Sejak kecil, saya selalu bermimpi untuk berkunjung ke Bilbao, kota yang terletak di wilayah Basque. Berdasarkan apa yang saya baca dan lihat di televisi, kehidupan di wilayah Basque cukup berbeda dengan di wilayah Spanyol lain pada umumnya. Karena penasaran, saya dan istri saya pun mengunjungi kota tersebut pada musim semi lalu.
Ketika tiba di Bilbao, kami langsung terkesima melihat kotanya. Yang pertama, struktur bangunan dan fasilitas kota, seperti jembatan dan jalan raya cukup berbeda dengan kota-kota lain di Spanyol pada umumnya. Bangunan-bangunan di Bilbao lebih mirip gaya bangunan di Prancis. Ini mungkin disebabkan letak Bilbao yang cukup dekat dengan perbatasan Prancis, sehingga gaya arsitekturnya ikut terpengaruh.
Yang kedua, kami terkesan dengan tingkah laku para warga Bilbao di jalan raya, khususnya para pejalan kaki. Bukan rahasia lagi jika di kota-kota besar di Spanyol, para pejalan kaki dengan seenaknya menerobos lampu merah untuk menyeberang jalan, sehingga terkadang menyebabkan kemacetan lalu lintas. Sedangkan di Bilbao, menurut pandangan mata kami, orang-orang menunggu dengan tertib sampai gambar orang di lampu lalu lintas berubah hijau, barulah mereka jalan. Mereka juga menyeberang dengan rapi di jalur penyeberangan yang telah disediakan.
Bilbao juga diengkapi fasilitas kereta bawah tanah (metro) yang cukup bagus. Yang sedikit membedakan dengan metro di kota-kota lain adalah jalan menuju stasiun metro yang didesain futuristik. Pintu kaca berbentuk tabung seolah menyedot kita turun ke jalur metro, berbeda dengan pintu masuk stasiun metro di kota lain yang biasanya hanya berupa tangga.
Jika ke Bilbao, sempatkan juga untuk berkunjung ke Museum Guggenheim. Museum ini diresmikan pada tahun 1997 dan terkenal sebagai salah satu penyimpan koleksi seni terlengkap di dunia. Karya-karya para seniman dunia dari Pablo Picasso hingga Andy Warhol dapat dinikmati di dalamnya. Selain itu, desain modern buah pikiran arsitek dunia Prank Gehry dapat dikagumi dari luar jika Anda tak tertarik masuk ke dalam museum.
