Nasional Bola

Deretan Pemain Muda Indonesia yang Menjadi Juara Liga di Usia Belia

Di usia 22 tahun, Evan Dimas Darmono selangkah lagi akan dinobatkan untuk meraih gelar juara liga. Bersama klubnya, Bhayangkara FC, Evan sudah di ambang pintu sebagai kampiun kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia, Go-Jek Traveloka Liga 1 2017.

Pencapaian Evan tentu merupakan sesuatu yang tergolong hebat. Di usianya yang masih muda dan segar, ia sudah memiliki gelar juara nasional. Ditambah lagi, fakta bahwa kondisi sepak bola Indonesia yang tidak menentu, maka wajar apabila keinginan untuk menjuarai liga bisa terlihat seperti angan-angan belaka.

Evan bukan pemain termuda yang berhasil memenangkan medali gelar juara nasional. Sebelumnya, sudah ada beberapa nama lain yang juga berhasil membawa timnya juara, bahkan ketika usia mereka lebih muda ketimbang Evan saat ini. Pembatasan waktu dimulai dari sejak sepak bola Indonesia dikategorikan sebagai “profesional” setelah lepas dari APBD pada tahun 2008.

Kredit: Bola.com

Imanuel Wanggai (ISL 2008)

Seandainya tidak rentan cedera, Immanuel “Manu” Wanggai sudah pasti bisa bermain reguler untuk timnas Indonesia. Bersama Boaz Solossa, Ricardo Salampessy, dan Ian Louis Kabes, Manu merupakan bagian dari sejarah besar superioritas Persipura Jayapura di kancah sepak bola Indonesia modern. Manu berhasil meraih gelar juara liga pertamanya pada tahun 2008. Kala itu Manu masih berusia 20 tahun, namun sudah bermain reguler untuk tim Mutiara Hitam.

Kredit: Ongisnade

Kurnia Meiga Hermansyah (ISL 2010)

Selanjutnya ada nama Kurnia Meiga Hermansyah yang menjadi bagian ketika Arema Indonesia berhasil memenangkan Liga Super Indonesia pada tahun 2010. Kecemerlangan duo legiun asing asal Singapura, Noh Alam Shah dan Ridhuan Muhammad jelas sangat berkesan. Akan tetapi, penampilan Meiga yang berada di bawah mistar gawang juga tidak bisa disepelekan begitu saja. Hebatnya lagi, ketika berhasil membawa Arema menjadi juara pada musim kompetisi tersebut, usia Meiga bahkan baru 19 tahun.

Kredit: Fourfourtwo

Ferinando Pahabol (ISL 2013)

Di musim kedua kesuksesan Persipura meraih gelar juara nasional era Indonesia Super League (ISL), mereka juga mengorbitkan satu pemain muda lain. Apabila pada kesempatan sebelumnya Manu Wanggai yang diberikan kesempatan untuk terus berkembang, pada musim kompetisi tahun 2013, giliran Ferinando Pahabol yang mencicipi gelar juara di usia muda. Sama halnya seperti Manu, Feri mempersembahkan gelar juara nasional pertamanya untuk tim Mutiara Hitam pada usia 20 tahun.

Muhammad Natshir
Muhammad Natshir. Kredit: Simamaung

Muhammad Nathsir (ISL 2014)

Muhammad Nathsir Fadhil Mahbuby jelas mendapatkan pengalaman berharga, ketika terlibat dalam keberhasilan Persib Bandung memupus dahaga gelar juara nasional mereka yang terjadi selama hampir dua dekade. Kiper yang akrab disapa Deden ini memang hanya menjadi deputi dari kiper utama, Made Wirawan, yang tampil luar biasa pada musim tersebut.

Meskipun demikian, Deden yang kala itu masih berusia 21 tahun, membuat kemajuan karier yang cukup baik. Dari yang awalnya merupakan kiper pelapis pilihan ketiga, Deden kemudian terus melaju hingga menjadi deputi utama dari Made Wirawan.

 

Kredit: Liputan6

Osvaldo Haay (Torabika Soccer Championship 2016)

Satu nama lain berasal dari turnamen pengganti kompetisi reguler, Torabika Soccer Championship (TSC) 2016. Persipura secara mengejutkan berhasil keluar sebagai juara, padahal saat itu mereka benar-benar tampil kepayahan di awal kompetisi, bahkan sempat melepas pelatih mereka saat itu, Jafri Sastra, dan menggantinya dengan Alfredo Vera. Salah satu keputusan terbaik Vera adalah ketika memberikan porsi bermain yang sangat banyak untuk gelandang serang muda Osvaldo Haay. Ia tampil baik setiap diberikan kesempatan hingga akhirnya mengikuti perayaan gelar juara yang diraih klub pada usia 18 tahun.

Catatan Osvaldo sebenarnya adalah yang termuda ketimbang para pemain lain yang meraih gelar juara di kompetisi nasional. Sayangnya, mungkin tidak akan benar-benar terhitung karena gelar juara yang diraih Osvaldo hanyalah gelar juara turnamen pengganti kompetisi reguler yakni, TSC.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia