Eropa Italia

Kunci Perubahan yang Dibawa Luciano Spalletti ke Internazionale Milano

Grande partita yang melibatkan Napoli dan Juventus akhir pekan kemarin (2/12), digadang-gadang sebagai salah satu laga yang bakal menentukan titel Scudetto di pengujung musim. I Bianconeri akhirnya keluar sebagai pemenang di laga tersebut.

Duel di antara dua klub papan atas itu sendiri dimanfaatkan secara maksimal oleh Internazionale Milano yang di partai lain sukses menggunduli Chievo Verona (3/12) dengan skor 5-0 usai Ivan Perisić tampil sebagai bintang lapangan dan membukukan trigol perdananya bersama I Nerazzurri. Hasil gemilang tersebut mengantarkan Inter naik ke puncak klasemen.

Inter sukses mengemas 39 poin dari 15 laga yang telah mereka lakoni. Catatan ini mengulang performa di musim 2006/2007 silam. Lebih jauh, catatan positif yang dibuat oleh Inter-nya Spalletti musim ini juga membuat mereka berhasil melewati torehan poin Inter-nya Jose Mourinho di 15 partai pertama saat merengkuh treble winners pada musim 2009/2010.

Lantas, apa kunci perubahan yang membuat Inter terlihat brilian di musim ini?

Dalam kolomnya di thesackrace, Chloe Beresford menyebut bahwa pembenahan di sisi mental adalah kunci utama melejitnya Inter pada musim ini. Lewat sentuhan tangan dingin sang pelatih, mental para penggawa I Nerazzurri yang tidak stabil dalam beberapa musim terakhir (yang juga berpengaruh terhadap pencapaian Inter) dipolesnya sedemikian rupa sejak pertama kali tiba di Appiano Gentile, markas latihan Inter.

“Spalletti sungguh luar biasa. Ia memperlakukan kami dengan cara yang sama namun lewat pendekatan yang berbeda-beda (terkait karakter masing-masing pemain), tak peduli siapa kamu atau seberapa besar gajimu di Inter. Aku sudah cukup lama berada di tim ini tapi untuk kali pertama, aku melihat suasana ruang ganti yang sangat menyenangkan. Sekarang, semua pemain tahu apa yang harus mereka lakukan”, aku Andrea Ranocchia, bek tengah I Nerazzurri.

Mempunyai tim yang kokoh dan solid supaya bisa bersaing adalah keinginan terbesar Spalletti. Guna mendapatkannya, aspek mentalitas yang jadi masalah menahun dibenahinya perlahan-lahan. Interisti pasti sadar jika performa yang diperlihatkan oleh para penggawa I Nerazzurri musim ini juga terlihat berbeda, penuh dengan aura positif yang memberikan dampak ciamik bagi performa tim secara keseluruhan.

Di lini belakang, Samir Handanović, Danilo D’Ambrosio, dan Joao Miranda menampilkan konsistensi yang luar biasa. Milan Skriniar yang ‘cuma’ bocah kemarin sore bahkan terus membuktikan diri jika iinvestasi yang dilakukan Inter kepadanya sama sekali tidak salah.

Bergeser ke tengah, masuknya Borja Valero dan Matias Vecino sebagai tenaga baru memang memperkuat ruang mesin permainan Inter. Tapi meningkatnya grafik penampilan dari Marcelo Brozović dan Roberto Gagliardini adalah sinyal positif. Praktis, hanya Joao Mario saja yang masih butuh treatment khusus dari sang pelatih.

Sementara di wilayah serang Inter, trio Antonio Candreva-Mauro Icardi-Perisić kini tampak semakin menakutkan. Kerja sama ketiga nama ini dalam mengkreasi dan mengeksekusi peluang bak sebuah teror menakutkan bagi lini belakang lawan.

Tak berhenti sampai di situ, para penggawa cadangan seperti Ranocchia, Davide Santon, Dalbert Henrique, dan Yann Karamoh juga terus menunjukkan tren penampilan yang apik. Kondisi ini, diakui atau tidak, takkan bisa dicapai tanpa pendekatan khusus Spalletti di area mental.

Jika berhasil mempertahankan atmosfer positif semacam ini sampai pengujung musim nanti, bukan tidak mungkin target I Nerazzurri untuk kembali berlaga di kancah Liga Champions bisa diwujudkan dengan cara yang paripurna.

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional