Eropa Inggris

Saga Alexis Sanchez: Ketika Manchester City Dipaksa Berbelanja

Cedera. Karib pesepak bola. Musibah yang semua pesepak bola tak ingin merasakannya. Meski persiapan sudah dilakukan sedemikian rupa, cedera tak pandang bulu. Siapa saja bisa kena. Manchester City tengah digoda oleh cedera, situasi yang membuat nama mereka kembali dikaitkan dengan Alexis Sanchez. Saatnya berbelanja di bulan Januari?

Melawan Crystal Palace, City tak hanya gagal melanjutkan rentetan kemenangan yang sudah terbentang hingga 18 kali. Anak asuh Pep Guardiola ini bakal dipaksa menyiapkan sejumlah dana untuk berbelanja penyerang setelah Gabriel Jesus tak bisa melanjutkan pertandingan kerena cedera lutut.

Diagnosa awal, penyerang muda asal Brasil tersebut harus menepi paling tidak dua bulan. Bahkan, kabar terakhir menyebutkan bahwa cedera Gabriel Jesus lebih parah dari diagnosa awal dan bisa absen lebih dari durasi yang diperkirakan. Bahkan pertandingan melawan Palace belum usai, media sosial sudah ramai dengan perbincangan bahwa City akan kembali menekuni masa depan Alexis Sanchez.

City akan dipaksa berbelanja. Ada beberapa alasan yang menjadi latar belakang. Pertama, kedalaman yang belum ideal. Saat ini, skuat utama City beranggotakan 21 pemain. Itupun sudah menghitung Oleksandr Zinchenko yang jarang mendapatkan menit bermain. Dari 20 pemain, tanpa memasukkan nama Zinchenko, tiga pemain sudah tumbang karena cedera. Dan, salah satu pemain yang cedera itu adalah Gabriel Jesus, penyerang.

Alasan kedua adalah banyaknya kompetisi yang City ikuti. Di sini, kita tidak menyinggung soal kompetisi mana yang menjadi fokus City. Jika meraba secara cepat, maka tugas utama Pep Guardiola adalah memenangi Liga Primer Inggris dan Liga Champions. Oleh sebab itu, punya kedalaman skuat yang ideal sungguh wajib.

Dari dua alasan ini saja, sudah aman untuk menyatakan bahwa City akan kembali berbelanja. Dan kebetulan, Januari ini jendela transfer musim dingin sudah dibuka.

Satu catatan penting yang tak boleh tidak dipikirkan adalah komentar Pep Guardiola tentang Alexis. Manajer asal Spanyol tersebut, ketika ditanya oleh wartawan, mengungkapkan bahwa saat ini, Alexis masih pemain Arsenal. Pun ada kemungkinan bahwa status tersebut belum akan berubah hingga musim panas mendatang.

Baca juga: Madu dan Racun Alexis Sanchez

Komentar Guardiola sebetulnya sangat masuk akal. Mengapa? Karena sejak November 2017, Arsene Wenger sudah dengan tegas menyatakan bahwa Arsenal akan dengan sekuat tenaga mempertahankan Alexis (dan Mesut Özil). Bahkan ketika harus menanggung risiko tak bisa mendapatkan dana dari penjualan Alexis, Wenger tetap teguh. Manajer senior ini sudah siap berjudi hingga akhir.

Situasi ini perlu menjadi catatan karena Arsenal tentu membutuhkan waktu juga untuk mencari pengganti Alexis. Sementara itu, jendela transfer Januari terlalu sempit untuk menawar beberapa pemain yang sudah “dijagokan” untuk menjadi pengganti Alexis. Ingat, proses transfer tak hanya soal membayar biaya dan meyediakan gaji.

Mempertimbangkan situasi ini, maka peluang Alexis bergabung ke City DI BULAN JANUARI tidak 100 persen. Memang, kemungkinan itu akan selalu ada, terutama ketika kita berbicara sepak bola. Kepindahan Alexis bisa terjadi ketika City meniatkan diri untuk membayar biaya transfer lebih tinggi dari seharusnya.

Mengapa begitu? Karena Arsenal memahami bahwa rivalnya itu membutuhkan tenaga baru di lini depan. The Gunners akan berada pada posisi menguntungkan untuk menaikkan harga. Jika saat ini harga pasar Alexis mencapai 35 hingga 50 juta paun, masih aman bagi Arsenal untuk menaikkan harga hingga 60 juta paun, bahkan ketika si pemain sudah meminta namanya dimasukkan ke dalam daftar jual.

Atau bahkan ketika nanti Alexis berbicara secara terbuka di media bahwa ia ingin hengkang. Keteguhan Wenger bisa menetralkan usaha Alexis mendobrak pintu keluar dari Emirates Stadium. Maklum, kita tengah membahas sosok pelatih dengan kepala yang begitu keras dan sikap yang kadang bisa tak tergoyahkan apabila ditantang secara terbuka.

Mengingat situasi Alexis tak sejernih yang dibayangkan, City seharusnya sudah menyiapkan alternatif. Ada beberapa nama penyerang yang tengah berada dalam situasi genting dan bisa dibujuk untuk hengkang. Misalnya, penyerang Borussia Dortmund, Pierre-Emerick Aubameyang, yang sudah secara terbuka ingin hengkang.

Situasi ini bisa dimaksimalkan oleh City. Apalagi, untuk status Aubameyang, manajemen Dortmund tak akan semenuntut seperti Arsenal. Dari sisi kualitas, penyerang asal Gabon tersebut tak kalah dengan apa yang akan ditawarkan Alexis Sanchez

Salah satu kesulitan City apabila memboyong Aubamayeng adalah statusnya yang tak bisa bermain di Liga Champions karena sudah memperkuat Dortmund di ajang yang sama. Status berbeda justru disandang Alexis yang hanya bermain di ajang Liga Europa dan bisa diturunkan oleh City di Liga Champions.

Apakah ada pemain lain yang bisa menjadi alternatif? Tentu ada. Misalnya Timo Werner atau Antoine Griezmann. Guardiola juga bisa memaksimalkan penyerang sayap dengan ketajaman yang bisa diandalkan untuk dikonversi menjadi penyerang seperti Riyad Mahrez, Malcolm, atau Nabil Fekir. Melihat cara bermain Guardiola, kemungkinan penyerang baru City sebenarnya sangat luas.

Pada akhirnya, kedalaman hati Guardiola cukup sulit untuk ditebak. Bisa saja, mantan pelatih Barcelona itu menginversi Leroy Sane sebagai penyerang tengah. Siapa yang bisa menduga?

Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen