Eropa Spanyol

Celoteh Pique di Balik Inkonsistensi Barcelona

Persaingan Barcelona dan Real Madrid kembali memanas. Bukan hanya dalam perebutan gelar La Liga, dan pemain incaran, persaingan keduanya mulai merembet ke permasalahan yang lebih kompleks. Bukan pemain atau pelatih masing-masing tim yang bersitegang, tetapi pengadil lapangan yang menjadi sasaran.

Menyasarnya tudingan wasit yang konon katanya berkonspirasi, datang dari kubu Barcelona lewat Gerard Pique sebagai aktor utamanya. Pique merasa wasit-wasit yang memimpin Liga Spanyol terlalu berpihak pada El Real. Meskipun Barcelona tidak terlalu ambil pusing dengan tudingan pemainnya tersebut.

Protes-protes Gerard Pique diawali ketika Blaugrana melawat ke San Mames pada Januari lalu saat tim yang ia bela dikalahkan Athletic Bilbao di babak 16 besar Copa Del Rey. Ia mempertanyakan kinerja wasit yang tidak menghadiahi Barcelona pinalti saat Neymar dua kali dilanggar di kotak terlarang. Sekalipun pada akhirnya Bilbao hanya bermain dengan sembilan orang, Pique tetap melanjutkan protesnya pada wasit seusai pertandingan.

Baru-baru ini, genderang perang kembali ditabuh Pique pada beberapa wasit di Spanyol. Protes keras kekasih penyanyi Shakira ini mengacu dari beberapa hasil minor El Barca. Di sisi lain, Madrid terus melaju di puncak klasemen dan sempat memperlebar jarak antara Barcelona demi meraih titel juara, walau sekarang keduanya hanya terpaut satu poin saja.

Tidak main-main, tuduhan Pique tidak hanya menyasar pada para pengadil di lapangan saja, tetapi langsung menunjuk tuduhan tersebut pada presiden LFP, Javier Tebas, kala ia menyaksikan langsung pertandingan antara Villareal melawan Barcelona.

Pique yang tak puas dengan kinerja wasit atas hasil imbang Barca dan langsung menunjuk jari tengahnya pada Tebas, lalu berkata, “Kamu lihat itu, kan?”. Apa yang selama ini diributkan Gerard Pique memang beralasan mengingat Barcelona selalu meraih hasil minor kala Madrid meraih kemenangan melawan tim yang sama.

Ia membandingkan pertemuan Barcelona melawan Malaga dan Villareal dengan Madrid melawan tim yang sama. Blaugrana hanya mampu bermain imbang 0-0 melawan Malaga, dan 1-1 kontra Villareal. Sementara Madrid mampu mengalahkan kedua tim tersebut dengan skor tipis, 2-1 dan 2-3.

Yang menjadi pokok keganjalan bagi Pique adalah saat golnya dianulir akibat offside saat mereka menjamu Malaga dan dua handball pemain Villareal, Bruno Soriano di kotak penalti tidak digubris wasit. Sementara saat Madrid bertanding, wasit mengesahkan gol Sergio Ramos yang berbau offside saat melawan Malaga, dan memberi hadiah penalti pada Madrid atas handball Bruno Soriano kala bertandang ke Villareal.

Pique berkeyakinan jika handball Bruno Soriano dilakukan tidak sengaja dengan keadaan tangan yang tidak aktif.  Kejengkelan ayah satu anak ini pun ia suarakan melalui akun Twitternya saat mantan pemain Manchester United ini meng-capture beberapa pemberitaan Marca mengenai protesnya selama ini.

Beberapa hasil di atas membuat posisi Barca tertahan di peringkat dua dengan selisih satu poin saja, setelah sebelum Januari sempat berjarak 7 poin. Pique berkeyakinan bahwa ada upaya menjegal laju El Barca untuk mempertahankan gelar La Liga. Ia pun berasumsi jika kinerja wasit tidak seperti kejadian yang di atas, Los Cules tentu sudah menggeser Los Merengues dari puncak klasemen.

Di balik semua kejadian di atas, mungkin Pique lupa jika beberapa tahun lalu, label keberpihakan wasit juga lekat pada kubu Barcelona. Terlebih saat Barcelona masih mengagungkan sepak bola indah ala Pep Guardiola, mereka seakan tak bisa disentuh sedikitpun oleh lawan dan membuat wasit kerap meniup pluit pelanggaran.

Seperti pertemuan El Clasico di semifinal Liga Champions 2008 silam misalnya, Barca diuntungkan “performa” wasit yang tidak menghadiahi Madrid penalti saat Ronaldo dilanggar Javier Mascherano di kotak terlarang.

Bahkan untuk musim ini, Pique mungkin lupa jika bukan hanya Madrid yang diuntungkan wasit, tetapi juga kesebelasan yang ia bela. Setidaknya ini yang diungkapkan Direktur Olahraga Valencia, Yesus Garcia Pitarch yang timnya dirugikan saat Valencia kalah oleh penalti Lionel Messi di menit-menit akhir pertandingan.

Tak hanya mengenai penalti Messi yang ia pertanyakan, Pitarch juga mempertanyakan tiga kejadian krusial yang merugikan Valencia, salah satunya jatah penalti Valencia yang dirampas pengadil lapangan.

Mungkin tidak ada yang salah dengan apa yang dituduhkan Pique pada wasit-wasit Liga Spanyol. Tapi satu hal yang harus Pique pikirkan adalah bukan hanya Madrid yang diuntungkan, tetapi juga Barcelona yang tak jarang dihadiahi kemenangan oleh wasit. Dan sudah seharusnya pula jika Pique tidak terlalu banyak menyalahkan pihak lain atas inkonsistensi Barcelona musim ini.

Merujuk pada tuduhan-tuduhannya pada wasit, Pique harus siap menerima tuntutan yang diajukan komisi wasit Spanyol yang tak terima dengan tuduhan-tuduhan tersebut. Lagipula, di liga yang hanya bermuara pada duopoli poros Madrid dan Catalunya, Pique harusnya tidak perlu heran kalau intrik akan selalu mewarnai La Liga.

Author: Wanda Syafii (@wandasyafii)
Kopites yang masih percaya timnya akan juara liga walau entah kapan. Sering bikin gaduh di wandasyafii.com