Tribes masih ingat dengan Chapecoense? Sudah hampir setahun ketika tragedi nahas menimpa klub asal Brasil tersebut. Tanggal 28 November 2016, Chapecoense tengah terbang ke Kolombia untuk menjalani pertandingan final Copa Sudamericana melawan Atletico Nacional. Malang bagi El Chape, pesawat yang mereka tumpangi menabrak sebuah tebing di Kolombia, mengakibatkan 71 dari total 77 penumpang, termasuk hampir semua pemain mereka, meninggal di tempat.
Akibat banyaknya anggota tim yang menjadi korban, Chapecoense pun harus benar-benar membangun kembali skuatnya dari awal. Tentu, banyak bantuan yang telah ditawarkan kepada klub yang berasal dari kota Chapeco ini, seperti salah satunya keimunan terhadap degradasi dari Serie A Brasil, divisi utama Liga Brasil yang diikuti Chapecoense musim ini. Namun, secara ksatria, Chapecoense menolak keringanan ini, dan menjalani liga layaknya klub lain.
Terbukti, tanpa adanya keringanan tersebut, Chapecoense tetap berhasil menghindari degradasi. Hari Kamis (16/11) lalu, Chape berhasil mengunci spot di Serie A Brasil musim depan berkat kemenangan atas Vitoria dengan skor 2-1. Berkat kemenangan ini, mereka sudah mengumpulkan total 47 poin dari 35 pertandingan, dan secara matematis lolos dari degradasi. Saat ini, Chape duduk di peringkat 10, terpaut delapan poin dari jurang degradasi dengan tiga laga tersisa.
Keberhasilan Chapecoense ini dirayakan dengan meriah, namun sederhana, di ruang ganti mereka selepas pertandingan usai.
E A COMEMORAÇÃO NÃO PODIA SER DIFERENTE!! 🏹⚽💚
Chapecoense garantida no Brasileirão Série A 2018!!
VAAAAAMOS, VAMOS CHAPEEEE!! #VamosChape #Brasileirao2017 pic.twitter.com/zVvFUnrThk— Chapecoense (@ChapecoenseReal) November 17, 2017
Penyerang Chape, Tulio de Melo, menyatakan bahwa keberhasilan menghindari terasa sangat melegakan, mengingat situasi yang menimpa mereka di awal musim.
“Kami membutuhkan kemenangan saat melawan Vitoria, dan keberhasilan kami terasa sangat melegakan. Situasinya tidak mudah mengingat apa yang kami alami di awal musim ini,” ujar de Melo dikutip dari ESPN FC.
“Kami tahu betapa dahsyatnya dampak yang disebabkan tragedi itu. Kami harus bersatu untuk menghadapi musim ini. Pada akhirnya, target utama kami untuk bertahan di Serie A berhasil tercapai.”
“Saya ingin mendedikasikan keberhasilan kami ini kepada semua teman dan keluarga yang telah meninggalkan kami. Kami tentu tak dapat bisa memungkiri bahwa kami semua ada di sini karena tragedi itu. Adalah kewajiban bagi saya untuk memastikan Chapecoense berada di tempat yang sama seperti musim lalu. Itu adalah hal yang harus saya berikan kepada mereka. Harus.”
Keberhasilan Chapecoense ini ditambah dengan kabar bahagia dari Jackson Follmann, salah satu pemain yang selamat dari tragedi pesawat tersebut. Kiper berusia 24 tahun itu menjalani sesi latihan pertamanya bersama tim usai kecelakaan yang menimpanya. Semangat Follmann patut diapresiasi, mengingat fakta bahwa kini ia mengenakan kaki artifisial setelah kakinya harus diamputasi karena kecelakaan tersebut.
O Follmann fez hoje o seu primeiro treino com bola! 🏹⚽💚
Que momento! #VamosChape pic.twitter.com/qJlsrPB6PD— Chapecoense (@ChapecoenseReal) November 16, 2017
Semangat Chapecoense untuk tetap berdiri teguh meskipun tragedi dahsyat menerpa patut dijadikan contoh bagi kita semua. Forca Chape!
Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket