Sebagai bek kanan asal Spanyol, nama Mario Gaspar belum telalu mendunia seperti Dani Carvajal atau Hector Bellerin. Padahal, pemain berusia 27 tahun ini sudah menjadi salah satu bek sayap papan atas di La Liga beberapa tahun terakhir. Ia juga sempat menggemparkan dunia dengan sebuah golnya yang masuk nominasi gol terbaik di Puskás Awards.
Mario memang tak terlalu sering terkena sorotan publikasi. Pasalnya, sampai sekarang pemain berpostur 178 sentimeter ini masih setia membela klub masa kecilnya, Villarreal. Seluruh dunia sempat sedikit menolehkan kepala kepadanya ketika mencetak gol sensasional ke gawang Inggris pada bulan November 2015 lalu.
Pada laga persahabatan yang berlangsung di kampung halamannya, yaitu Alicante, Mario menyambut bola lambung dengan sebuah tendangan melayang yang sukses merobek gawang Inggris. Meskipun kalah dari gol pemain Malaysia, Faiz Subri, gol tersebut menjadi catatan manis di karier internasionalnya yang terbilang singkat.
Entah mengapa, penampilan Mario tak kunjung memikat lagi pelatih tim nasional Spanyol senior, Julen Lopetegui. Padahal, jebolan tim nasional U-21 Spanyol ini sanggup mencetak dua gol dalam tiga pertandingan berseragam La Roja.
Mario Gaspar Perez Martinez lahir pada 24 November 1990 di Novelda, Alicante, region Valencia. Sejak kecil hingga sekarang, seluruh kariernya dipersembahkan untuk Villarreal CF. Ia memulai debutnya di tim senior Villarreal pada usia 18 tahun. Saat itu, ‘Kapal Selam Kuning’ sedang menjalani laga sengit kontra Atlético Madrid. Mario masuk menggantikan Giuseppe Rossi pada saat timnya unggul dengan skor di 2-1. Namun, pada akhirnya Villarreal harus menyerah kalah dengan skor 2-3.
Meski debutnya tergolong pahit, Mario secara resmi sudah tergabung dengan skuat inti Villarreal untuk musim 2009/2010. Pada perjalanannya, pemain ini setia mendampingi klubnya yang sempat terdegradasi ke Segunda División pada akhir musim 2011/2012. Pada musim tersebut, banyak hal yang terbilang mengubah hidup Mario. Yang pertama adalah dipromosikannya dirinya ke posisi pemain inti dan yang kedua adalah gol pertamanya untuk Villarreal ke gawang Sporting Gijón.
Situasi baru membaik setahun kemudian bagi semifinalis Liga Champions 2006 ini. Villarreal sukses kembali ke kasta tertinggi pada musim 2013/2014, dan sampai sekarang selalu bertengger di papan tengah dan papan atas La Liga. Di bawah asuhan pelatih Marcelino Garcia, Mario tak tergoyahkan dari posisi bek kanan utama. Ia pun sukses mencetak gol pertamanya di kompetisi Eropa pada bulan Agustus 2014, mengakhiri kemenangan tandang 3-0 atas FC Astana di leg pertama play-off Liga Europa.
Meski nyaris setiap tahun dikaitkan dengan klub-klub besar Spanyol maupun liga lain di Eropa, Mario rupanya masih setia dengan Villarreal. Saat ini, jumlah penampilannya berseragam kuning klub tersebut sudah hampir mencapai 250, padahal usianya baru menyentuh angka 27.
Pemilik nomor punggung 2 ini juga sudah menjadi salah satu bek kanan paling disegani di La Liga dalam beberapa tahun terakhir. Meski baru mengoleksi tiga penampilan bersama La Roja, ia sudah mengumpulkan 16 caps untuk Spanyol di berbagai tingkat usia muda timnas Spanyol.
Saat ini, ia sedang menikmati kariernya bersama Villarreal. Catatan satu gol dan satu asis dalam sembilan penampilan hingga akhir November 2017 adalah bukti kekonsistenan permainannya. Jika terus tampil mantap, mungkin hati Lopetegui akan terketuk dan menyertakannya ke Piala Dunia 2018 nanti.
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.