Eropa Spanyol

Benarkah Real Madrid Membutuhkan David Luiz?

Hubungan seorang pelatih dengan pemainnya memang cukup unik, pun rapuh. Mesti terlihat begitu akrab, berbagi gairah dan cita-cita, hanya dengan satu insiden, hubungan keduanya bisa langsung buyar. Seperti yang tengah terasa di antara Antonio Conte dan David luiz. Renggangnya hubungan kedua insan membuat potensi transfer ada di depan mata.

Stamford Bridge, 19 Oktober 2017, Chelsea ditahan imbang oleh sang tamu, AS Roma. Tak disangka, Serigala dari Roma datang dengan segenap kekuatan, membuat tuan rumah begitu kesulitan. Meski skor akhir sama kuat, di atas lapangan, Roma mendominasi. The Blues yang tertekan membuat tensi antar-manusia meningkat tajam.

Untuk “keperluan taktik”, Conte menarik keluar David Luiz yang memang bermain di bawah standar yang diinginkan. Bermain di bawah tekanan ekspektasi suporter tuan rumah, ditambah kesulitan menahan serangan Roma membuat siapa pun yang bermain akan enggan meninggalkan lapangan. Rasa ingin menebus kesalahan pasti teramat besar.

Bagi pemain profesional, ditarik keluar ketika berada dalam kondisi psikologis “kalah”, tentu akan berdampak jangka panjang. Keinginan merasakan balas dendam akan teramat besar. Maka, ketika ditarik keluar dan digantikan pemain lain, perasaan kecewa akan langsung terpantik. Perasaan itulah yang dirasakan David Luiz ketika diganti oleh Conte.

Maka, ketika ditarik keluar, bek asal Brasil tersebut tak merespons dengan sikap yang baik. Ia tidak terima. Sayangnya, David Luiz dilatih oleh Conte, yang mana temperamennya memang begitu mudah meledak. Conte adalah adalah satu pelatih yang tak bisa menyembunyikan perasaan. Jika memang harus marah, ia mengekspresikannya begitu saja.

Jadilah, ketika David Luiz berjalan keluar lapangan, Conte berdiri di pinggir lapangan dan terlihat menunjukkan ekspresi tak suka. Kejadian di pinggir lapangan itu terus terekam di benak Conte. Aksi selanjutnya yang dilakukan Conte adalah mencadangkan David Luiz untuk beberapa pertandingan selanjutnya. Keputusan yang tak bisa diterima David Luiz dengan ringan.

Conte sendiri sebenarnya berusaha mendinginkan situasi dengan berkilah bahwa keputusannya mencadangkan David Luiz adalah keputusan berdasarkan taktik semata. “Keputusan mencadangkan David Luiz karena didasarkan kepada kebutuhan taktik. Selain itu, ada Andreas Christensen yang tengah berada dalam performa bagus dan kami juga punya Ethan Ampadu, seorang pemain muda. Klub ini suka memainkan pemain muda,” ungkap Conte kepada The Telegraph.

Segala kalimat Conte sebenarnya sudah tak bisa lagi menghapus ekspresi marahnya di pinggir lapangan. Ekspresi itu berbicara lebih banyak dan jelas ketimbang segala penjelasan lisan pelatih asal Italia tersebut. Sebuah situasi yang akan secara otomatis memicu lahirnya berita transfer.

Sebenarnya, Chelsea sendiri tidak berada dalam posisi terbaik untuk melepas bek tengah. Beberapa minggu yang lalu, Conte sempat mengeluhkan kedalaman skuat Chelsea yang tidak ideal. Melepas David Luiz di bulan Januari tentu bukan keputusan yang sehat.

Nah, bagi David Luiz sendiri, konon, di ujung sana, Real Madrid tengah mengintip peluang.

 

Benarkah Madrid butuh David Luiz?

Untuk keperluan jangka pendek, ya, Real Madrid membutuhkan tenaga bek berusia 30 tahun tersebut. Melihat kedalaman skuat Madrid, saat ini, praktis hanya ada Raphael Varane dan Jesus Vallejo yang bisa langsung diduetkan dengan Sergio Ramos. Sementara itu, Nacho Fernandez tidak berada dalam performa terbaik untuk bermain di tengah pertandingan dengan intensitas yang tinggi.

Situasi sulit sempat terjadi lantaran Sergio Ramos menderita patah hidung ketika melawan Atletico Madrid. Duet V dalam diri Varane dan Vallejo belum menunjukkan tingkat padu yang ideal. Meski bek muda dan sudah penuh pengalaman, keduanya butuh adaptasi lebih untuk menangangi pertandingan dengan intensitas yang tinggi.

Maka, untuk kedalaman skuat, setidaknya untuk jangka pendek, David Luiz akan menghadirkan kualitas dan pengalaman lebih banyak ke dalam skuat Madrid yang saat ini semakin muda. Pengalamannya bermain di Liga Primer Inggris dan Ligue 1, dan menjadi juara di kedua ajang, adalah bekal yang baik.

Untuk nilai pasar sang pemain, situsweb Transfermarkt mencatat bahwa David Luiz dibanderol 30 juta euro. Dari sisi harga, jelas sangat mudah untuk dijangkau Madrid. Pun jika Chelsea enggan melepas David Luiz dan menaikkan banderol, mengingat usia si pemain, harga David Luiz tak akan lebih tinggi dari 50 juta euro.

Zinedine Zidane sempat berujar bahwa Los Blancos bisa saja dipaksa untuk membeli pemain baru. Syaratnya, jika ada yang cedera atau berada di bawah performa dalam waktu yang lama. Menyitir ucapan Zidane, David Luiz akan menjadi tambahan yang ideal. namun, tentu saja, hanya bisa difokuskan ke La Liga Spanyol saja lantaran David Luiz sudah bermain di Liga Champions bersama Chelsea.

Untuk kepentingan La Liga, David Luiz juga bisa bermain sebagai gelandang bertahan. Sebuah kelebihan yang bisa dimaksimalkan apabila Zidane harus merotasi Casemiro.

Hubungan yang tak lagi harmonis tentu akan memengaruhi performa, baik pelatih atau si pemain. Jika sudah begitu, hengkang bisa menjadi pilihan. Dan jangan lupa, bukan hanya David Luiz yang bisa hengkang di tengah situasi ini. Antonio Conte pun bisa saja yang angkat kaki lantaran hubungan yang tak mesra dengan Roman Abramovich.

Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen