Eropa Italia

Serie A Giornata 13: Penalti Gagal Dua Pemain Lokal

Dibuka dengan dua grande partita, Serie A giornata 13 langsung menyuguhkan pertandingan seru, dengan beberapa skor yang di luar dugaan.

AS Roma, Napoli, dan Internazionale Milano masih melaju mulus, sedangkan Juventus dan AC Milan sedikit tersendat akibat kekalahan yang diderita. Kemudian Sampdoria secara mengejutkan masih kokoh di peringkat 6, padahal dalam dua bulan terakhir menghadapi tiga tim besar.

Dari ibu kota Italia, Derby Della Capitale berhasil dimenangkan oleh pasukan Eusebio Di Francesco, setelah membekuk Lazio dengan skor tipis 2-1. Ini merupakan kemenangan kelima Roma secara beruntun di Serie A, dan lebih membahagiakan lagi, karena laga ini disaksikan secara langsung oleh sang legenda hidup, Francesco Totti.

Kemudian dari kota Naples, kegagalan Milan menerapkan perangkap offside berujung pada dua gol Napoli. Alessio Romagnoli kemudian sempat memperkecil ketertinggalan dengan sepakan voli dari luar kotak penalti, namun tak sanggup menyelamatkan I Rossoneri dari kekalahan keenamnya, yang didapat dari enam tim teratas classifica.

 

Juventus pergi ke Marassi

Nyonya Tua buang-buang peluang, Sampdoria tertawa riang

Juventus datang ke Luigi Ferraris dengan sedikit timpang, karena Gianluigi Buffon dan Andrea Barzagli tidak siap diturunkan akibat kesedihan gagal meloloskan Italia ke Piala Dunia 2018. Apesnya kekecewaan mereka bertambah pekan ini, karena I Bianconeri kalah memalukan dari Sampdoria.

Sampdoria lebih dulu unggul tiga gol yang semuanya dicetak di babak kedua melalui Duván Zapata, Lucas Torreira, dan Gianmarco Ferrari. Juventus kemudian baru bisa memperkecil skor di masa injury time lewat eksekusi penalti Gonzalo Higuaín dan sepakan Paul Dybala.

Akibat kekalahan ini, tim asuhan Massimiliano Allegri kini terpaut empat poin dari Napoli di puncak klasemen, dan hanya berselisih satu angka dengan Roma yang menghuni zona play-off Liga Champions. Juventus kini telah kebobolan 14 gol, yang menjadikannya tim dengan jumlah kemasukan terbanyak kedua di enam besar. Padahal, selama bertahun-tahun mereka terkenal dengan pertahanan tangguhnya.

 

Dua penalti gagal dari pemain lokal

Senasib dengan Juventus, dua penyerang lokal juga mengalami kejadian nahas pekan ini, karena gagal mengkonversi tendangan penalti menjadi gol. Namun bedanya, salah satu tim masih sanggup memetik tiga poin.

Kesebelasan yang dimaksud terakhir adalah Sassuolo. Bertandang ke markas Benevento, I Neroverdi hanya sanggup menang tipis 2-1, karena Domenico Berardi gagal menuntaskan tugasnya sebagai algojo penalti. Pun begitu, Sassuolo tetap berhak atas tiga poin dan naik ke zona aman.

Sementara bagi Benevento, hasil ini menjadikan mereka sebagai klub yang mengawali musim dengan jumlah kekalahan beruntun terbanyak di lima liga besar Eropa. Tim promosi ini mengalahkan rekor Manchester United yang kalah 12 kali beruntun di musim 1930/1931.

https://www.instagram.com/p/Bbsp7qtlST8/

Lalu penalti gagal yang kedua adalah eksekusi Andrea Belotti. Menghadapi Chievo yang berada satu strip di bawahnya, Torino gagal mendulang poin penuh di kandang sendiri. Skor 1-1 mengakhiri laga tersebut, yang membuat salah satu dari mereka gagal menyalip AC Milan di peringkat ketujuh.

 

Brace dari Icardi

Mauro Icardi belum terhenti

Sempat menghilang dari papan skor selama dua pekan, kali ini Mauro Icardi kembali mencantumkan namanya dengan sumbangan dua gol melalui sundulan kepala. Gawang Atalanta menjadi korban terbaru Icardi, yang membuat La Dea gagal menang di tiga laga terakhir.

Hasil 2-0 ini mengantarkan I Nerazzurri mengamankan posisi di peringkat kedua, dan masih berselisih dua poin dengan Napoli di atasnya. Pekan depan, kedua kuda pacu ini diprediksi masih akan melaju mulus, karena hanya bertandang ke markas tim papan tengah. Napoli menuju kandang Udinese, dan Inter berkunjung ke Cagliari.

 

rapor dari Federico Chiesa

Fiorentina diselamatkan anak legenda

Jika bukan karena gol Federico Chiesa, Fiorentina mungkin akan menanggung malu di kandang SPAL. Hingga menit ke-79 tuan rumah masih unggul 1-0, tapi di menit berikutnya, anak kandung Enrico Chiesa ini menyelamatkan poin La Viola.

Ini merupakan gol ketiga Chiesa dari 12 partai yang telah dilakoninya musim ini. Uniknya, gol ke gawang SPAL merupakan gol tandang pertamanya, karena dua gol sebelumnya selalu dicetak di kandang, yakni saat menjamu Bologna dan Atalanta.

Dengan hengkangnya Federico Bernardeschi dan Nikola Kalinić, Fiorentina tentu berharap agar Chiesa junior dapat menjadi tumpuan baru di lini depan. Kebetulan, pekan depan Fiorentina akan melawan Lazio, yang bisa menjadi pembuktian bagi sang pemain kalau ia tidak salah dilabeli predikat wonderkid.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.