Cerita

Masih Ingat Martin Ødegaard? Apa Kabarnya Saat Ini?

Tak terasa sudah tiga tahun yang lalu Martin Ødegaard meneken kontrak dengan Real Madrid. Dengan biaya transfer 2,8 juta euro, El Real menggaet wonderkid yang saat itu berusia 16 tahun dari klub kasta tertinggi Liga Norwegia, Strømsgodset. Tak ayal ekspektasi tinggi langsung hinggap di pundaknya, agar segera menjadi pemain jempolan. Namun kini di usianya yang sudah 19 tahun, karier Ødegaard di Heerenven terkesan jalan di tempat.

Ødegaard di Heerenven sudah sejak paruh musim lalu dengan status pinjaman, tapi kontribusinya sangat minim. Di musim 2017/2018 sejauh ini dalam 16 laga yang dilakoninya hanya satu gol dan satu asis yang sanggup ia persembahkan, padahal ia selalu turun sejak menit pertama, dan 13 laga di antaranya dilalui secara penuh.

Musim lalu bahkan lebih tragis. Dari 14 kali turun ke lapangan tak ada satupun gol yang diukirnya, tapi kekecewaannya sedikit terobati dengan 3 asis yang ia buat. Secara keseluruhan, hingga awal Februari 2018, baru 1 gol dan 5 asis yang dikumpulkan Ødegaard di Heerenven.

Pencapaian tersebut turun jauh jika dibandingan dengan kiprahnya di Segunda División B bersama Real Madrid Castilla. Tujuh asis dan satu gol menjadi torehannya di musim 2015/2016, yang kemudian menginisiasi manajemen Los Blancos untuk meminjamkan sang wonderkid ke Heerenven, agar perkembangan Ødegaard lebih pesat karena bermain di ajang yang lebih kompetitif.

Perubahan posisi

Posisi aslinya adalah sayap kanan, tapi Ødegaard di Heerenven tidak langsung mendapat kenikmatan bermain di sektor itu. Musim lalu dari 31 laga ia 13 kali bermain sebagai gelandang serang, 11 kali di sayap kiri, dan hanya 7 kali di sayap kanan. Sementara itu di musim ini peruntungannya lebih baik, karena dari 16 laga hanya dua kali ia dimainkan di luar posisi terbaiknya.

Perpindahan posisi itulah yang disinyalir menghambat perkembangan Ødegaard. Heerenven musim lalu tidak bisa memainkan Ødegaard di sayap kanan karena memiliki Luciano Slagveer di posisi itu, yang tampil sangat impresif dengan sumbangsih 8 gol dan 6 asis dari 38 pertandingan. Alhasil, Ødegaard harus ikhlas “terlempar” ke posisi lain demi mendapat menit bermain.

Bahkan saking buruknya penampilan Ødegaard di Heerenven kala itu, harian asal Spanyol, AS, melaporkan bahwa stasiun televisi Norwegia sampai berhenti menyiarkan langsung laga-laga Heerenven. Sebagai trivia, sejak Ødegaard resmi dipinjamkan Real Madrid ke klub Eredivisie itu, ada salah satu stasiun televisi di Norwegia yang membeli hak siar pertandingan Heerenven agar masyarakat Norwegia dapat menikmati aksi-aksi calon pemain masa depan mereka itu.

Beruntung bagi Ødegaard, kini kondisinya sudah berbeda. Heerenven telah melepas Slagveer ke KSC Lokeren di Liga Belgia, sehingga Ødegaard bisa kembali ke posisi terbaiknya. Meski demikian, tetap saja ada yang kurang dari kiprah Ødegaard musim ini.

VG Sporten, sebuah media olahraga di Norwegia, mengatakan bahwa ada yang belum terselesaikan dalam perkembangan Ødegaard. Ia belum cukup siap untuk selalu diturunkan sebagai pemain inti.

“Tahun pertamanya di sepak bola profesional ia sudah menunjukkan kalau bisa menjadi pemain top, tapi di lain sisi juga terlihat kelemahan terbesarnya. Ia masih jauh dari kata matang, karena di posisinya ia harus bisa membuat gol atau asis. Martin (Ødegaard) memiliki talenta untuk jadi pemain berkualitas, tapi kami ragu kalau ia bisa jadi pemain kunci di Real Madrid nantinya,” tutur VG Sporten lewat salah satu jurnalisnya, Arilas Ould-Saada.

Menanggapi kritikan itu, Ødegaard sendiri tak ambil pusing, Ia justru semakin terpacu untuk berkembang, dan pada Goal, ia mengungkapkan bahwa misi terdekatnya saat ini adalah lebih banyak bermain, agar cepat berkembang dan siap untuk bersaing memperebutkan posisi inti di Real Madrid.

Sebagai darah muda, Ødegaard memang harus memiliki jiwa yang bergelora. Semoga ia bisa memenuhi ambisinya, menembus skuat inti Real Madrid, dan menjadi kebanggaan warga Norwegia.

Berdoa, dimulai…

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.