Awal musim 2017/2018, secara mengejutkan Juventus melepas dua kiper cadangannya yaitu Noberto Neto Murara dan Emil Audero ke klub lain. Namun, tak butuh waktu lama akhirnya Juventus merekrut Wojciech Szczesny dari Arsenal guna mengisi kekosongan kiper cadangan si Nyonya Tua. Dirinya memilih keluar dari tim London Utara karena tak memiliki jaminan akan menjadi pilihan pertama di skuat Arsene Wenger. Pada akhirnya Wojciech Szczesny memilih kembali ke Italia untuk bermain bersama Juventus, meski tahu dirinya hanya akan menjadi pelapis Gianluigi Buffon.
Telah menjadi bagian tim Gudang Peluru dari tahun 2006, Wojciech Szczesny harus rela pergi setelah kedatangan kiper sarat pengalaman, Petr Cech. Szczesny yang saat itu telah berusia 25 tahun, akhirnya menerima tawaran Serigala Roma pada musim 2015/2016. Semenjak saat itu, Szczesny menjadi pilihan utama tim Il Gialorossi.
Performanya memang jauh meningkat ketika bermain di Italia. Musim lalu menjadi performa terbaik kiper tim nasional Polandia tersebut. Dirinya berhasil membukukan 14 clean sheets di Serie A Italia. Hasil itu pun membuat Szczesny menjadi kiper dengan catatan clean sheets terbanyak di Serie A musim lalu mengalahkan seniornya musim ini, Gianluigi Buffon. Kini menjelang ulang tahun Buffon yang ke-40, Wojciech Szczesny mulai dipersiapkan sebagai penerus sang kapten.
Bukan perkara mudah memang untuk mencari suksesor seorang Gianluigi Buffon. Dirinya adalah kiper, kapten, sekaligus legenda hidup Bianconeri dan Italia. Nama Neto sempat disebut sebagai suksesor utama Buffon ketika direkrut dari Fiorentina beberapa musim lalu. Sayangnya, Neto tak lagi sabar untuk menantikan Buffon pergi dari Allianz Stadium. Setelah dua tahun harus rela menjadi kiper cadangan di Juventus, dirinya lebih memilih hengkang ke Valencia pada awal musim. Sulit memang untuk kiper yang sudah berada di usia emas seperti Neto dan Szczesny untuk rela menjadi pilihan kedua.
Baca juga: Alasan Wojciech Szczęsny Mau Menjadi Cadangan Gianluigi Buffon
Pada awal musim Szczesny kembali menjadi penghangat bangku cadangan Bianconeri. Meski sudah berusia 39 tahun, Buffon memang masih menjadi pilihan terdepan untuk Massimiliano Allegri, namun di musim ini, menit bermain Gigi memang semakin berkurang. Dengan alasan rotasi, mantan pemain Parma ini seringkali disimpan di laga Serie A jika Juventus mesti bermain di Liga Champions pada pertengahan pekan. Dan pada setiap menit yang dipercayakan kepada Wojciech Szczesny, dirinya selalu memberikan performa terbaiknya.
Memasuki musim terakhirnya bersama tim Juventus, kondisi Buffon seringkali terganggu oleh cedera. Hingga bulan Januari ini, dirinya telah melewatkan 8 pertandingan akibat cedera otot yang telah Ia derita sejak bulan Desember tahun lalu. Hal ini menjadi berkah tersendiri bagi Szczesny yang lebih sering menghabiskan waktu di bangku cadangan pada awal musim.
Mantan kiper AS Roma ini sudah bermain secara reguler pada 6 pertandingan terakhir. Performanya tidak mengecewakan, karena Juventus dibawanya meraih 6 kemenangan dan hanya kebobolan satu kali. Hal ini seharusnya bisa menepis segala keraguan terhadap kapabilitasnya sebagai penerus takhta Gianluigi Buffon.
Memang sampai hari ini masih banyak orang yang menyangsikan keberlanjutan karier Szczesny di Allianz Stadium. Banyak orang beranggapan kiper potensial AC Milan, Gianluigi Donnarumma, jauh lebih pantas menjadi penerus seniornya, Gigi Buffon.
Hal itu pun diakui oleh Gigi Buffon, sebab dirinya berpendapat Gianluigi Donnaruma adalah salah satu dari sedikit kiper yang bisa menjadi suksesor dirinya di tim Juventus. Buffon pun beranggapan bahwa pindah ke Juventus bukanlah keputusan yang salah bagi karier kiper jebolan akademi AC Milan itu.
“Saya tidak menjalani situasinya tapi satu hal yang pasti, jika dia datang ke Juventus, dia tidak pernah salah,” kata Buffon kepada Gazzetta dello Sport.
“Saya tidak tahu hubungan emosional yang dia miliki dengan Milan. Apa yang membuat perbedaan adalah apa yang bergetar di dalam jiwa Anda.”
Hubungan Donnarumma yang tidak harmonis bersama sebagian pendukung AC Milan semenjak kasus permintaan transfer pada musim panas 2017 lalu bisa menjadi jalan keluar menuju Juventus. Namun sang allenatore, Massimiliano Allegri, berpendapat lain, dirinya dengan tegas mengatakan bahwa Szczesny adalah sosok yang akan menjadi penerus Gigi Buffon.
“Saya sudah mengatakannya sebelumnya dan saya akan mengatakannya lagi, Szczesny adalah pewaris Buffon,” katanya pada sebuah konferensi pers menjelang perempat-final Coppa Italia beberapa waktu lalu melawan Torino. “Mereka saling menghormati satu sama lain, baik sebagai pemain maupun sebagai pria, yang sangat penting. Saya pikir klub telah melakukan banyak pembelian pemain yang sangat bagus setahun sebelum Gigi berhenti.” tutup Allegri. Allegri amat percaya sang kiper 27 tahun bukan sekadar solusi jangka pendek bagi tim Juventus. Dirinya berpendapat investasinya di awal musim untuk mendatangkan Szczesny dari Arsenal pada awal musim akan berbuah manis hingga beberapa musim ke depan.
Kini, Wojciech Szczesny hanya berjarak setengah musim untuk menjadi penerus Gianluigi Buffon di tim Juventus. Dirinya masih memiliki cukup waktu untuk membuktikan kapasitasnya kepada publik Turin yang cemas ketika harus ditinggal pergi Gigi Buffon di akhir musim. Dengan semakin matangnya Szczesny musim ini, tentu akan membuat Buffon bisa menikmati masa pensiunnya dengan tenang.
Author: Daniel Fernandez (@L1_Segitiga)