Cerita

Seloyang Pizza dengan Vladimir Vujovic

Vladimir Vujovic harus diakui merupakan salah satu bek asing terbaik yang pernah tampil di kancah sepak bola Indonesia. Tak hanya andal menggalang pertahanan, bek asal Montenegro ini juga tersohor karena kemampuan mencetak golnya. Ini sudah jadi tahun kelimanya sejak pertama kali tiba di Indonesia pada 2013. Bersama Bhayangkara FC kini, pemain yang akrab disapa Vlado ini memulai petualangan baru dalam kariernya.

Penulis berkesempatan menemui Vlado di sela-sela kesibukannya mempersiapkan diri jelang musim kompetisi baru. Restoran pizza yang menjadi bagian dari sebuah pusat perbelanjaan di daerah Kemang, Jakarta Selatan, menjadi tempat kami bertemu.

Vlado masih sosok yang sama seperti penulis temui langsung beberapa tahun lalu. Meskipun selalu tampil garang di lapangan, ia sebenarnya merupakan sosok yang juga ramah. Obrolan santai dan hangat tersebut dimulai dengan apakah Vlado kesulitan mencari bakso yang merupakan makanan favoritnya setelah hijrah ke Jakarta.

“Di sini (Jakarta) agak sulit mencari bakso yang benar-benar enak. Mungkin karena Bandung juga terkenal sebagai surga kuliner, di sana ada banyak bakso yang enak.”

Vlado kemudian menceritakan kehidupan barunya bersama Bhayangkara FC. Ia sangat antusias menyambut musim mendatang bersama juara bertahan Liga 1 tersebut. Vlado beranggapan bahwa Bhayangkara FC memiliki seluruh potensi untuk menjadi kekuatan superior di kancah sepak bola Indonesia.

“Tentu saya tidak perlu menjelaskan lagi mengapa saya menerima tawaran Bhayangkara. Mereka adalah tim juara musim lalu. Saya menyukai tantangan, dan saya sangat tertantang untuk bisa membantu Bhayangkara mempertahankan gelar juara mereka.”

“Bhayangkara memang kehilangan Evan Dimas dan Ilham Udin yang pergi ke Malaysia. Juga beberapa pemain asing yang hengkang ke klub lain. Tetapi rasanya tim tetap solid. Keberadaan para pemain muda membuat tim ini jadi tetap kompetitif. Mereka bersemangat dan mau belajar.”

Ketika ditanya siapa pemain muda yang paling menarik di skuat Bhayangkara FC, ini jawaban Vlado, “Nurhidayat”.

“Ia masih muda, tetapi ia berani, pekerja keras, dan mau belajar. Merupakan penekel yang hebat juga. Saya yakin ia akan menjadi pemain besar suatu saat nanti.”

“Selain Nurhidayat, saya pikir (Teuku Muhammad) Ichsan dan Sani (Rizky Fauzi) juga merupakan pemain muda dengan potensi besar. Apabila mereka terus berkerja keras seperti sekarang. Saya pikir mereka akan punya masa depan yang bagus di sepak bola Indonesia.”

Vlado juga kemudian menyinggung soal juru taktik tim, Simon McMenemy. Ia beranggapan bahwa Simon merupakan salah satu pelatih terbaik yang pernah ia temui, dan berkarier di kancah sepak bola Indonesia. Terkait pola latihan yang membuat Vlado begitu terkesan dengan pelatih asal Skotlandia ini.

“Dia (Simon McMenemy) pelatih yang sangat bagus. Salah satu hal yang membuat saya terkesan adalah soal latihan. Kami berlatih sistem, bukan sekadar kemampuan teknis saja. Kami berlatih untuk menghadapi banyak situasi di sebuah pertandingan. Ia juga banyak membantu saya terkait ilmu kepelatihan yang sedang saya tekuni saat ini.”

Soal Persib Bandung dan kepergian Achmad Jufriyanto ke Malaysia

Vladimir Vujovic punya kenangan manis nan dashyat bersama Persib Bandung. Ia merupakan bagian ketika Maung Bandung berhasil memumpus dahaga gelar juara mereka pada tahun 2014 lalu. Disinggung terkait mantan timnya, Vlado berujar bahwa ia tidak ingin banyak bicara.

“Saya tipe orang yang menatap ke depan. Saya tidak mau berbicara banyak terkait mantan tim saya. Yang pasti semua orang sudah tahu sebenarnya apa yang terjadi di sana. Sekarang saya hanya berharap yang terbaik untuk mereka.”

Menanggapi soal kepergian mantan tandemnya di lini pertahanan Persib, Achmad Jufriyanto, yang berlabuh ke Malaysia, Vlado hanya mendoakan sahabat karibnya tersebut mendapatkan karier yang bagus di Malaysia.

“Ya, ya tentu saja saya masih berkomunikasi dengan Jupe (Jufriyanto) hingga saat ini. Saya sempat bilang ke dia (soal kepindahan ke Malaysia), jangan sampai ia membuat kesalahan seperti ketika ia hengkang ke Sriwijaya, di mana ia ternyata justru lebih banyak duduk di bangku cadangan karena saat itu sudah ada (Mauricio) Leal dan Fachruddin Aryanto.”

“Sejujurnya saya tidak tahu banyak soal Kuala Lumpur (FA), karena mereka juga baru promosi ke Malaysia Super League ya? Yang pasti saya berharap Jupe akan memiliki waktu yang bagus di sana,” pungkas Vladimir.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia