Piala Dunia akan berlangsung dalam hitungan bulan lagi, dan Daniel Sturride masih belum menyegel satu posisi di tim inti Liverpool. Jika situasi ini terus berlanjut, Sturridge akan terancam kehilangan tempat juga di skuat Inggris.
Oleh sebab itu, hengkang mungkin adalah pilihan yang logis baginya untuk memperebutkan satu slot penyerang yang dibawa Gareth Southgate ke Rusia.
Bursa transfer paruh musim di bulan Januari nanti bisa menjadi salam perpisahan Sturridge ke Liverpool. Memang sejauh ini belum ada rumor yang mengabarkan ketertarikan sebuah klub pada Sturridge, tapi dengan kapabilitasnya di depan gawang lawan, ia diyakini takkan kesulitan mencari klub baru.
Menit bermain Sturridge di Liverpool musim ini sangat minim. Dari 12 pertandingan yang telah dijalaninya, hanya 4 yang dilakoni sejak menit pertama. Sisanya, pemain berusia 28 tahun ini lebih sering diturunkan ketika pertandingan tersisa 20-30 menit.
Situasi yang miris, mengingat Sturridge pernah sangat tajam di Liverpool ketika berduet dengan Luis Suárez. Namun, kondisinya kini sudah berbeda. Roberto Firmino hampir mustahil digeser dari tim inti, sedangkan untuk berduet dengannya juga hampir tidak mungkin, karena Jürgen Klopp lebih gemar memakai formasi 4-3-3.
Bahkan, dalam dua laga terakhir Liverpool, Sturridge menjadi pemain cadangan tak terpakai, padahal di dua laga sebelumnya ia selalu mencetak gol. Minimnya kesempatan bermain inilah yang melandasi keputusan Gareth Southgate untuk tidak membawa Sturridge dalam beberapa laga uji coba The Three Lions belakangan ini.
Dilansir dari media-media Inggris, Liverpool tidak keberatan jika harus kehilangan Sturridge, secara permanen maupun pinjaman. Terpenting, Sturridge harus mendapat kesempatan bermain yang mencukupi agar mimpinya untuk tampil di Piala Dunia 2018 bisa terealisasi.
Paris Saint-Germain (PSG) sebenarnya sempat mengajukan proposal peminjaman Sturridge pada Januari 2017 lalu, tapi ditolak Liverpool karena sang pemain hanya akan ditempatkan sebagai pelapis Edinson Cavani.
Berkaca dari pengalaman tersebut, hijrah ke klub medioker mungkin adalah opsi terbaik bagi Sturridge, karena jika menuju klub papan atas, ia akan kembali bersaing dengan para penyerang dari negara kontestan Piala Dunia yang membutuhkan menit bermain agar dapat dipanggil ke timnas.
Tiga tim papan tengah yang sedang naik daun di Liga Primer Inggris mungkin bisa menjadi opsi menarik bagi Sturridge. Watford dan Newcastle United belum memiliki penyerang tajam di skuat mereka saat ini, bahkan bisa juga menuju Everton karena kebutuhan kedua pihak yang sama-sama mendesak.
Sangat menarik dinantikan, ke mana Sturridge akan berlabuh jika hengkang di Januari. Sebab, dengan minimnya waktu menuju Piala Dunia, pilihan bagi pemain keturunan Jamaika ini juga terbatas.
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.