Dunia Lainnya

Tata Martino, ‘Mister Runner-Up’ Argentina yang Menolak Melatih Timnas Amerika Serikat

Apa kabar Tata Martino? Pelatih berkebangsaan Argentina ini sedang menikmati tugas barunya sebagai pelatih kepala Atlanta FC di Major League Soccer (MLS), Amerika Serikat. Mantan pelatih Barcelona ini juga berulang tahun yang ke-55 pada tanggal 20 November 2017.

Pria bernama lengkap Gerardo Daniel Martino ini pernah satu tahun melatih Barcelona, yaitu pada tahun 2013/2014. Ia terpilih secara mengejutkan sebagai pengganti almarhum Tito Vilanova yang pada saat itu sedang bergulat dengan penyakitnya. Nama Martino memang asing di telinga para pendukung Barcelona, bahkan penggemar Liga Spanyol, karena itu adalah pengalaman pertamanya melatih di Eropa.

Martino terpilih karena gaya melatihnya terinspirasi langsung oleh pelatih ikonik, Marcelo Bielsa. Ia mengambil alih klub Newells Old Boys yang nyaris degradasi ke Primera B Nacional (kasta kedua sepakbola Argentina). Hanya dalam setahun, ia transformasi Newells dari klub bereputasi medioker menjadi penuh prestasi.

Baca juga: Marcelo Bielsa, Bergerak dalam Senyap dengan Misi Restorasi LOSC Lille

Martino memenangkan Primera División Argentina 2013 dan mencapai semifinal Copa Libertadores 2013. Inilah yang menarik perhatian Barcelona yang kemudian mendatangkannya ke Eropa. Namun, Newells bukanlah satu-satunya tim mengejutkan yang pernah ditangani Martino. Ia juga sanggup membawa Paraguay ke final Copa America 2011.

Akhirnya pada bulan Juli 2013, manajemen Barcelona mengonfirmasi peralihan jabatan dari Vilanova ke Martino. Awal-awal masa kepelatihannya termasuk impresif, termasuk catatan kemenangan meyakinkan 7-0 atas Levante dan menang 2-1 atas Real Madrid di Camp Nou. Ia juga menjadi pelatih pertama sepanjang sejarah Barcelona yang tidak pernah kalah dalam 16 pertandingan pertama mereka.

Namun, semua berakhir bencana pada akhir musim 2013/2014. Barcelona bukan kehilangan gelar juara ke tangan Real Madrid, melainkan saingan mereka lainnya, Atlético Madrid. Martino akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya setelah satu tahun bertugas, karena tak mampu memenangi satu trofi pun kecuali Piala Super Spanyol. Berakhir sudah satu-satunya pengalaman pria ini melatih klub di Eropa.

Meski demikian, pria kelahiran kota Rosario ini tak perlu menganggur lama. Pada tanggal 12 Agustus 2014, Martino diperkenalkan sebagai manajer baru untuk tim nasional Argentina. Ia menggantikan Alejandro Sabella yang ssebenarnya termasuk sukses membawa tim Tango ke final Piala Dunia 2014.

Tugas Martino adalah membawa Argentina memenangi trofi besar setelah sakit hati di final Piala Dunia. Ia pun ditargetkan untuk berprestasi di Copa América 2015. Ia sukses membawa Lionel Messi dan kawan-kawan mencapai final, tapi akhirnya hanya menjadi runner-up setelah kalah dari tuan rumah Cile melalui adu penalti.

Kekalahan di final Copa America 2015 tesebut masih dimaklumi publik Argentina, yang akhirnya masih memberi kesempatan kepada Martino. Harapan mereka, tim nasional Argetina setidaknya bisa memenangkan Copa América Centenario 2016. Ini adalah edisi spesial yang dilaksanakan setahun setelah edisi terakhir kompetisi Amerika Selatan ini untuk menyanbut perayaan ke-100 tahun turnamen.

Argentina memang kembali dibawanya mencapai final. Namun, final yang berlangsung pada 26 Juni 2016 melawan Cile, lagi-lagi membawa kekecewaan karena tim Tango lagi-lagi kalah adu penalti. Seminggu setelahnya, Martino pun mengundurkan diri. Lengkap sudah reputasinya sebagai ‘Mister Runner-Up”.

Sebenarnya, dengan pengalaman kelas dunianya, pelatih ini bisa saja menerima tawaran melatih di tim nasional atau klub mana pun. Namun, Martino lebih memilih tawaran dari Amerika Serikat untuk menangani Atlanta United. Ia menandatangani kontrak pada September 2016.

Martino mengakui bahwa tuntutan pada dua pekerjaan terakhirnya, yaitu Barcelona dan tim nasional Argentina, membuatnya sedikit stres. Ia pun memilih Amerika Serikat untuk lebih bisa bekerja dengan tenang tanpa terlalu banyak tekanan.

Apakah ia lagi-lagi menjadi ‘Mister Runner-Up’ di sana? Sial baginya karena Atlanta United gugur di babak play-off atas Columbus Crew, pada pertandingan yang mencetak rekor jumlah penonton di Amerika Serikat, yaitu 67 ribu penonton. Meski demikian, Martino tak kehilangan posisinya di klub tersebut. Malah, ia dikabarkan ditawari menjadi pelatih kepala tim nasional Amerika Serikat, meskipun ditolaknya.

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.