Eropa Inggris

Aymeric Laporte, yang Disiapkan Manchester City untuk Masa Depan

Butuh setidaknya dua tahun bagi Pep Guardiola untuk mendapatkan gambaran akan kerangka terbaik bagi skuat Manchester City. Dibutuhkan pula aksi cuci gudang dengan melepas banyak pemain, terutama di lini pertahanan. Betul, lini pertahanan masih menjadi fokus Pep Guardiola. Satu nama tengah dikejar demi perbaikan di lini pertahana. Ia bernama Aymeric Laporte.

Saat ini, duet bek tengah utama City adalah John Stones dan Nicolas Otamendi. Duet bek muda dan bek senior ini, hingga paruh musim 2017/2018, mampu berjalan dengan baik. pelapis keduanya adalah Vincent Kompany dan Eliaquim Mangala. Nama pertama bermasalah dengan kebugaran. Nama kedua, punya kesulitan menemukan konsistensi.

Setelah cedera panjang, Kompany tak betul-betul menjadi “Kompany yang dulu”. Penurunan performa sangat terasa, membuat Guardiola tak bisa berbuat banyak selain memulangkan Mangala dari masa peminjaman. Celakanya, Mangala pun tak selalu bisa tampil konsisten. Bek berusia 26 tahun ini bukan lagi “Mangala yang bermain untuk FC Porto”.

Untuk setiap posisi, Guardiola selalu ingin mendapatkan pemain sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Ia sangat menuntut. Tak bisa beradaptasi dengan ide pelatih, jangan harap punya masa depan bersama City. Oleh sebab itu, untuk posisi bek tengah, dibutuhkan sosok yang spesifik, tak jauh berbeda dengan gambaran John Stones.

Ada dua nama yang sebetulnya tengah diincar Guardiola, yaitu Jonny Evans untuk masa sekarang dan Aymeric Laporte untuk masa depan. Karena perkembangan situasi yang berjalan begitu kencang, manajemen City ingin mendatangkan keduanya di dalam satu jendela transfer. Tentu, yang dimaksud adalah bulan Januari 2018.

City memang harus berlomba dengan larinya waktu. Jika gagal mendapatkan kepastian soal pembelian Laporte, City akan dipaksa membayar klausul pembelian senilai 75 juta euro. Jika bisa membeli Laporte di bulan Januari ini, maka City hanya perlu menyiapkan 65 juta euro saja. Cukup tinggi? Tentu sepadan dengan spesifikasi khusus, sesuai dengan selera Guardiola.

Laporte adalah bek muda dengan ketenangan seperti bek veteran. Ia sangat nyaman ketika harus menguasai bola, membangun serangan dari bawah, sembari ditekan oleh pemain lawan. Salah satu kelebihannya adalah kemampuan membaca permainan, yang semakin terasah berkat melimpahnya menit bermain bersama Bilbao.

Jika Laporte datang, tentu masa depan Kompany yang akan terancam. Sulit bebas dari cedera adalah salah satu pembunuh karier seorang pesepak bola. Jika masa lalu memang sudah waktunya dikubur, masa depan dalam diri Laporte memang sudah saatnya untuk disambut.

Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen