Mulai musim 2018, Liga Super Malaysia menerapkan aturan baru terkait pemain asing. Klub kontestan boleh mengontrak lima pemain asing, dengan rincian 3 pemain dari negara bebas, 1 pemain berpaspor Asia, dan 1 pemain asal Asia Tenggara.
Maka, tak heran jika di bursa transfer kali ini banyak pemain Asia Tenggara yang hijrah ke Negeri Jiran, bahkan beberapa di antaranya berstatus pemain kunci di tim nasional!
Dari Indonesia, ada tiga pemain yang telah resmi berkarier di Malaysia tahun ini, yakni Evan Dimas, Ilham Udin Armaiyn, dan Ferdinand Sinaga. Dua nama pertama berlabuh di Selangor FA, sedangkan The Dragon merapat ke Kelantan FA. Semuanya berstatus kontrak permanen dengan durasi satu tahun.
Tak ketinggalan, Singapura juga mengirimkan pemain timnasnya ke Liga Super Malaysia, di antaranya adalah Shahdan Sulaiman dan Madhu Mohana. Shahdan adalah gelandang andalan timnas Singapura yang dipinjam Melaka United dari Tampines Rovers, sedangkan Madhu yang juga berasal dari Tampines Rovers, resmi dikontrak permanen oleh Negeri Sembilan.
Keduanya akan menemani dua pemain Singapura yang sudah lebih dulu bermain di Liga Super Malaysia, yakni Safuwan Baharudin yang bergabung dengan Pahang FA dari Polis Di-Raja Malaysia (PDRM FA), dan Hariss Harun yang sudah memperkuat Johor Darul Ta’zim (JDT) sejak 2014 silam, tapi sempat dipinjamkan ke Home United di S-League musim lalu.
Diikuti Filipina dan Kamboja
Tak hanya pemain dari Indonesia dan Singapura yang akan mewarnai perhelatan Malaysia Super League 2018, karena penggawa timnas Filipina dan Kamboja juga akan hadir musim ini di Liga Malaysia.
Wonderkid Kamboja, Chan Vathanaka, menjadi pemain yang mendapat banyak sorotan setelah menyetujui kepindahannya ke Pahang FA. Ia didatangkan dari klub divisi tiga Liga Jepang, Fujieda MYFC.
Bakat Chan merupakan salah satu yang paling fenomenal di Kamboja. Ia pertama kali mencuat saat berusia 17 tahun pada musim 2011/2012, dengan mencetak 10 gol dari 17 penampilan di Preah Khan Reach. Musim depannya, Chan hijrah ke klub besar Liga Kamboja, Boeung Ket Angkor, dan selama lima tahun di sana ia mencetak 116 gol hanya dari 90 laga.
Akan tetapi, Chan bukan satu-satunya pemain Kamboja di Liga Super Malaysia 2018. Selain dirinya, ada Keo Sokpheng yang baru didatangkan Perbadanan Kemajuan Negeri Perak (PKNP FC), dan Thierry Bin yang direkrut Terengganu FC.
Keo merupakan penyerang yang cukup kenyang pengalaman di pertandingan internasional. Ia telah memiliki 32 caps bersama timnas Kamboja dengan torehan 8 gol. Sementara itu, Thierry merupakan pemain naturalisasi Kamboja. Ia lahir di Prancis dan merupakan lulusan akademi SC Strasbourg. Thierry juga pernah tampil untuk timnas Prancis U-17.
Dari Filipina, sejauh ini baru satu pemain yang telah resmi berlabuh di Liga Super Malaysia, tapi jangan ragukan kualitasnya. Dia adalah Misagh Bahadoran, pemain yang pernah mencetak gol lewat tendangan bebas ke gawang Indonesia, di penyisihan grup Piala AFF 2016.
Bahadoran musim ini akan berseragam Perak FC. Ia didatangkan dari klub Filipina, Global Cebu FC, yang telah diperkuatnya selama enam musim. Berusia 30 tahun, pemain yang berposisi sayap ini merupakan salah satu pemain kunci timnas Filipina. Ia telah bermain 54 kali dengan sumbangan 7 gol.
Akan disusul pemain Vietnam
Untuk yang satu ini masih sebatas rumor, tapi jika telah diresmikan, tentu akan menjadi berita besar bagi sepak bola Vietnam serta Malaysia. Sebab, Nguyễn Văn Quyết yang diisukan akan merapat ke Kedah FA, merupakan salah satu pemain sayap terbaik di timnas Vietnam.
Văn Quyết musim lalu bermain untuk Ha Noi FC, yang telah dibelanya sejak 2011. Dari 160 pertandingan di seluruh ajang, ia telah mencetak 70 gol. Kemudian di timnas Vietnam, pemain berusia 26 tahun ini memiliki 50 caps dengan sumbangsih 13 gol.
Hingga berita ini dirilis, belum ada kelanjutan mengenai rumor transfer ini. Akan tetapi, kabarnya pihak Kedah masih menjajaki opsi untuk mendaratkan pemain terbaik V.League 1 bulan Oktober musim lalu ini.
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.