Eropa Lainnya

Para Top Skor Liga Belanda yang Gagal di Liga Negara Lain

Eredivisie atau tingkat tertinggi Liga Belanda telah menyumbang banyak penyerang tangguh ke dunia sepak bola. Nama-nama tenar di masa lalu seperti Dirk Kuyt dan Ruud van Nistelrooy, maupun masa sekarang seperti Luis Suarez dan Memphis Depay, semua pernah menjadi pencetak gol terbanyak Eredivisie.

Meski menjadi pencetak gol terbanyak di Eredivisie membuat portofolio pemain terlihat bagus, ternyata tak semua mantan top skor di Belanda meraih sukses setelah meninggalkan negara tersebut. Berikut ini beberapa di antaranya:

 

Vincent Janssen

Direkrut Tottenham Hotspur untuk mendampingi Harry Kane, Janssen malah mengikuti performa buruk pendahulunya, Roberto Soldado. Penyerang muda Belanda ini hanya mencetak dua gol dalam semusim keberadaannya di Liga Inggris.

Padahal, Janssen adalah top skor Eredivisie musim 2015/2016 bersama AZ Alkmaar. Catatan 27 golnya ternyata tak bisa diulanginya di Spurs, sehingga saat ini ia harus ‘diasingkan’ ke Fenerbahce. Meski demikian, pemain kelahiran 15 Juni 1994 ini masih sangat muda dan punya banyak kesempatan memulihkan kariernya.

 

Alfred Finnbogason

Setelah Eidur Gudjohnsen, Alfred Finnbogason adalah salah satu penyerang terbaik yang pernah dimiliki Islandia. Ia sukses menjadi pencetak gol terbanyak Eredivisie 2013/2014 dengan total 29 gol. Jumlah tersebut adalah terbanyak keempat di Eropa pada tahun tersebut. Finnbogason hanya kalah dari Cristiano Ronaldo, Luis Suarez, dan Jonathan Soriano.

Real Sociedad adalah klub yang beruntung memboyong pemain kelahiran 1 Februari 1989 ini. Namun, kehebatannya meredup di Liga Spanyol. Finnbogason hanya mencetak dua gol selama La Liga 2014/2015, sehingga langsung dipinjamkan ke Olympiakos semusim kemudian. Saat ini, ia berusaha mengembalikan ketajamannya bersama Augsburg di Bundesliga.

 

Wilfried Bony

Publik Pantai Gading berekspektasi tinggi bahwa pemain ini bisa meneruskan kehebatan Didier Drogba. Apalagi, Wilfried Bony sukses menjadi top skor Eredivisie 2012/2013 saat membela Vitesse Arnhem. Tak hanya itu, ia juga terpilih menjadi pemain terbaik Eredivisie di tahun yang sama.

Rekor impresif tersebut membuatnya direkrut Swansea City di Liga Inggris. Sempat menorehkan catatan lumayan selama dua musim, Bony meningkatkan kariernya dengan pindah ke Manchester City. Namun, ia hanya sanggup menjaringkan enam gol di The Citizens selama musim 2015/2016. Ketika dipinjamkan ke Stoke City, ketajaman pemain ini jauh menukik dengan hanya mencetak dua gol.

 

Kredit: ForzaNEC

Björn Vleminckx

Nama pemain ini asing di telinga? Wajar, karena Björn Vleminckx terbilang hanya one-season wonder ketika memperkuat NEC Nijmegen. Di klub medioker Belanda itu, secara mengejutkan Vlemincks sukses menjadi top skor musim 2010/2011 dengan catatan 23 gol.

Anehnya, ia tak pernah berkesempatan bermain di klub besar Eropa. Setelah itu, ia hanya bermain di Liga Belgia bersama Club Brugge dan Antwerp serta beberapa klub di Liga Turki. Vleminckx juga tak banyak dilirik tim nasional Belgia, karena sampai saat ini ia hanya memiliki tiga caps.

 

Munir El-Hamdaoui

Musim ajaib ketika AZ Alkmaar keluar sebagai juara Eredivisie 2008/2009 diwarnai keberhasilan Munir El-Hamdaoui menjadi top skor. Setelah itu, pemain Maroko ini sempat direkrut Ajax Amsterdam, Fiorentina, dan Malaga, sebelum kembali ke AZ pada musim 2015/2016.

Setiap musim, penampilan El-Hamdaoui semakin menurun. Dua tahun terakhir dihabiskannya bermain di Arab Saudi bersama Umm Salal dan Al-Tawwon. Ia juga tak menjadi bagian perjalanan tim nasional Maroko yang lolos ke Piala Dunia tahun depan.

 

Afonso Alves

Sewaktu menjadi pencetak gol terbanyak Eredivisie, penyerang asal Brasil ini tak hanya menjadi fenomena di Belanda, melainkan juga di Eropa. Musim pertamanya bersama Heerenveen berjalan fantastis. Alves mencetak 34 gol dalam 31 pertandingan. Ini membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak kedua di Eropa pada musim 2006/2007, hanya kalah dalam hal rasio dari legenda AS Rona, Francesco Totti.

Keganasan Alves di Belanda menarik perhatian Middlesbrough. Sayang, pemain plontos ini melempem di Liga Inggris dengan hanya mencetak total 10 gol dalam 42 pertandingan. Hanya setahun di Inggris, Alves memutuskan meninggalkan Eropa dan memperkuat beberapa klub di Liga Qatar. Ia menutup karier pada tahun 2013 bersama klub Al-Rayyan.

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.