Eropa Inggris

Ketika Steven N’Zonzi Menginjakkan Kaki di London: Ke Arsenal?

Hari Senin (4/12) malam waktu London, Steven N’Zonzi dikabarkan mendarat di Bandara Heathrow. Kedatangannya ke Inggris diperkirakan untuk segera menyelesaikan kepindahannya dari Sevilla. Lantas, klub mana yang akan menjadi tujuan karier N’Zonzi selanjutnya? Salah satu klub yang dikabarkan tertarik adalah Arsenal dan Everton.

Mengapa N’Zonzi dikabarkan ingin hengkang? Semua masalah sudah dimulai sejak musim panas yang lalu. Pemain asal Prancis ini merupakan salah satu penampil terbaik Sevilla musim 2016/2017. Berkat penampilannya yang apik, N’Zonzi dikabarkan diminati banyak klub Eropa. Namun, Sevilla sendiri menegaskan bahwa dirinya tak akan dijual.

Sikap keras Sevilla nampaknya tak sejalan dengan keinginan si pemain. N’Zonzi menunjukkan kekecewaanya dengan performa yang justru terus menurun. Tensi masalah semakin tinggi setelah N’Zonzi ditarik keluar di jeda pertandingan antara Sevilla melawan Liverpool. Saat itu, Sevilla tengah tertinggal 0-3 dan N’Zonzi bermain sungguh buruk.

Eduardo Berizzo, pelatih Sevilla mengambil keputusan dengan menarik keluar N’Zonzi. Keputusan pelatih direspons dengan buruk oleh si pemain. N’Zonzi merasa dirinya masih pantas berada di lapangan. Sikap buruk N’Zonzi nampaknya tak hanya diterima dengan buruk oleh Berizzo, namun juga oleh manajemen Sevilla.

Mengetahui bahwa N’Zonzi hanya akan membawa masalah, manajemen Sevilla mengizinkan si pemain untuk bernegosiasi dengan klub mana saja. Sevilla tak bakal memberi tempat untuk ego N’Zonzi yang besar. Melepas pemain yang membangkang sudah menjadi keputusan final Sevilla. Namun, Sevilla sendiri tak ingin si pemain merasa “menang” dengan bersikap tegas bahwa banderol si pemain tak akan diturunkan.

N’Zonzi punya klausul penjualan senilai 35 juta euro. Marca mengklaim bahwa Sevilla tak akan menerima proposal penawaran dengan nilai di bawah klausul penjualan. Memahami bahwa N’Zonzi sudah tak punya masa depan dengan Sevilla, manajemen Everton dikabarkan siap menyediakan dana untuk memboyong pemain yang bulan Desember ini akan berusia 29 tahun.

Everton cukup dijagokan lantaran saat ini dilatih Sam Allardyce, sosok yang sama yang pernah mengasuh N’Zonzi semasa membela Blackburn Rovers. Hubungan keduanya masih terjalin dengan baik dan peluang Everton mendapatkan N’Zonzi cukup besar.

Nah, selain Everton, ada satu lagi klub yang konon meminati N’Zonzi, yaitu Arsenal. Kebetulan, mendaratnya N’Zonzi di Bandara Heathrow, yang mana berada di London. Apakah N’Zonzi memang mendarat di London? Betul. Apakah N’Zonzi akan bergabung dengan Arsenal? Nanti dulu. Konon, N’Zonzi datang ke London adalah untuk mengunjungi anaknya.

Apakah Arsenal dan N’Zonzi berjodoh?

Apakah N’Zonzi akan bergabung dengan Arsenal? Belum ada yang pasti. Apakah N’Zonzi akan cocok dengan sistem Arsenal? Bisa jadi.

Mempertimbangkan kemampuan, N’Zonzi akan sangat cocok dengan sistem Arsenal saat ini. Untuk memperkuat klaim tersebut, perlu kiranya kita sedikit menganalisis kemampuan yang dimiliki N’Zonzi. Nah, sebagai pengantar, silakan suntuki video di bawah ini:

Ada dua bagian penting dari video di atas, yaitu bagian kontribusi bertahan dan kemampuan teknik mengumpan. Sayangnya, semuanya difokuskan kepada kemampuan individu. Namun setidaknya, kita bisa memahami kelebihan N’Zonzi yang akan dibawa ke Arsenal.

