Tidak hanya di Jepang, Korea ketika masih bersatu dulu, merupakan kerajaan kuat di masa lalu yang terkenal dengan benteng-benteng tangguh mereka. Sepak bola Indonesia menyaksikan fenomena tersebut secara langsung dalam dua tahun ke belakang melalui bek tengah Bali United, Ahn Byung-keon.
Namanya dieja Byung-Gun (Mesti diketahui bahwa menurut tata bahasa Korea, nama marga ditempatkan di depan, sementara nama panggilan ditempatkan di belakang). Yang unik bukan saja namanya, tetapi keberadaan Ahn di kancah sepak bola Indonesia sendiri yang merupakan fenomena.
Kebanyakan klub-klub lebih memercayakan posisi di jantung pertahanan kepada para pemain dari Eropa, Afrika, atau Amerika Selatan. Slot pemain Asia tidak biasanya diberikan kepada para pemain bertahan. Apabila slot tersebut diberikan kepada pemain asal Asia, biasanya pemain tersebut memegang paspor Australia, yang tentu secara fisiologis saja sudah berbeda jauh dengan kebanyakan pemain asal Asia lain. Maka, keberadaan Ahn yang masuk kategori pemain asing dengan paspor Asia tentu merupakan sesuatu yang tidak biasa.
Ahn mengikuti jejak para pemain bertahan hebat dengan paspor Asia yang pernah berlaga di sepak bola Indonesia seperti Takatoshi Uchida (Persebaya), Precious Emeujeraye (Sriwijaya FC & Persija), dan Naser Al-Sebai (Persib). Selain Ahn, pemain bertahan asal Asia yang tampil menonjol adalah bek Borneo FC asal Negeri Samurai, Kunihiro Yamashita.
Pelatih Widodo Cahyono Putro dengan terang-terangan memuji Ahn yang memberikan rasa nyaman di lini pertahanan Bali United. Wajar saja, dengan tinggi badan 188 sentimeter, Ahn menjadi sosok yang begitu dominan jantung pertahanan tim Serdadu Tridatu. Ia besar, tangguh, dan juga cepat. Nilai tambah lain, Ahn bisa bermain konsisten sepanjang musim. Hal tersebut juga yang membuatnya terus dipertahankan.
Salah satu partai terbaik Ahn di kompetisi Liga 1 musim lalu adalah ketika Bali United berhasil menang di kandang PSM Makassar melalui gol menit akhir dari Stefano Lilipaly. Seperti yang diketahui bahwa dalam laga tersebut Sylvanno dan Stefano Lilipaly memang menjadi sorotan terutama karena drama yang terjadi di antara keduanya, tetapi Ahn menampilkan permainan hebat di laga itu yang sayangnya tidak terlalu banyak tersorot. Kala itu, ia berhasil memimpin pertahanan Bali United menahan gempuran dari para pemain seperti Zulham Zamrun dan Ferdinand Sinaga.
Sama seperti kebanyakan pemain asing lain yang mengalami banyak petualangan hingga kemudian mendarat di Indonesia. Ahn sempat membela tim nasional usia muda Korea Selatan di kelompok usia 14 tahun dan 15 tahun ke bawah. Ia cukup lama berkarier di Thailand dan memperkuat beberapa kesebelasan seperti Pattaya United dan Bangkok FC, boleh jadi tidak pernah terbayangkan dalam benak Ahn ia akan berkarier di negara yang terpisah ribuan kilometer dari tanah kelahirannya. Tanggal 8 Desember ini adalah hari ulang tahun dari Ahn Byung-keon.
Saechulka hamnida, Ahn Byung-keon!
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia