Baru sebulan ditunjuk menjadi nakhoda anyar Udinese, Massimo Oddo langsung memberikan kontribusi yang positif. Khususnya di bulan Desember, legenda Lazio dan AC Milan tersebut membawa Zebrette empat kali menang dalam empat laga. Mamayo! Bam!!
Hebatnya lagi, Udinese tak hanya sekadar meraup tiga poin, tapi juga tampil atraktif. Dimulai dari Crotone yang dibabat 3-0 di Ezio Scida, pekan berikutnya giliran Benevento yang digebuk dua gol tanpa balas di Dacia Arena.
Apakah hanya tim-tim papan bawah? Oh ternyata tidak, karena sebelum menghajar Hellas Verona 4-0 pekan lalu, klub milik Giampaolo Pozzo ini mempecundangi Internazionale Milano 3-1 di Giuseppe Mezza, yang sekaligus berujung kekalahan perdana I Nerazzurri musim ini.
Secara keseluruhan di bulan ini (belum termasuk partai kontra Bologna akhir tahun nanti), Udinese meraih 12 poin, mencetak 12 gol, dan hanya kemasukan sekali. Catatan ini adalah yang terbaik di antara semua kontestan Serie A, mengungguli tim-tim kandidat juara seperti Juventus, Napoli, Inter, Roma, bahkan klub tempat Oddo meraih gelar Liga Champions, AC Milan.
Salah satu penyebab moncernya performa Udinese di bulan Desember adalah produktivitas dua gelandang tengah mereka, Jakub Jankto dan Antonin Barák. Nama pertama telah menyumbang dua gol dan tiga asis bulan ini, sedangkan yang kedua mengukir empat gol dan dua asis.
Menariknya, hanya dua gol Udinese yang didapat dari sodoran Jankto untuk Barák. Dengan kata lain, sekitar 75 persen gol Udinese di bulan terakhir pada tahun 2017 ini berawal dari kaki maupun kepala mereka.
Moncernya Jankto dan Barák juga menunjukkan bahwa proses pembinaan di Udinese mulai kembali membuahkan hasil. Seperti yang pernah kami ulas sebelumnya, kedua pemain muda tersebut adalah produk dari akademi mereka, Udinese Model.
Baca juga: Jakub Jankto dan Antonin Barak, Bintang Terbaru dari Udinese Model
Selain itu, formasi tiga bek yang diusung Massimo Oddo juga terbukti membawa dampak signifikan bagi Udinese. Kekompakan trio Bram Nuytinck, Danilo, dan Jens Stryger Larsen, dibantu dengan kegigihan Seko Fofana, membuat kerja Albano Bizzarri di bawah mistar menjadi lebih ringan.
Udinese saat ini masih tercecer di peringkat 12 klasemen sementara. Akan tetapi, berbekal tangan dingin Massimo Oddo, rasanya posisi 10 besar akan bisa digenggam dalam waktu dekat. Waktu yang tepat untuk memperbaiki rekam jejak mereka yang sejak musim 2013/2014 selalu terjerembab ke posisi 10 terbawah.
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.