Cerita

Deretan Talenta Muda Asia Tenggara Terpanas Saat Ini

Perlahan tapi pasti, para pesepak bola dari kawasan Asia Tenggara mulai diperhitungkan di level Asia. Keberhasilan Vietnam menembus final Piala Asia U-23 membuat wilayah ASEAN semakin jadi pusat perhatian. Berikut ini beberapa pemain muda Asia Tenggara yang belum berusia 20 tahun yang diprediksi akan bersinar dalam dua atau tiga tahun ke depan:

Egy Maulana Vikri (Tanpa klub, lahir 7 Juli 2000)

Egy adalah pemain remaja paling terkenal di Indonesia saat ini. Prestasinya mendapatkan Jouer Revelation Trophy di turnamen Toulon di Prancis dan masuk daftar Guardian’s Next Generation pada tahun 2017 lalu membuatnya dilirim klub-klub Eropa. Dari Sporting Lisbon (Portugal), Saint-Etienne (Prancis), hingga kabarnya beberapa klub Spanyol dikabarkan meminati Egy.

Sittichok Phaso (Thailand, 28 Januari 1999)

Pada tahun 2016 lalu juga terdapat nama pemain muda Thailand ini di daftar Guardian’s Next Generation. Sittichok Phaso dianggap penerus Kiatisuk Senamuang dan Teerasil Dangda sebagai penyerang masa depan Negeri Gajah Putih. Musim lalu, pemain berusia 19 tahun ini mencoba peruntungan di J3 (kasta ketiga Liga Jepang) bersama Kagoshima United, meski kini sudah kembali ke Chonburi.

Ikhsan Fandi (Singapura, 9 April 1999)

Ikhsan adalah putra Fandi Ahmad, legenda sepak bola Singapura. Bersama kakaknya, Irfan, pemain ini dianggap sebagai talenta yang akan membangkitkan sepak bola Negeri Singa. Pemain berposisi gelandang menyerang ini telah mengenyam pendidikan di Spanyol dan Cile, serta merasakan debut tim nasional senior pada tahun 2017 lalu.

Jordan Jarvis (Filipina, 17 April 1998)

Satu lagi nama pemain Filipina berdarah campuran yang akan segera mencuri perhatian di panggung senior. Jordan adalah Rookie of The Year (pemain debutan terbaik) Liga Mahasiswa Filipina, UAAP tahun 2017. Untuk tahun 2018, ia pindah ke Cebu dari klub sebelumnya, Davao Aguilas. Ia juga menjadi andalan lini tengah tim nasional U-19 dan U-21 Filipina.

Akhyar Rashid (Malaysia, 1 Mei 1999)

Salah satu pemain yang menghentikan langkah Indonesia di semifinal SEA Games 2017 ini diprediksi tak lama lagi akan berkarier di Eropa. Akhyar saat ini dikabarkan diincar Buriram United dan beberapa klub Indonesia. Ia baru saja menjuarai Piala FA Malaysia bersama Kedah FA.

Faiq Bolkiah (Brunei Darussalam, 9 Mei 1998)

Lahir dari keluarga kaya raya membuat pemain ini beruntung bisa mencicipi pendidikan di berbagai akademi sepak bola terbaik di Inggris. Keponakan dari Sultan Brunei Darussalam ini telah menjadi bagian akademi Chelsea dan Arsenal, lalu saat ini telah menandatangani kontrak profesional selama tiga tahun dengan Leicester City. Dalam usia 19 tahun, pemain berposisi penyerang sayap ini juga telah terpilih sebagai kapten tim nasional Brunei.

Phathana Phommathep (Laos, 27 #Februari 1999)

Bagi Laos, nama ini adalah fenomena. Phathana Phommathep menjadi pemain pertama dari negara tersebut yang menjalani karier profesional di negara lain. Ia baru saja bergabung dengan klub Thailand, Chonburi, dan menjalani debut tim nasional senior pada tahun 2017 lalu. Berbagai pihak menilainya sebagai talenta terbaik yang pernah muncul dari tanah Laos.

Kogileswaran Raj (Malaysia, 21 September 1998)

Malaysia sepertinya sedang panen penyerang muda berbakat berdarah Tamil. Setelah Thanabalan Nadarajah, muncullah pemain muda Pahang FA, Kogileswaran Raj. Pemain yang akra disapa ‘Kogi’ ini sudah menjuarai turnamen Piala AFF U-16 tahun 2013 dan Piala FA Malaysia 2017 bersama Pahang.

Doan Van Hau (Vietnam, 19 April 1999)

Kesuksesan Vietnam melangkah ke final Piala Asia U-23 pada awal 2018 lalu ikut mengangkat nama bek muda ini. Meskipun belum dipercaya sebagai pemain inti, pemain muda Ha Noi FC ini mencuri perhatian sebagai anggota termuda skuat Vietnam. Doan Van Hau juga merupakan pemain muda terbaik Asia Tenggara tahun 2017 versi AFF.

Osvaldo Haay (Indonesia, 17 Mei 1998)

Pemain asal Papua ini tampil menawan di SEA Games 2017 lalu. Sempat menerima tawaran klub-klub Thailand dan Malaysia, Osvaldo lebih tertarik membela Persebaya Surabaya di Liga Indonesia 2018. Namun, peraih medali perunggu SEA Games 2017 ini diprediksi tak lama lagi akan segera berkarier di negara lain.

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.