Musim lalu, Valencia memiliki tiga nama untuk mengisi posisi penjaga gawang, yaitu Diego Alves, Matthew Ryan, dan Jaume Doménech. Meski demikian, tak satu pun dari ketiga nama tersebut terasa mantap di mata pelatih baru Los Che, Marcelino Garcia.
Revolusi akhirnya dilakukan oleh mantan pelatih Villarreal tersebut. Ryan yang mengejar kesempatan tampil sebagai pemain utama guna mengamankan posisi di tim nasional Australia, akhirnya dijual ke Brighton & Hove Albion dengan harga enam juta euro. Yang mengejutkan, Marcelino malah melepas Alves, kiper yang sudah enam musim menjadi pilihan utama di Mestalla. Padahal, pemain asal Brasil tersebut merupakan pemegang rekor mematahkan tendangan penalti terbanyak di dunia.
Untuk mengganti Alves di posisi penjaga gawang utama, Marcelino mendatangkan pemain Brasil lainnya, Norberto Murara. Pria ini lebih dikenal dengan nama ‘Neto’, dan tak asing di mata para penggemar Liga Italia Serie A, terutama pendukung Fiorentina dan Juventus. Selama enam musim terakhir, pemain kelahiran 19 Juli 1989 ini membela La Viola selama empat musim, sebelum menjadi pelapis Gianluigi Buffon di Juventus.
Pada awalnya, banyak pengamat yang menganggap Valencia melakukan pembelian sia-sia dengan membayar enam juta euro untuk seorang kiper cadangan. Namun, Marcelino sangat yakin dengan karakteristik Neto, yang memiliki tinggi badan 192 sentimeter. Postur tersebut menjadi jaminan rasa aman untuk menepis bola-bola di udara. Sang pelatih sendiri melukiskan kiper pilihannya memiliki kecepatan dan teknik tinggi serta cukup fundamental bagi Valencia yang akan dipimpinnya.
Marcelino memang dibebani tugas mengangkat derajat Los Che yang musim lalu hanya finis di posisi 12 klasemen La Liga. Hingga pekan ke-12 La Liga, semua keraguan berubah menjadi kekaguman. Valencia duduk nyaman di posisi dua klasemen dan tak terkalahkan selama dua belas pertandingan. Neto sendiri baru kemasukan sebelas gol dan tak tergoyahkan di bawah mistar gawang.
Para pendukung Valencia yang pada mulanya ragu dengan kehadiran pemain baru ini, kini berbalik memuja-mujanya. Apalagi ketika Neto menunjukkan tanda-tanda mewarisi keahlian Alves dalam menepis tendangan penalti lawan. Aksi yang tak mudah ini dilakukannya ketika Valencia membantai tuan rumah Real Betis 6-3 pada bulan Oktober lalu.
Bisa dibilang, saat ini Neto sedang menjalani hari-hari terbaik dalam kariernya. Ia telah membuktikan bahwa ia lebih dari sekadar pelapis kiper yang lebih terkenal seperti Buffon, dan tinggal menunggu waktu untuk kembali dipanggil tim nasional Brasil. Setidaknya, nama Neto tak pernah lepas dari radar para pelatih tim nasional, seperti ketika dilibatkan ke dalam skuat Brasil untuk Copa America 2015 lalu.
Apakah Neto akan melanjutkan sensasinya dengan berprestasi bersama Valencia di musim ini? Kita tunggu saja.
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.