Eropa Italia

Radja Nainggolan Jelaskan Konflik dengan Asisten Manajer Juventus

AS Roma harus telan kekalahan dari Juventus kala bertandang ke Turin kemarin. Gol tunggal dari mantan pemain I Giallorossi, Medhi Benatia, membuat anak asuh Eusebio di Francesco pulang dengan tangan hampa. Ada satu hal menarik yang terjadi ketika laga usai. Gelandang angkut air Roma asal Belgia, Radja Nainggolan, terlibat perselisihan dengan asisten manajer Juventus, Marco Landucci, setidaknya begitu menurut penuturan Nainggolan.

Dilansir dari Football Italia, gelandang yang memiliki darah Indonesia ini hanya ingin menyapa Landucci, yang merupakan mantan atasannya di Cagliari. Namun, karena tensi pertandingan yang memang panas, Landucci tak menghargai upaya Nainggolan untuk menyapa.

“Saya hanya ingin berjabat tangan dengan Landucci, karena saya pernah bekerja dengannya di Cagliari, dan saya peduli terhadap orang-orang yang memiliki peran dalam karier saya. Namun, ia malah berkata kasar kepada saya. Saya paham bahwa tensi pertandingan memang panas, namun sungguh, saya hanya ingin menjabat tangannya. Tak ada timbal balik yang positif dari dirinya.”

Dikabarkan, Nainggolan dan rekan setimnya, Kostas Manolas, sempat bersitegang dengan Landucci setelah kejadian tersebut. Untungnya, perselisihan tidak merembet ke pemain lain.

Gelandang berusia 30 tahun tersebut juga berpendapat tentang mentalitas timnya. Menurutnya, kekalahan Roma dari Juventus menunjukkan bahwa timnya masih belum memiliki mental juara dan naluri untuk lebih mematikan di depan gawang lawan.

“Kami sebenarnya memiliki kesempatan untuk mencetak beberapa gol, namun, apabila Anda tidak memanfaatkan kesempatan yang Anda miliki, sulit untuk dapat mengalahkan tim lain, dan itulah yang terjadi kepada kami.”

“Permainan kami sebenarnya lebih baik ketimbang tahun lalu, meskipun saat itu lebih mudah bagi kami untuk mencetak gol. Kali ini, mereka mencetak gol karena kesalahan kami, dan menurut saya kejadian seperti itu sangat mempengaruhi hasil akhir pertandingan.”

“Apabila Anda melihat gol yang diciptakan Juventus, Anda dapat melihat betapa mematikannya mereka di depan gawang. Menurut saya, kami harus bisa seperti itu. Kami juga harus bisa untuk bermain lebih ‘kotor’ lagi. Apabila kami tidak bisa, kami tak akan mampu menang meskipun membuat banyak kesempatan.”

Roma sebenarnya memiliki kesempatan untuk menyamakan kedudukan di menit akhir, namun aksi penyerang muda asal Republik Ceko, Patrik Schick, di menit akhir pertandingan, berhasil digagalkan oleh Wojciech Szczesny. Saat itu, Schick yang hanya tinggal berhadapan dengan Szczesny, terlihat gugup dan tendangannya dengan mudah dimentahkan oleh mantan kiper Arsenal tersebut. Berdasarkan kesaksian Nainggolan, pemain yang baru direkrut dari Sampdoria tersebut terlihat sangat sedih di ruang ganti, namun Nainggolan yakin Schick mampu bangkit kembali.

Saat ini, Roma masih tertahan di posisi empat klasemen sementara, selisih tujuh poin dengan Napoli di puncak klasemen, meskipun Serigala Ibu Kota masih menyisakan satu pertandingan.

Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket