Eropa Inggris

Drama Yang Berakhir Antiklimaks Bagi Liverpool

Pertandingan yang menarik dan mendebarkan menjadi sajian utama saat Liverpool ditahan imbang Tottenham Hotspur 2-2 di stadion Anfield pada hari Minggu (4/2). Dalam lanjutan pekan ke-26 Liga Primer Inggris tersebut, duel antara kedua tim berlangsung dalam tempo tinggi, dengan Spurs menjadi tim yang berinisiatif untuk bermain dengan penguasaan bola, sedangkan anak-anak asuh Jurgen Klopp bermain sabar dan lebih mengandalkan serangan balik. Meski begitu, kedua tim sama-sama memperagakan ciri khas mereka, yaitu bermain dengan melakukan pressing yang tinggi.

Tekanan kepada lawan ini sudah membuahkan hasil di awal babak pertama. Di menit ke-3, dalam sebuah situasi yang sebetulnya tidak berbahaya, Eric Dier memilih mengamankan bola dari para pemain Liverpool dengan mengumpan ke belakang, tepatnya pada Davinson Sanchez. Sayangnya umpan tersebut berhasil direbut lebih dulu oleh Mohamed Salah. Penyerang asal Mesir itu pun tak membuang-buang kesempatan untuk membawa unggul Liverpool 1-0.

Tertinggal satu gol, Spurs berusaha membalas. Liverpool juga terus berusaha untuk menggandakan keunggulan, namun tekanan yang diberikan pada pemain lawan serta rapatnya pertahanan masing-masing menjadi penyebab minimnya peluang tercipta di babak pertama.

Memasuki babak kedua, alur permainan tak berubah. Spurs masih menguasai permainan. Mereka juga berhasil membuat peluang lebih banyak. Hasilnya, mereka berhasil menyamakan kedudukan di menit 80. Berawal dari umpan Victor Wanyama kepada Christian Eriksen di sayap kiri, gelandang asal Denmark itu melepaskan umpan silang yang mampu dihalau oleh Loris Karius. Namun Wanyama yang bergerak maju langsung merebut second ball tersebut dan melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti yang menghujam gawang Karius dan mengubah skor menjadi imbang 1-1.

Drama dalam pertandingan ini baru dimulai empat menit setelah gol Wanyama. Spurs berhasil mendapatkan hadiah penalti setelah Harry Kane terjatuh di kotak penalti. Bila melihat tayangan ulang, terlihat bahwa Karius tidak melanggar Kane, namun wasit Jon Moss berpendapat lain. Sayang, Spurs membuang kesempatan untuk unggul setelah Karius berhasil menepis tendangan penalti Kane.

Drama berikutnya terjadi di menit 91. Lewat serangan dari sayap kanan, Salah yang menerima umpan dari Trent Alexander-Arnold berhasil menusuk ke dalam kotak penalti dan mengecoh beberapa pemain Spurs sebelum akhirnya mencetak gol ke gawang Lloris.

Sayang, saat publik Anfield sudah bersiap merayakan kemenangan, petaka itu datang. Di menit 93, Spurs kembali mendapat penalti setelah Virgil van Dijk dianggap menjatuhkan Erik Lamela. Lagi-lagi, tayangan ulang memperlihatkan bahwa tidak ada kontak antara Van Dijk dan Lamela, namun wasit tetap pada pendiriannya. Kali ini, Kane tidak membuang kesempatan dan mengeksekusi penalti dengan baik. Skor 2-2 menjadi penutup pertandingan tersebut sekaligus memastikan Spurs pulang ke London dengan 1 poin.

Hasil pertandingan ini tak mengubah posisi kedua tim di tabel klasemen sementara. Meski begitu, tampaknya dua keputusan kontroversial Jon Moss di pertandingan ini bisa mengubah pikiran para petinggi FA terkait urgensi pemakaian Video Assistant Referee (VAR) di Liga Primer Inggris.

Author : Adhi Indra Prasetya (@aindraprasetya)
Pengagum berat Juventus dan Filippo Inzaghi