Dunia Asia

Mengenal KLFA, Kesebelasan baru Achmad Jufriyanto di Liga Super Malaysia

Dengan penuh haru, bek timnas Indonesia, Achmad Jufriyanto, mengucapkan salam perpisahan kepada tim Persib Bandung. Ini adalah kali kedua pemain yang akrab disapa Jupe ini pergi dari Bandung. Sebelumnya ia sempat kembali ke klub lamanya, Sriwijaya FC pada tahun 2016 lalu, namun semusim kemudian ia kembali ke Persib. Mulai musim kompetisi mendatang, Jupe akan memperkuat tim peserta Liga Super Malaysia, Kuala Lumpur FA.

Berbeda dengan Selangor, Kedah, Pahang, atau tentunya Johor Darul Ta’zim, Kuala Lumpur FA (KLFA) boleh jadi terdengar asing di telinga publik sepak bola Indonesia. Wajar saja, karena kesebelasan berjuluk The City Boys ini baru saja meraih tiket promosinya ke level kompetisi tertinggi pada tahun 2018 ini. Sudah lima tahun mereka bermain di level bawah, bahkan pada tahun 2014 mereka sempat bermain di FAM League atau level ketiga sepak bola Malaysia.

Bukan hanya Bobotoh saja, boleh jadi para penikmat sepak bola Indonesia pun penasaran dengan kesebelasan baru yang dibela oleh Achmad Jufriyanto ini.

Pecahan dari Selangor FA

Dalam hal pendirian, KLFA merupakan tim termuda di kancah sepak bola Malaysia. Mereka adalah federasi sepak bola yang baru didirikan pada tahun 1975. Meskipun sering disebut baru muncul pada tahun 2013, Johor Darul Ta’zim adalah evolusi dari tim yang sebelumnya sudah ada, Johor FA.

KLFA dulunya bernama Federal Territory of Football Associations (FTFA). Klub ini merupakan pecahan dari Selangor FA, yang didirkan oleh mantan sekretaris klub, K. Rasanlingam. Penyebab utama pendirian KLFA yang saat itu bernama FTFA disebabkan karena mesti adanya klub lain di wilayah Klang Valley selain Selangor, sehingga suasana kompetitif bisa terus dihadirkan.

Meskipun baru didirikan pada tahun 1975, KLFA bukan sekadar klub yang miskin sejarah dan prestasi. Mereka sudah pernah merasakan manisnya gelar juara level tertinggi sepak bola Malaysia ketika masih bernama Liga Perdana. Mereka menjuarai kompetisi tersebut dua kali yaitu pada tahun 1986, dan 1988, juga menjadi runner-up pada tahun 1982, 1987, dan 1989. Jadi boleh dibilang meskipun KLFA merupakan tim baru, mereka bukan tim yang benar-benar baru seperti fenomena yang terjadi di kancah sepak bola Indonesia.

Kekuatan KLFA musim ini

KLFA menyiapkan skuat mereka dengan baik untuk mengarungi kompetisi Liga Super Malaysia musim ini. Mereka memang enggan hanya sekedar lewat, dan kembali ke Liga Primer di musim selanjutnya. KLFA berniat bertahan dan terus bertanding di kompetisi level tertinggi untuk waktu yang lama.

Skuat masih akan ditangani oleh pelatih muda, Fabio “Magrao” Joaquim da Silva. Pelatih berusia 40 tahun ini lama berkarier sebagai pemain di wilayah Asia Tenggara. Sebagai pelatih, ia cukup lama menangani timnas Timor Leste baik di level tim usia muda maupun tim senior. Kesuksesan membawa tim promosi dari Liga Primer apalagi dengan status juara membuat Magrao kembali dipercaya untuk menangani KLFA.

Selain mendatangkan para pemain lokal berpengalaman seperti Muhammad Zaquan Adha, Mohd Farid Ramli, dan Indra Putra Mahayuddin, KLFA juga mempertahankan para pemain asing yang membantu mereka promosi ke Liga Super musim lalu. Trio Brasil yakni Guilherme, Junior Aparecido, dan Paulo Josue, serta bek asal Uzbekistan, Bobur Akbarov, akan kembali menjadi andalan. Pemain muda Irfan Zakaria pun siap menunjukan sinarnya di musim kompetisi kali ini.

***

Tidak ada yang bisa memprediksi jalannya karier Achmad Jufriyanto di KLFA akan seperti apa. Mengingat sepak bola Negeri Jiran tersebut tentu sudah berbeda dengan ketika Bambang Pamungkas dan Elie Aiboy masih berada di sana, bahkan sudah semakin berkembang sejak hingga terakhir kali pemain Indonesia yang bermain di sana adalah Andik Vermansyah.

Tetapi dengan seluruh pengalamannya, Jupe tentu akan memberikan yang terbaik bagi kesebelasan barunya. Ia juga mengemban kebanggaan publik sepak bola Indonesia yang akhirnya bisa melihat banyak pemain berkarier di luar negeri. Jupe pun tidak akan terlalu kesulitan beradaptasi, bahkan secara permainan, mengingat tandemnya nanti adalah bek tengah asal Uzbekistan, Bobur Akbarov.

Seperti yang diketahui bahwa ada kesamaan karakter permainan antara pemain asal negara pecahan Soviet dan negara Eropa Timur. Boleh jadi ia akan memainkan peran yang sama dengan ketika ia masih bersanding dengan Vladimir Vujovic di lini pertahanan Persib Bandung selama bertahun-tahun.

Semoga sukses, Achmad Jufriyanto! Buat Indonesia bangga!

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia