Sejak masa-masa pra-musim 2017/2018, nama Reiss Nelson menjadi lesatan terbaru. Bagi pendukung Arsenal, melihat Nelson bermain adalah sebuah kesenangan sendiri, bahwa masa depan sudah terjamin. Namun, tahukah pembaca bahwa di kehidupan yang berbeda, Reiss Nelson bisa saja menjadi pemain Tottenham Hotspur?
Betul, pemain berusia 17 tahun tersebut sempat lebih dekat dengan Tottenham ketimbang Arsenal. Boleh dibilang, bakat Nelson justru lebih dahulu ditemukan oleh tim pencari bakat The Lilywhites. Tepatnya saat ia masih berusia sembilan tahun dan tengah memperkuat sebuah klub di wilayah bernama Catford.
“Saat itu saya masih berusia sembilan tahun dan saya bermain untuk sebuah tim di daerah Carford. Ketika itu, saya bangun setiap pagi, dan menggunakan kereta api, bersama kakak saya, kami akan pergi ke Catford tiga kali dalam satu minggu,” kata Nelson kepada Arsenal Weekly Podcast.
“Ada sekitar dua bulan saya bermain di sana, untuk sebuah tim bernama Moonshot FC. Saat itu, saya dipantau oleh pencari bakat dari Tottenham. Mereka terus mengamati saya selama tiga atau empat minggu, sebelum sebuah telepon dari Arsenal datang. Pertemuan pertama dengan pihak Arsenal, mereka langsung mengutarakan ingin merekrut saya. Itu hari yang sungguh membahagiakan bagi saya. Jadi saya tidak berpikir dua kali,” ungkapnya lagi.
“Saya sendiri seorang pendukung Arsenal. Semua orang di keluarga saya juga pendukung Arsenal. Jadi, keputusan yang saya ambil bukan keputusan yang sulit,” tegasnya kemudian.
Keputusan yang tentunya tak akan disesali Nelson. Hengkangnya Alex Oxlade-Chamberlain seperti menjadi berkah tersendiri bagi pemain asli Inggris tersebut. Meski saat ini harus puas bermain sebagai bek sayap kanan, alih-alih penyerang sayap, Nelson harus bersyukur lantaran mendapatkan kesempatan bermain yang luas bersama tim utama.
Bersama tim utama Arsenal, Nelson sudah bermain di lima pertandingan, di ajang Liga Europa dan Carabao Cup. Kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin lantaran untuk masa depan, ia tak mungkin bermain sebagai bek sayap kanan. Bakat besarnya akan terlalu sia-sia apabila tidak berperan lebih banyak di sepertiga akhir lapangan.
Saat ini, tugas utama bagi Nelson akan belajar lebih giat supaya perkembangannya tidak terhambat. Proses adaptasi dengan tim utama pun berjalan dengan baik. Pemain dengan kemampuan olah bola mumpuni ini mengungkapkan bahwa para pemain senior sangat membantu untuk keperluan adaptasi ini.
“Alex Iwobi sangat membantu saya (untuk berdaptasi). Ia sering membuat lelucon dan selalu memastikan kabar saya. Alexandre Lacazette juga orang yang sangat baik. Mesut Özil, Hector Bellerin juga sama, mereka para pemain yang menerima saya sebagai pribadi dan juga sebagai seorang pesepak bola.”
Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen