Uncategorized

Fondasi Baru Jerman di Piala Dunia 2018

Tergabung bersama Swedia, Korea Selatan, dan Meksiko, di atas kertas Jerman tetaplah unggulan di Grup F Piala Dunia 2018. Namun, Joachim Löw enggan sesumbar dengan menganggap remeh para lawannya, justru mengatakan bahwa ia akan meletakkan pondasi baru di timnas Jerman tahun depan.

“Target kami adalah membangun fondasi tim untuk mempertahankan gelar Piala Dunia kami,” ujar sang pelatih, seperti dikutip dari Kompas.

Pernyataan Löw tersebut memang didukung oleb rataan usia pemain yang dimiliki Jerman di Rusia nanti. Rata-rata usia penggawa Der Panzer hanya 25,7 tahun, dan cuma Nigeria (24,9 tahun) yang lebih baik dari Jerman dalam hal ini.

Menarik memang menanti kiprah Jerman di Rusia 2018. Bukan hanya bagaimana mereka akan mempertahankan gelar, tapi juga membangun tim yang tetap kuat dan memiliki rasa lapar meski telah menjuarai Piala Dunia 2016 dan Piala Konfederasi satu tahun setelahnya.

Pada ajang yang disebut terakhir contohnya. Saat itu, dua dari tiga top skor teratas merupakan pemain asal Jerman, yakni Leon Goretzka (22 tahun), dan Timo Werner (21 tahun). Namun buktinya, gelar juara pun tetap dapat direngkuh meski berbekal nama-nama belia.

Situasi inilah yang coba diulang Jerman di Piala Dunia 2018. Dengan turnamen yang dimulai setelah musim 2017/2018 usai, akan terlihat pemain mana saya yang layak dibawa ke Rusia, dan mana saja yang bukan menjadi kesempatannya.

Sementara itu, ketua federasi sepak bola Jerman, mengatakan bahwa persiapan Jerman harus dilakukan sejak sekarang, karena lawan-lawan yang telah dinanti juga berpotensi akan membawa generasi baru mereka.

Swedia misalnya, yang justru semakin berbahaya ketika tak lagi diperkuat Zlatan Ibrahimović, atau Korea Selatan dengan Son Heung-min yang digadang-gadang akan menjadi legenda timnas seperti Lee Dong-gook. Terakhir, ada Meksiko yang sudah menanti dengan kecepatan Hirving Lozano di sisi sayap.

Membangun tim nasional yang kuat bukan pekerjaan yang bisa selesai dalam sekejap, dan Jerman sangat memahaminya. Oleh sebab itu, apapun pencapaian mereka tahun depan, skuat Die Nationalmanschaaft harus tetap dipersiapkan untuk jangka panjang, bukan hanya untuk mengikuti satu turnamen saja.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.