Nasional Bola

Stefano Lilipaly yang Mulai Seganas Tol Cipali

Bali United berhasil menjaga jarak poin dengan Bhayangkara FC yang memuncaki klasemen sementara, setelah berpesta gol di Stadion Kapten I Wayan Dipta. Di laga kontra Arema FC semalam, Serdadu Tridatu menyarangkan enam gol ke gawang tamunya dan hanya mampu dibalas sekali oleh Singo Edan.

Setengah lusin gol Bali United masing-masing dicetak oleh Sylvano Comvalius (dua gol), Stefano Lilipaly (dua gol), Irfan Bachdim (satu gol), dan Miftahul Hamdi (satu gol). Khusus untuk nama kedua, brace-nya tadi malam merupakan gol perdananya bagi Bali United.

Didatangkan dengan harga dan kontrak tinggi dari SC Cambuur (kabarnya mencapai belasan miliar rupiah), Lilipaly tidak langsung menjadi andalan di Bali United. Ia sempat dicadangkan di awal-awal kedatangannya, dan sekalinya dimainkan, pemain berusia 27 tahun ini justru seringkali membuang peluang.

Masa transisi bisa jadi memengaruhi buruknya performa Lilipaly pada awal kedatangannya di Indonesia. Perbedaan gaya permainan, kualitas lapangan, bahkan cuaca dapat berpengaruh dalam adaptasi seorang pemain di klub barunya, tak terkecuali Lilipaly yang lama menghabiskan kariernya di liga Belanda. Namun, saat ini sepertinya ia sudah melewati masa-masa sulit itu dengan mulus.

Dua gol yang dicetak Lilipaly saat melawan Arema tak hanya membawa Bali United menjaga peluangnya untuk menjadi juara, tetapi juga berarti penting bagi dirinya sendiri. Sebagai pemain yang berposisi gelandang serang, ia memang tak selalu dituntut untuk mencetak gol. Namun, delapan laga tanpa berselebrasi merayakan gol adalah sebuah “aib” bagi seorang Lilipaly, yang berlabel pemain timnas dan termasuk jebolan Liga Belanda.

Gol Lilipaly di pertandingan semalam juga menunjukkan kualitasnya sebagai pesepak bola impor. Pada gol pertama ia menjebol gawang Dwi Kustanto lewat sontekan pelan tapi terarah, dan gol keduanya tercipta berkat ketenangan dirinya dalam mengeksekusi peluang. Syaiful Indra Cahya bahkan dibuatnya jatuh bangun hanya untuk menyaksikan tendangannya menjebol gawang Dwi Kustanto untuk yang kelima kalinya di pertandingan itu.

Layaknya keganasan Tol Cipali yang sering memakan korban kecelakaan, Stefano Lilipaly juga semakin ganas dengan gol-golnya untuk Bali United. Pekan demi pekan selalu ia lewati dengan perkembangan performa, dan kini ia siap melahap siapapun yang menghalangi timnya untuk menggengam trofi juara di akhir musim.

Dengan pesta setengah lusin gol ini, Bali United menambah catatan pesta gol mereka di kandang sendiri. Sebelumnya, Bali United pernah berpesta lima gol ke gawang Barito Putera, Madura United, dan Persela Lamongan, kemudian mencetak enam gol saat menjamu Mitra Kukar.

Go-Jek Traveloka Liga 1 masih menyisakan enam pekan lagi, dan gol-gol Lilipaly akan terus dinantikan para Semeton Dewata, demi memboyong trofi juara ke Pulau Dewata. Pekan depan, Bali United akan bertandang ke Stadion Batakan, untuk menantang Persiba Balikpapan yang tengah bergeliat menghindari jurang degradasi.

Pertandingan tersebut diyakini takkan mudah dilewati anak asuh Widodo Cahyono Putro, karena Persiba tengah bergeliat menghindari jurang degradasi, dan mereka belum terkalahkan dalam tujuh laga kandang terakhir.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.