Kontribusi bertahan. Tinggi badan N’Zonzi mencapai 196 sentimeter, sangat tinggi untuk seorang gelandang sentral. Berkat tinggi badan dan panjang kakinya, N’Zonzi mungkin menjadi salah satu dari sedikit pemain yang mirip dengan Patrick Vieira, selain Abou Diaby tentunya. Pun dengan kemampuan individunya, N’Zonzi semakin mirip dengan Vieira.

N’Zonzi adalah jenis pemain yang berbeda apabila dibandingkan dengan Granit Xhaka. Jika N’Zonzi adalah perebut serta distributor bola yang baik, Xhaka adalah distributor sekaligus playmaker yang berposisi di depan barisan pertahanan. Jadi, tolong jangan bikin pertanyaan: “Bagus N’Zonzi atau Xhaka?” Keduanya spesies yang berbeda.

Untuk perebut bola, N’Zonzi mengandalkan tiga kemampuan fisiknya, yaitu panjang kaki, postur yang kokoh, dan kecepatan. Sungguh jarang N’Zonzi melakukan tekel dengan menjatuhkan badan ketika harus merebut bola. Ia bisa merebut bola hanya dengan juluran kaki dan tubrukan badan.

Keuntungannya, N’Zonzi akan lebih cepat untuk menginisiasi serangan balik dibandingkan apabila harus menjatuhkan badan untuk melakukan tekel. Jika menjatuhkan badan, Anda harus bangun terlebih dahulu dan itu bisa membuang waktu.

Kecepatan N’Zonzi sangat berguna ketika ia berdiri di ruang yang salah, sementara tak ada struktur tim tengah tidak ideal. Ia bisa menyusul lawan yang melakukan penetrasi ke kotak penalti dan melakukan intersep. Maka, secara sekilas, N’Zonzi sangat mirip dengan Vieira.

Kita beralih ke teknik mengumpan dan kemampuannya mempertahankan penguasaan.

N’Zonzi adalah distributor bola yang baik. Umpannya tegas dan tidak menyulitkan kawan untuk menerima bola. N’Zonzi tak bisa mengeluarkan umpan-umpan jauh diagonal seperti Xhaka. Jenis umpannya lebih sederhana, baik ketika mensirkulasikan bola ke sisi lapangan atau melepas umpan vertikal melewati dua lini lawan.

Postur yang tinggi dan kokoh membantu N’Zonzi mempertahankan penguasaan bola ketika ditekan lebih dari satu pemain. Artinya, N’Zonzi punya pressing resistance yang tinggi. Kelebihan ini, ditambah olah bola yang baik, membuatnya cocok dengan cara bermain Arsenal.

The Gunners banyak menggunakan ketiga bek tengah untuk mengawali serangan fase pertama. Sementara itu, kedua gelandang akan naik cukup tinggi untuk menerima bola langsung di wilayah lawan. Xhaka kurang cocok dengan cara bermain seperti ini karena pressing resistance yang biasa saja dan olah bola yang tak terlalu baik.

Namun, N’Zonzi justru akan cocok. Pressing resistance yang tinggi dan olah bola yang baik membuat N’Zonzi bisa menerima bola di wilayah lawan, membalikkan badan, dan melakukan penetrasi, baik dengan umpan atau menggunakan giringan. Ketika kehilangan bola di wilayah lawan, maka kelebihannya dari sisi kontribusi bertahan seperti yang dijelaskan di atas yang akan berbicara.

Tipe gelandang dengan daya jelajah yang tinggi seperti N’Zonzi yang nampaknya akan cocok dengan Aaron Ramsey. Keduanya akan dengan mudah menjangkau wilayah yang lebih luas. Jadi, kesimpulannya, secara kemampuan, N’Zonzi adalah pemain yang dibutuhkan Arsenal apabila melihat cara bermain saat ini.

Salah satu ganjalan dari kebenaran transfer N’Zonzi ke Arsenal adalah sikap buruk si pemain. N’Zonzi hengkang dari Stoke City dengan meninggalkan cerita yang tak menyenangkan. Pun, Januari nanti, N’Zonzi berpeluang meninggalkan Sevilla dengan latar cerita yang sama.

Apakah Arsene Wenger betah dengan sifat pemain seperti ini? Saya tidak bisa membantu menjawab pertanyaan ini.

Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen