Eropa Spanyol

Yerry Mina, Solusi Jangka Panjang Lini Pertahanan Barcelona

Regenerasi adalah bagian integral dari sepak bola. Sebuah klub dapat bertahan dengan baik di level tertinggi apabila regenerasinya berjalan dengan baik. Berbagai macam cara dilakukan untuk menjaga agar tongkat estafet terus berjalan, mulai dengan memanfaatkan pemain hasil didikan akademi klub, atau merekrut bakat muda yang tersebar di seluruh dunia yang dirasa cocok dengan filosofi klub.

Hal kedua itu yang tampaknya akan dilakukan Barcelona untuk meregenerasi lini pertahanan mereka. Santer kabar, bahwa klub asal Catalonia ini tengah mengincar bek muda asal Kolombia yang kini tengah bermain di klub Serie A Brasil, Palmeiras, Yerry Mina. Masih berusia 23 tahun, Mina bisa menjadi solusi jangka panjang bek Blaugrana yang sudah mulai menua, sekaligus bukti berjalannya regenerasi pemain Barcelona.

Yerry Mina mulai mencuat sejak tahun 2016 lalu kala bergabung ke Palmeiras dari klub Kolombia tempat ia memulai karier sebagai pesepak bola, Independiente Santa Fe. Mina menuju Brasil dengan predikat sebagai salah satu pemain paling menjanjikan dari Kolombia, setelah berhasil membantu Santa Fe juara Copa Sudamericana di tahun 2015.

Bek yang lahir di Guachene ini langsung tancap gas bersama Palmeiras di musim pertamanya. Meskipun hanya tampil sebangak 13 kali di Serie A Brasil, ia mampu masuk ke tim terbaik liga di tahun 2016  dan tercatat sebagai bek terbaik! Catatannya memang mengagumkan, ia mampu membuat rerata tekel sebanyak 1,8 dan 2,2 intersep per laga, dan mendapat rating 7,29 versi WhoScored.

Penampilannya yang menakjubkan berlanjut ke tahun ini, ketika ia berhasil mencatatkan penampilan yang lebih banyak ketimbang musim lalu. Ia juga berhasil menembus timnas senior Kolombia dan ia berhasil mencetak empat gol dari 13 pertandingan bersama Los Cafeteros, sebuah catatan yang cukup apik untuk seorang bek tengah. Situs Breaking The Lines memasukannya ke daftar 50 pemain muda terbaik dan menyebut Mina sebagai pemain terbaik Kolombia di tahun ini.

Mina telah mendapatkan banyak apresiasi, namun, mengapa ia bisa menjadi solusi lini belakang terbaik bagi Barcelona, saat masih ada bek muda berbakat lainnya seperti Matthijs de Ligt atau Dan Axel Zagadou yang juga dikaitkan dengan Los Cules?

Yang pertama adalah kemampuan Mina yang cocok dengan gaya bermain serta filosofi Barcelona. Profilnya sangat mirip dengan bek andalan Blaugrana saat ini, Gerard Pique. Tingginya yang mencapai 193 sentimeter membuatnya lihai dalam duel udara, namun larinya juga cepat. Ia pintar dalam membaca permainan yang ia buktikan dengan tingginya rerata intersep yang ia bukukan, namun ia juga lihai dalam melakukan tekel.

Mina juga mampu mencetak gol melalui eksekusi bola mati. Yang lebih penting lagi, kemampuan olah bola Mina juga terhitung oke, dan ia benar-benar sudah meningkat dalam aspek mengoper bola, dengan catatan rerata operan 35,5 kali dengan persentase sukses sebesar 72,7 persen per laga di tahun 2016, menjadi 60,6 kali rerata operan dan 87m3 persen kesuksesan di tahun ini.

Barcelona tentu membutuhkan bek yang nyaman dalam olah bola, mengingat gaya bermain Barcelona yang mengharuskan semua pemainnya mampu mengoper bola dengan presisi. Jika dilihat, kelebihan yang dimiliki Mina sama dengan Pique, meski tentu saat ini sang bek Spanyol itu masih jauh lebih bagus dari Mina.

Namun, apabila Ernesto Valverde berhasil meyakinkan manajemen Barca untuk merekrut Mina, menaruhnya di bawah bimbingan Pique tentu akan berbuah manis bagi skuatnya di masa depan.

Meskipun begitu, satu yang pasti adalah Barcelona harus bersabar apabila mereka benar-benar merekrut Mina. Di usianya yang masih 23 tahun, adalah sebuah keputusan yang salah apabila langsung menjadikannya sebagai pemain inti. Memang, kemampuan adaptasi sang pemain bertahan memang cukup bagus, terbukti dari langsung nyetel-nya ia bersama Palmeiras, namun, hal itu terjadi karena Mina masih bermain di Amerika Latin.

Pindah ke Eropa, yang intensitas permainannya jauh lebih tinggi, tentu merupakan hal berbeda ketimbang menyebrang dari Kolombia ke Brasil. Adaptasi yang lebih lanjut tentu dibutuhkan Mina.

Hal ini juga yang menyebabkan keraguan Barca untuk merekrutnya di bursa transfer Januari nanti. Terlebih lagi, Samuel Umtiti, partner terbaik Pique saat ini tengah cedera, dan Valverde hanya memiliki bek tua seperti Thomas Vermaelen dan Javier Mascherano sebagai pelapis. Akan lebih masuk akal apabila di Januari nanti, Robert Fernandez sebagai direktur klub membeli bek yang sudah matang seperti Kalidou Koulibaly dari Napoli yang sudah lama digosipkan diincar Barca. Valverde sendiri mengaku tertarik kepada Mina, namun menurut sport-english.com, pihak Barca mengatakan bahwa merekrut Mina di bulan Januari berisiko karena sang pemain membutuhkan adaptasi.

Namun, Mina adalah pemain yang harus direkrut Barca di bursa transfer musim panas tahun depan, apabila dirasa di bursa transfer Januari nanti terlalu cepat baginya. Mascherano yang dikabarkan akan segera hengkang, dan Vermaelen yang juga semakin menua, membuat Barcelona wajib merekrut bek muda, dan Mina adalah pilihan yang tepat. Mungkin Mina tak akan serta merta bermain sebagai pilihan utama, namun ketika Pique mulai kehilangan tenaganya, Mina mampu menjadi pengganti yang tepat.

Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket