PSM Makassar terus menambah amunisi menjelang bergulirnya Go-Jek Traveloka Liga 1. Di pekan pertama April 2017 ini, mereka mendatangkan satu pemain asing lagi bernama Marc Anthony Klok.
Nama Klok memang terbilang masih asing di kalangan pemerhati sepak bola, sehingga dibutuhkan sedikit riset ekstra untuk mencari tahu info pemain asal Belanda ini. Pemain tersebut masih terbilang berusia cukup muda, lahir pada 20 April 1993 di ibu kota Belanda, Amsterdam.
Pada usia 12 tahun, bakatnya langsung tercium oleh para pemandu bakat FC Utrecht. Klok kecil akhirnya bergabung dengan akademi yang juga menelurkan seorang Irfan Bachdim tersebut.
“Sejak kecil, saya hanya terus bermimpi untuk menjadi pesepak bola,” tuturnya kepada media Belanda HP de Tijd. “Saya tak pernah punya rencana B.”
Klok memang tak pernah membuat rencana B untuk kariernya. Namun sayang, kariernya mentok hanya sampai Utrecht B. Tak sekali pun tim utama Utrecht meliriknya untuk tampil di liga utama Belanda.
Mimpinya untuk bermain sebagai pemain profesional jusru terkabul di Skotlandia. Pada tahun 2013, klub Skotlandia, Ross County, menawarinya kontrak professional. Klok, pada saat itu berusia 19 tahun, tiba-tiba mendapati dirinya hidup sendiri di Skotlandia, sebuah negara yang sama sekali asing baginya.
“Di Skotlandia, saya beranjak dari seorang bocah kecil menjadi pria sejati,” kata Klok. “Sangat disayangkan, seringkali saya dijanjikan akan dimainkan, tapi pada akhirnya saya tidak bermain.”
Debut Klok berlangsung indah. Ia masuk di babak kedua pada pertandingan melawan raksasa Skotlandia, Glasgow Celtic. Namun, ternyata di Skotlandia pun kariernya tetap stagnan. Ia hanya mencatatkan namanya di enam pertandingan Liga Skotlandia musim 2013/2014.
Pemain yang berposisi sebagai gelandang bertahan ini pun akhirnya kembali mengevaluasi pilihan kariernya. Akhirnya sebuah tawaran datang dari Cherno More di Liga Bulgaria. Ia langsung tak berpikir panjang untuk menerima tawaran itu, meskipun saat itu ia belum tahu banyak tentang sepak bola Bulgaria.
“Saya langsung jatuh cinta dengan Bulgaria begitu saya tiba di sana,” Klok menyambung ceritanya dengan antusias. “Cherno More merupakan nama besar di sepak bola Bulgaria, tapi mereka jarang memenangi gelar.”
Klok akhirnya menjadi aktor utama salah satu pencapaian terbesar Cherno sepanjang sejarah klub tersebut. Pada final Piala Bulgaria 2015, Cherno sukses mengalahkan raksasa Bulgaria, Levski Sofia, melalui pertandingan ketat yang harus melewati babak perpanjanga waktu. Keberhasilan itu langsung membuatnya menjadi pemain favorit pendukung Cherno.
“Saya langsung mendapat julukan ‘Gladiator’,” kata Klok sambil tertawa.
Julukan itu bukan tak berdasar. Jika kita melihat aksi-aksi Klok di beberapa rekaman pertandingan di YouTube, kita akan langsung berkesimpulan gaya bermainnya sangat mirip dengan Nigel de Jong.
“Saya tak pernah takut berduel satu lawan satu di lini tengah. Bahkan tak jarang kaki saya terangkat tinggi sampai dada lawan., seperti de Jong,” sambungnya sambil mengedipkan mata. Tentu saja Klok bercanda, tapi pernyataan itu cukup memberi gambaran akan gaya bermainnya.
Setelah dua musim yang terbilang sukses di Bulgaria, Britania Raya kembali memanggilnya. Pada tahun 2016, ia menerima tawaran Oldham Athletic di League One, atau kasta kedua Liga Inggris. Namun, seiring terdegradasinya klub tersebut ke kasta ketiga, Klok memutuskan kembali ke Skotlandia pada pertengahan musim.
Pemain bertinggi badan 177 sentimeter ini memilih untuk menjalani trial di salah satu klub besar Skotlandia, Dundee FC. Klok akhirnya menjalani kontrak jangka pendek dengan Dundee sejak Januari 2017. Di Liga Premier Skotlandia, Klok sempat tampil dua kali sebagai pemain pengganti, yaitu pada saat Dundee menghadapi Inverness Caley Thistle dan Kilmarnock.
Ketika pada akhirnya dipastikan akan bertolak ke Indonesia untuk memperkuat PSM, Klok menulis pesan di akun media sosial Twitter pribadinya:
http://twitter.com/marcklok10/status/850314388720562176
(Jangan menghakimi keputusan saya tanpa memahami alasan-alasan saya. Semoga sukses rekan-rekan setim saya di @dundeefconline ! )
Kita lihat saja apakah bergabung dengan PSM dan berkiprah di Liga Indonesia pada usia 23 tahun menjadi keputusan yang tepat bagi kelanjutan karier Marc Anthony Klok.
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.