Kompetisi teratas di kancah sepak bola nasional, Liga 1, memang tengah memasuki periode libur setidaknya selama dua setengah bulan. Asosiasi sepak bola Indonesia (PSSI) sendiri telah mengumumkan bahwa ajang Liga 1 musim mendatang akan dimulai 24 Februari dan selesai pada 24 Oktober 2018.
Walau sedang berada dalam masa libur, pihak manajemen dari kedelapan belas tim peserta Liga 1 musim depan tidak akan bisa duduk santai sembari menunggu kompetisi diputar kembali.
Selayaknya tim-tim sepak bola profesional di benua Eropa, semua kesebelasan yang berlaga di Liga 1 pun sudah memulai aktivitasnya di masa jeda sebagai langkah persiapan menyongsong musim baru. Tak terkecuali bagi klub yang baru saja promosi ke Liga 1 setelah keluar sebagai kampiun Liga 2, Persebaya Surabaya.
Dibanding sepasang rekannya yang sama-sama naik kasta per musim depan, PSMS Medan dan PSIS Semarang, geliat yang diperlihatkan Persebaya guna menyongsong musim baru memang lebih kentara walau masih dalam koridor senyap.
Pelatih bertangan dingin yang musim kemarin sanggup membangkitkan performa Bajul Ijo, Angel Alfredo Vera, masih dipertahankan sebagai juru strategi.
Tak berhenti sampai di situ, sejumlah pemain yang menjadi pilar utama selama berjuang di Liga 2 pun dipertahankan. Seperti dilansir oleh emosijiwaku, figur sentral macam Irfan Jaya, Muhammad Hidayat, Oktafianus Fernando, Fandry Imbiri, Misbakhus Solikin, Rendi Irwan, dan Rishadi Fauzi memperoleh perpanjangan kontrak.
Tiga nama yang disebut pertama bahkan mendapat ekstensi dengan durasi lebih panjang ketimbang rekan-rekannya yang lain yakni selama dua tahun. Sebuah kondisi yang terbilang langka di sepak bola Indonesia.
Walau begitu, langkah pembenahan yang sedang disiapkan oleh pihak manajemen juga harus memakan korban. Nama-nama semisal Nerius Alom dan Rangga Muslim, dipastikan angkat kaki dari kota Pahlawan karena tenaganya tak lagi dibutuhkan.
Bongkar-pasang skuat yang dilakukan Persebaya tentunya belum akan berakhir sampai di sini. Pasalnya, muncul pula sejumlah rumor yang mengaitkan beberapa nama penggawa asing dengan klub kesayangan Bonek ini. Vera yang tengah berlibur di kampung halamannya, konon siap membawa seorang pemain berposisi penyerang asal Argentina buat memperkokoh skuat asuhannya di musim mendatang.
Meski tak menyebutkan dengan pasti nama pemain yang dimaksud, Vera telah menyebutkan beberapa clue terkait calon penyerang barunya ini, antara lain berusia 27 tahun dan bermain di kompetisi Primera B Nacional atau divisi dua Liga Argentina.
Untuk memenuhi kebutuhan akan pemain asing, Persebaya juga terus dikait-kaitkan dengan sosok Otavio Dutra dan Robertino Pugliara, meski tak menutup kemungkinan ada nama lain yang bakal merapat. Terlebih, keduanya juga tergolong sudah uzur karena usianya di atas 30 tahun.
“Kami ingin pemain asing yang berumur 30 tahun ke bawah. Bukan bermaksud mengerdilkan skill dari pemain-pemain yang usianya di atas itu tapi mendapatkan pemain asing yang berada di usia matang (27-28 tahun) jelas lebih menarik bagi kami”, papar Chairul Basalamah, manajer Persebaya, seperti dikutip dari Jawa Pos.
Berkaitan dengan usia pula, Bonek sebagai pendukung fanatik Persebaya telah menunjukkan resistensi jika kedua nama itu yang didatangkan oleh pihak manajemen.
Khusus kepada Dutra, Bonek bahkan telah menggemakan tanda pagar #MenolakDutra di sejumlah media sosial dalam kurun beberapa pekan terakhir sebagai bukti penolakan mereka terhadap pemain yang musim lalu jadi kampiun Liga 1 bersama Bhayangkara FC tersebut.
Berbicara tentang perekrutan penggawa asing sebagai persiapan menyambut musim kompetisi yang baru, manajemen Persebaya wajib menyelesaikan polemik terkait akun Transfer Match System (TMS) mereka yang selama ini digunakan oleh Bhayangkara FC terlebih dahulu.
Seperti yang telah diulas oleh Mahir Pradana sebelumnya, akun TMS adalah sebuah sistem informasi manajemen yang dikembangkan oleh induk organisasi sepak bola dunia (FIFA) guna memonitor proses transfer pemain yang dilakukan oleh klub-klub sepak bola profesional di negara yang menjadi anggota FIFA.
Baca juga: Potensi Polemik Akun TMS Persebaya yang Masih Dipegang Bhayangkara FC
Lewat akun TMS ini pula, dokumen-dokumen terkait perpindahan seorang pemain, utamanya dari klub yang bernaung di federasi sepak bola yang satu menuju klub yang ada di bawah federasi sepak bola yang lain, bisa dikeluarkan sehingga pemain tersebut dapat hengkang secara sah.
Pihak Persebaya sendiri telah mengungkapkan jika mereka tak bersedia dibuatkan akun TMS yang baru demi ‘menyelamatkan’ Bhayangkara FC. Manajemen Bajul Ijo tetap bersikukuh meminta PSSI dan kubu The Guardian untuk mengembalikan akun TMS asli kepunyaan mereka.
Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) juga telah mengultimatum pihak PSSI dan Bhayangkara FC supaya mengembalikan akun TMS Persebaya sesegera mungkin.
“Dalam proses pengadilan yang lalu, Persebaya telah memenangi gugatan. Maka akun TMS itu seharusnya telah dikembalikan oleh Bhayangkara FC sejak saat itu juga” tutur Imam Suroso, Ketua Tim Verifikasi BOPI seperti dirilis oleh bolanet.
Pihak PSSI sendiri menyatakan bakal menyelesaikan kasus ini sebelum tanggal 13 Januari 2018 nanti.
Geliat yang ditunjukkan Persebaya, baik di dalam maupun luar lapangan, selama libur kompetisi kali ini tentu amat beralasan. Rendi Irwan serta rekan-rekannya jelas ingin tampil baik di ajang Liga 1 musim depan dan berbenah merupakan satu-satunya cara yang dapat ditempuh guna mewujudkan hal tersebut.
Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional