Manajer Shakhtar Donetsk, Paulo Fonseca, menghadiri konferensi pers selepas timnya mengalahkan Manchester City dengan mengenakan kostum dan topeng ala Zorro, si pahlawan dari Spanyol yang jago pedang. Apa pasal? Ternyata, Fonseca bernazar akan mengenakan topeng sekaligus topi dan kostum khas Zorro ini apabila Shakhtar mampu menembus babak 16 besar Liga Champions, dan kemenangan atas City menjadi penentu kelolosan The Miners sekaligus membuat Fonseca harus menepati janjinya.
Not seen anything like this before. Shakhtar coach Paulo Fonseca holding his press conference wearing a Zorro mask pic.twitter.com/xCjNcG3FoK
— Andy Hampson (@andyhampson) December 6, 2017
Secara luar biasa, Shakhtar asuhan Fonseca berhasil memberikan City kekalahan perdananya di semua kompetisi di musim ini. Gol dari gelandang mini asal Brasil, Bernard, serta bek kiri Ismaily Goncalves di babak pertama, tak mampu disamakan oleh pasukan Pep Guardiola. The Citizens hanya mampu mencetak gol penghibur di pengujung akhir laga melalui tendangan penalti Sergio Aguero.
Pada akhirnya, kedua tim ini berhasil lolos ke babak 16 besar setelah City sudah memastikan keberhasilannya lebih awal, sementara berkat kemenangan ini, poin Shakhtar secara otomatis tak mampu terkejar oleh Napoil, yang secara mengejutkan kalah dari juru kunci klasemen, Feyenoord Rotterdam.
Fonseca pun tak mampu menyembunyikan kegembiraannya. Bahkan ia mengatakan bahwa konferensi pers ini adalah yang terbaik yang pernah ia jalani sepanjang kariernya.
“Ini adalah konferensi pers paling menyenangkan yang pernah saya jalani,” seringai Fonseca di balik topeng Zorro-nya, dikutip dari Sky Sports.
“Malam ini, kami bermain dengan nyaris sempurna. Kami sangat disiplin ketika bertahan dan sangat efektif dalam melakukan serangan. Sangat penting untuk mampu bertahan di zona-zona tertentu yang mana menjadi area favorit Manchester City untuk menyerang. Saya rasa kami berhasil melakukan itu, karena serangan mereka tak begitu mematikan seperti biasanya.”
Shakhtar memang tengah mengalami masa-masa yang indah bersama Fonseca. Manajer asal Portugal itu didapuk menjadi manajer klub Liga Ukraina ini musim lalu, menggantikan manajer legendaris asal Romania, Mircea Lucescu. Di musim perdananya di Ukraina, sekaligus menjadi karier pertamanya di luar Portugal, trofi Liga Primer Ukraina berhasil ia persembahkan kepada warga kota Donetsk, setelah dua tahun klub tersebut gagal juara. Tak hanya itu, ia bahkan berhasil menyabet tiga trofi setelah Piala Ukraina dan Piala Super Ukraina juga ia menangi.
Musim ini, Fonseca kembali menunjukkan kebolehannya setelah membawa Shakhtar ke pucuk klasemen Liga Primer Ukraina dengan total 42 poin dari 18 pertandingan. Namun, prestasi terbaiknya tentu membawa The Moles lolos dari fase grup Liga Champions, mengingat grup yang mereka huni termasuk cukup berat karena adanya tim-tim seperti City, Napoli, dan Feyenoord.
Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket