Nasional Bola

Mark Klok: Gladiator, Dinamo, dan Kekasih PSM Makassar

Sosoknya dibangun oleh aura petarung, sumber selaksa kreativitas, hingga kelembutan hati. Mark Klok, ia pemain yang unik, menikmati kontak fisik dengan lawan, fleksibilitas dari tubuhnya yang kekar, hingga kehangatan dari hatinya yang merah jambu. Bagi PSM Makassar, ia bukan hanya seorang gladiator dan dinamo tim. Klok adalah seorang kekasih.

Adalah hal yang lumrah ketika tim-tim di Indonesia hanya menyediakan kontrak jangka pendek untuk seorang pemain. Bahkan ketika ia pemain lokal berkualitas, pemain asing dengan nama besar, hingga marquee player yang diharapkan bisa mendongkrak popularitas. Kontrak jangka panjang masih barang yang asing untuk sepak bola di Nusantara.

Oleh sebab itu, ketika seorang pemain, baik lokal, asing, maupun marquee player mendapatkan perpanjangan kontrak, pasti ada alasan yang begitu kuat yang menjadi landasan. Kualitas, tentu saja menjadi salah satu alasannya. Namun ada satu hal yang membuat si pemain mendapatkan kontrak baru, yaitu keberadaannya yang tak boleh tak ada.

Situasi itulah yang membuat manajemen PSM Makassar bergegas mengikat Mark Klok, segera setelah Liga 1 Indonesia usai. Pemain asal Belanda tersebut baru saja mendapatkan kontrak baru dengan durasi dua tahun. Klok mengungkapkan bahwa kenyamanan menjadi salah satu alasan. Bukankah kenyamanan adalah perasaan yang para kekasih cari dari pasangan hidupnya?

Kenyamanan pula yang membuat Klok bisa kawin dengan PSM, atas dasar cara bermain yang mendukung, kedekatan dengan suporter yang terasa begitu hangat, dan kebebasan berekspresi bersama tim barunya. Bersama Ajam Jantan dari Timur, Klok bisa leluasa tertawa dan menangis. Membuat hubungan PSM dan Klok tak hanya sekadar hubungan pekerja dan pemberi nafkah.

 

Kredit: Instagram marcklok

Gladiator

Sebelum bergabung dengan PSM, Klok pernah berkarier bersama salah satu klub Liga Bulgaria bernama Cherno More, dari Oktober 2014 hingga Juli 2016. Kedatangan Klok membawa keberuntungan untuk More. Adalah laga final Piala Bulgaria tahun 2015 ketika Klok membantu More menumbangkan sang raksasa, Levski Sovia.

Sebuah prestasi yang membuatnya mendapatkan nama panggilan “gladiator”. Klok bertarung, bekerja begitu keras di pertandingan yang berlangsung hingga perpanjangan waktu tersebut. Kerja keras yang menjadi ciri khas dirinya ketika mendapatkan kepercayaan untuk bermain. Bahkan, saking sangarnya di atas lapangan, Klok sempat disebut punya semangat seperti Nigel de Jong, tukang gaprak legendaris dari Belanda.

“Saya tak pernah takut berduel satu lawan satu di lini tengah. Bahkan tak jarang kaki saya terangkat tinggi sampai dada lawan, seperti Nigel de Jong,” ungkap Klok. Seorang daredevil, lelaki tak kenal rasa takut, penuh gairah dan pekerja keras. figur yang sangat sesuai untuk PSM.

Baca juga: Mengenal Marc Anthony Klok, Gladiator Baru PSM Makassar

Sejak Rene Albert kembali memegang kemudi, PSM kembali menunjukkan cara bermain sesuai identitas mereka: keras dan penuh determinasi.

Sebuah ekosistem yang cocok untuk spesifikasi yang dimiliki Klok sebagai seorang gelandang bertahan. Kecocokan ini pula yang membuat Klok begitu penting untuk PSM, hingga membuat Syamsul Chaeruddin, legenda PSM, tergusur ke bangku cadangan.

Sebagai gelandang bertahan, Klok adalah pemain dengan spesifikasi yang lengkap. Pemain yang masih berusia 24 tahun punya stamina yang bisa diandalkan. Area bermainnya yang cukup luas tidak menjadi masalah untuk Klok berkat staminanya. Tentunya, Klok tak sekadar berlari mengejar bola. Ia membaca arah serangan lawan dengan baik, sehingga tak membuang stamina dengan sia-sia.

Ketika dibutuhkan, Klok adalah tukang tekel yang jeli. Sepak bola Indonesia, terutama menit pertama hingga sekitar menit 60, biasanya diwarnai dengan tempo yang cukup tinggi. Banyak aksi berlari, hampir di semua situasi. Oleh sebab itu, gelandang bertahan akan “dipaksa” banyak melakukan pelanggaran karena salah menempatkan diri dan kecolongan serangan balik.

Klok sendiri bisa beradatasi dengan beragam situasi dengan cepat. Tercatat, dari 17 penampilan awal bersama PSM, Klok hanya mengantongi empat kartu kuning dan satu kartu merah. Kartu merah yang ia rasakan pun berupa akumulasi, bukan karena pelanggaran yang sangat brutal. Catatan ini membuktikan kecerdasan Klok ketika mengambil bola, atau melakukan pelanggaran yang disengaja (technical foul).

Dengan spesifikasi gelandang bertahan yang komplet, PSM akan merindukan Klok ketika absen, seperti diungkapkan Rene Albert. Kerinduan tersebut tak hanya lantaran Klok sangat baik ketika melindungi barisan bek PSM, melainkan kelebihan Klok dalam turut aktif ketika membangun serangan.

 

Dinamo

Menurut catatan KBBI, kata “dinamo” berarti mesin atau alat pembangkit tenaga listrik, atau bisa juga disebut sebagai generator.

Bagi PSM, terutama dalam transisi menyerang, keberadaan Klok seperti dinamo. Ia bisa menjadi sumber kreativitas, bahkan ketika bermain sebagai gelandang. Sebuah kelebihan seorang deep-lying playmaker. Untuk gambaran awal, silakan simak video di bawah ini:

Klok punya teknik satu sentuhan yang baik, bahkan terasa halus ketika menyaksikannya melakukan umpan satu sentuhan. Pun, kehalusan teknik sentuhan tersebut didukung oleh pemilihan waktu yang optimal. Dua kemampuan tersebut membuat Klok sangat cocok menjadi corong serangan balik PSM.

Dua teknik di atas masih ditunjang oleh daya jangkau umpan dari kaki Klok, baik umpan mendatar atau melambung. Oleh sebab itu, Klok sangat juga cocok digunakan untuk menyebar umpan ke dua sisi lapangan.

PSM sendiri sangat mengandalkan penguasaan bola dan eksploitasi sisi lapangan ketika situasi memungkinkan, sebagai tujuannya. Mengusai lini tengah, salah satunya bisa dilakukan jika punya para pengumpan yang bisa dipercaya. Klok menjadi sumbu, menjadi jalan bagi PSM apabila harus memindahkan permainan, misalnya dari sisi kanan ke sisi kiri.

Klok seperti menjadi jembatan, menyediakan diri untuk menjaga progresi PSM tetap bersih. Ketika sampai di sepertiga akhir, kemampuan Klok memudahkan Wiljan Pluim untuk mencari celah umpan. Ingat, Klok punya kemampuan umpan satu sentuhan yang baik. Dan di beberapa kesempatan, kelebihan ini membantunya menjaga penguasaan bola di depan kotak penalti lawan.

Jadi, ketika membangun serangan dari wilayah sendiri, hingga mendekati kotak penalti lawan, Klok bisa selalu terlibat. Dan jika memungkinkan, Klok juga bisa menjadi penyelesai peluang, baik dengan penetrasi ke kotak penalti atau menggunakan sepakan jarak jauh yang kebetulan Klok juga punya teknik yang baik.

Bagi ketika menjadi tukang jagal, maupun sumur kreativitas, Klok bisa melakukannya dengan baik. Maka semakin jelas mengapa PSM langsung mengamankan Klok dari godaan klub-klub besar lainnya di Indonesia.

 

Kredit: Instagram marcklok

Kekasih

Seperti yang disinggung di atas, kenyamanan adalah alasan terkuat bagi Klok ketika memutuskan menerima tawaran perpanjangan kontrak bersama PSM. Jika sudah nyaman, tentu tak perlu penjelasan lebih panjang mengapa Klok dan PSM ditakdirkan menjadi sepasang kekasih.

“Saya sangat bangga, sungguh bersyukur, dan merasa diberkati oleh Tuhan, untuk mengumumkan bahwa saya sudah memperpanjang kontrak saya bersama PSM. Saya ingin berterima kasih kepada Robert dan Appi untuk kesempatan dan kepercayaan dari mereka sejak hari pertama saya di sini. Saya merasa nyaman dan saya juga ingin mengucapkan terima kaish untuk dukungan kalian semua,” ungkap Klok lewat Instastory akun pribadinya.

Tak banyak pemain asing yang memperkuat sebuah klub di Indonesia untuk waktu yang lama, terutama selepas tahun 2000. Bio Paulin Pierre, bek kelahiran Kamerun yang sudah menjadi warga negara Indonesia, pernah membela Persipura Jayapura selama kurang lebih sembilan tahun. Cukup lama untuk seorang pemain asing.

Klok bersama PSM, jika menyelesaikan kontrak barunya nanti, akan menjalani tiga tahun bersama. Sebuah hubungan yang sudah terbilang lama untuk pemain asing dan klub di Indonesia, namun tentu terasa singkat untuk dua sosok yang saling cocok.

Perlu diingat juga, saat ini, Klok baru berusia 24 tahun. Sebuah situasi yang juga unik di sepak bola Indonesia, ketika ada pemain asing, masih di usia matang sudah berkarier di sini. Melihat kualitas dan pentingnya keberadaan Klok, tentu tak ada salahnya jika suatu saat nanti, PSM menyodorkan kontrak dengan durasi minimal lima tahun.

Toh, keduanya sudah saling merasa nyaman. Sebuah perasaan yang bisa menjadi dasar masa depan depan kedua pihak. Dan dengan Klok sebagai pusatnya, PSM bisa membangun skuat dengan inti yang berkualitas.

Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen