Turun Minum Serba-Serbi

Pesepak Bola yang Terlibat dalam Kasus Kekerasan Seksual

Baru-baru ini, dunia Hollywood digemparkan oleh terungkapnya pelecehan sekaligus kekerasan seksual yang dilakukan oleh produser ternama, Harvey Weinstein. Tak tanggung-tanggung, puluhan aktris papan atas dunia, termasuk Angelina Jolie, Gwyneth Paltrow, dan Rose McGowan, menjadi korban kejahatan Weinstein.

Pengungkapan yag dilakukan aktris-aktris tersebut terhadap kekerasan yang dilakukan Weinstein menjadi awal penyingkap tabir buruk kekerasan seksual yang terjadi di Hollywood. Perlahan-lahan, korban pelecehan seksual lainnya mulai berani berbicara ke publik, dan nama-nama seperti Kevin Spacey dan Louis C.K, ketahuan pernah melakukan tindakan serupa Weinstein.

Masalahnya, kekerasan seksual tak hanya dilakukan oleh pelakon di Hollywood. Orang-orang yang berkutat di sepak bola juga pernah melakukan hal serupa. Sebut saja apa yang dilakukan oleh mantan Diktator FIFA, Sepp Blatter yang baru saja dituduh melakukan pelecehan seksual berdasarkan pengakuan Hope Solo, kiper timnas sepak bola wanita Amerika Serikat yang juga menjadi korbannya.

Berdasarkan pengakuannya, Solo dilecehkan oleh Blatter, yang harus mundur dari jabatannya karena terkena skandal korupsi, ketika menjadi pemandu acara penghargaan Ballon d’Or. Sayangnya, Blatter bukan satu-satunya orang dari dunia sepak bola yang pernah melakukan kejahatan yang menjijikkan ini. Berikut ini beberapa nama pesepak bola yang pernah terlibat kasus kekerasan seksual:

Ched Evans

Penyerang asal Wales, Ched Evans, terbukti memperkosa gadis berusia 19 tahun di bulan April 2012. Kala itu, Evans yang tergabung bersama klub Inggris, Sheffield United, sedang mengalami masa jaya-jayanya. Pemain yang berposisi sebagai penyerang itu berhasil mencetak 35 gol sejauh musim berjalan. Ironisnya, performa Evans tidak diimbangi dengan moral yang baik juga.

Evans yang kala itu berusia 23 tahun terbukti bersalah karena telah melakukan hubungan seksual tanpa kesepakatan (consent) dengan gadis berusia 19 tahun. Gadis tersebut mengaku tak mengingat apa-apa karena mabuk berat, dan Evans dituduh memanfaatkan ketidaksadaran gadis tersebut.

Dalam menjalankan aksinya, Evans ditemani oleh karibnya yang kala itu bermain bagi klub Port Vale, Clayton McDonald, namun McDonald tidak terbukti bersalah sehingga ia dibebaskan. Sementara Evans harus menerima hukuman penjara selama 5 tahun, meski dibebaskan di tahun 2014 dengan jaminan. Anehnya, Evans kembali direkrut oleh Sheffield United, meskipun sebagian besar suporter dan sponsor menentang kebijakan ini karena rekam jejak kriminal sang pemain.

Kerrea Gilbert

Suporter Arsenal mungkin pernah mendengar nama yang satu ini. Kerrea Gilbert adalah pemain bertahan asal Inggris yang sempat mengecap karier sebagai pemain akademi Arsenal. Tak hanya itu, pria berusia 30 tahun ini pernah memperkuat tim utama The Gunners meski hanya sebanyak dua kali. Sayang, karier Gilbert bersama Arsenal tak memuaskan dan selepas hengkang dari klub asal London Utara tersebut di tahun 2010, kariernya menurun drastis.

Ia terdaftar sebagai pesepak bola terakhir di tahun 2014 bersama klub kecil yang bernama St. Albans City. Selepas itu, Gilbert tak terdengar lagi kabarnya, hingga bulan September lalu beredar pengakuan dari seorang gadis berusia 17 tahun bahwa Gilbert dan rekannya telah memperkosanya.

Gilbert dan rekannya yang bernama Nathan Roach-Doctrove, mengundang dua gadis yang sedang teler akibat pengaruh alkohol dan ganja ke apartemen mereka di daerah Bristol. Menurut pengacara gadis tersebut, dilansir dari Daily Mail, sang gadis dipaksa untuk melakukan kegiatan seksual saat dalam keadaan tidak sadar. Sang gadis berusaha untuk menolak, namun tak berdaya karena mabuk. Meskipun begitu, Gilbert yang kini menjabat sebagai pelatih fisik pribadi membantah tuduhan ini karena sang gadis “menikmati” kegiatan seksual yang mereka lakukan.

fenomena bernama Maradona

Diego Maradona

Bahkan manusia yang disebut-sebut sebagai “dewa sepak bola” pun pernah melakukan hal semacam ini. Dilansir dari The Sun, Maradona melakukan pelecehan seksual terhadap jurnalis wanita asal Rusia bernama Ekaterina Nadolskaya, saat sang legenda tengah berada di Rusia untuk menghadiri final Piala Konfederasi 2017.

Kejadian bermula ketika Ekaterina meminta waktu Maradona untuk wawancara. Sang legenda yang terkenal karena gol tangan tuhannya ke gawang Inggris ini meminta Ekaterina untuk datang ke kamar hotelnya, dan mulai menjawab pertanyaan yang diajukan.

Anehnya, tak beberapa lama, Maradona meminta sang jurnalis untuk melepaskan pakaiannya. Kontan saja Ekaterina menolak, namun Maradona memaksa, bahkan berusaha untuk menelanjangi Ekaterina dengan tangannya sendiri. Ekaterina pun mengancam akan memanggil polisi, namun anehnya, justru Maradona yang menelpon petugas keamanan hotel untuk meminta Ekaterina dikeluarkan.

Sang jurnalis pun digiring keluar dari hotel, namun barang-barangnya termasuk pakaiannya masih berada di kamar Maradona. Tak cukup di situ, Ekaterina pun kembali dipermalukan setelah asisten pribadi Maradona melemparkan sejumlah uang ke mukanya di lobi hotel. Pihak hotel dan Maradona menutupi kejadian ini, dan Ekaterina pun tak melaporkan Maradona ke pihak berwajib sehingga tak ada pengadilan bagi sang legenda, namun apabila kejadian ini benar adanya, makin benar anggapan bahwa Maradona adalah dewa di lapangan, setan di luar lapangan.

Adam Johnson

Kasus pelecehan seksual yang dilakukan pesepak bola yang paling fenomenal sekaligus menjijikkan barangkali adalah yang dilakukan Adam Johnson. Mantan pesepak bola Manchester City sekaligus timnas Inggris ini terbukti melakukan kejahatan seksual terhadap gadis di bawah umur.

Yang mengerikannya lagi, kejahatan yang dilakukan pedofil ini terlihat direncanakan dengan baik. Johnson memanfaatkan kepolosan sang gadis yang merupakan pendukung Sunderland, klub yang Johnson bela saat melakukan kejahatan ini, untuk melakukan aksi amoralnya.

Berawal dari permintaan sang gadis untuk meminta tanda tangannya, kedekatannya dengan Johnson berubah menjadi tak wajar setelah mereka beberapa kali bertemu. Terungkap, bahwa Johnson seringkali mengirimkan pesan serta foto tak senonoh kepada sang gadis. Berawal dari situ, Johnson kemudian terbukti melakukan pelecehan yang dilakukan di mobil miliknya di tahun 2015.

Saat diadili, sang penyerang sayap ini mengaku bahwa korbannya masih berusia di bawah umur, dan ia tak membenarkan kelakuannya. Akhirnya, Johnson pun dihukum penjara selama enam tahun, dan dapat dipastikan karier sepak bolanya berakhir. Yang menyedihkan, sang korban pun dirisak oleh teman-teman sekolahnya selepas kasus ini beredar ke publik. Tentu mengerikan apa yang dilakukan Johnson, mari berharap kasus serupa tak terjadi lagi, tak hanya di sepak bola, namun juga di dunia ini.

Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket