berkostum Gama FC.

Bek tengah

Leonardo Bonucci

Akademi I Nerazzurri bisa dikategorikan sebagai akademi jempolan di Italia karena rajin mencetak penggawa muda yang berkualitas. Nahas, kemampuan itu justru kerap disepelekan oleh Inter sendiri dengan Bonucci merupakan salah satu contohnya. Minimnya kans buat memakai baju biru-hitam, Bonucci justru bersinar bareng Juventus sebelum kini bergabung dengan AC Milan.

Bek tengah

Nicolas Burdisso

Membela Inter dalam kurun 2004-2009, Burdisso tampil cukup gemilang dalam menggalang lini pertahanan I Nerazzurri bersama Ivan Cordoba, Marco Materazzi dan Walter Samuel. Sosok asal Argentina ini juga berkontribusi atas sejumlah titel domestik yang digapai Inter. Sekarang, Burdisso memperkuat klub Serie A yang lain, Torino.

Gelandang kanan

Philippe Coutinho

Coutinho punya andil lumayan atas beberapa trofi yang direngkuh I Nerazzurri di pengujung 2010-an. Namun manajemen Inter justru melegonya ke Liverpool medio 2012 silam dengan harga murah. Di Inggris, penampilan Coutinho justru makin apik dan matang. Alhasil, Barcelona pun rela merogoh kocek senilai 140 juta euro Januari 2018 kemarin untuk merekrutnya.

Gelandang tengah

Mateo Kovacic

Gelandang muda yang satu ini memang tak mempersembahkan satu gelar pun bagi Inter. Namun kemampuannya dinilai tinggi oleh mayoritas Interisti. Alhasil, saat pihak klub menjualnya ke Real Madrid tahun 2015 yang lalu, banyak Interisti yang meradang. Terasa lebih pahit lagi karena selama memperkuat Los Blancos, Kovacic berhasil menggondol banyak trofi juara.

Gelandang tengah

Thiago Motta

Dikenal sebagai metronom kelas atas, keberadaan Motta di lini tengah Inter medio 2009-2012. Ia menjadi salah satu penggawa inti I Nerazzurri tatkala meraih treble winners di musim 2009/2010. Seiring kepergian Motta ke Paris Saint-Germain (PSG) dan bermandikan titel juara, Inter kehilangan sosok gelandang pengatur ritme yang selalu dibutuhkan para pelatih I Nerazzurri.

Gelandang kiri

Wesley Sneijder

Tampil kurang prima bersama Real Madrid, Sneijder justru tampil eksepsional di Inter. Bersama Motta, pria asal Belanda ini menjadi kreator serangan I Nerazzurri di sepertiga akhir permainan dalam kurun 2009-2013 dan menghadiahkan banyak gelar untuk Inter. Usai hengkang dari Italia, ia membela Galatasaray (Turki), OGC Nice (Prancis), dan kini Al-Gharafa (Qatar).

Penyerang kanan

Mario Balotelli

Andai tingkah lakunya tidak badung, Balotelli diyakini bakal menjadi salah satu pesepak bola top serta berprestasi. Talentanya sudah terlihat jelas kala berseragam Inter karena rajin mencetak gol dan mampu mempersembahkan sejumlah gelar juara. Kini, ia terdampar di Prancis bareng OGC Nice usai berkelana di Manchester City, AC Milan, dan Liverpool.

Penyerang tengah

Zlatan Ibrahimovic

Direkrut Inter dari Juventus pada tahun 2006 silam, ia membantu I Nerazzurri mencaplok sejumlah trofi. Ketajamannya di depan gawang lawan pun amat luar biasa. Selepas membela Inter, ia berlabuh ke Barcelona, AC Milan, PSG dan kini Manchester United, bareng klub-klub itu, Zlatan juga sukses meraih berbagai prestasi gemilang.

Penyerang kiri

Samuel Eto’o

Figur asal Kamerun ini tentu masih ada di benak Interisti sekalian. Bergabung dari Barcelona sebagai paket perekrutan Zlatan, Eto’o justru sanggup tampil gemilang dengan membantu I Nerazzurri beroleh sejumlah trofi. Gol-gol yang lahir dari kaki dan kepalanya pun amat krusial. Usai meninggalkan Inter, Eto’o bermain di Rusia, Inggris dan sekarang membela Konyaspor di Turki.

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional