Everton resmi tersingkir dari Liga Europa 2017/2018. Kepastian ini diperoleh setelah Ashley Williams dan kawan-kawan dibantai tuan rumah Olympique Lyonnais lewat skor 0-3 pada pertandingan keempat babak penyisihan grup. 150 juta paun yang dihabiskan untuk mendatangkan beberapa pemain baru pun sia-sia.
Klub kota Liverpool yang baru saja memecat pelatih Ronald Koeman, lagi-lagi dihadapkan kepada kritik yang sama dari awal musim. Everton dihantui kenyataan bahwa mereka gagal menemukan mesin gol pengganti Romelu Lukaku. Koeman menghabiskan lebih dari 150 juta paun di musim panas untuk membuat skuat mereka terlihat mewah.
Namun, belum juga musim 2017/2018 berjalan setengahnya, mereka sudah berkutat di zona degradasi di Liga Primer Inggris. Dalam sembilan pertandingan di liga, The Toffees hanya memenangi dua, yang mengakibatkan pemecatan Koeman.
Pelatih tim muda Everton, David Unsworth, telah diberi kepercayaan untuk memegang kendali kepelatihan untuk sementara. Namun, pada pertandingan hidup-mati di kandang Lyon, pria ini tak menunjukkan keunggulan taktik daripada Koeman.
Sebaliknya, sang caretaker malah membuat murka para pendukung The Toffees di media sosial. Unsworth malah memilih untuk tidak memasang satu penyerang murni sama sekali! Entah apa yang ada di kepala pria ini, karena ia memasang formasi 4-3-3, dengan gelandang Gylfi Sigurdsson menjadi titik fokus serangan.
Jika tujuannya untuk bermain defensif, strategi Unsworth hanya bertahan setengah pertandingan. Tuan rumah memang gagal menembus gawang Everton selama 45 menit. Namun, setelah istirahat, gaya bermain cenderung pengecut ini akhirnya terkena getahnya. Tiga gol Lyon pun mengalir deras, apalagi setelah tak terlihat ada upaya tim tamu untuk bermain semakin agresif.
Ironisnya, justru setelah Unsworth menurunkan penyerang muda Dominic Calvert-Lewin, gawang Jordan Pickford mulai dibobol pemain-pemain Lyon. Bertrand Traore membuka skor bagi tuan rumah pada menit ke-68, disusul gol Houssem Aouar delapan menit kemudian. Perlawanan Everton menjadi semakin berat setelah gelandang Morgan Schneiderlin terkena kartu merah pada menit ke-80.
Lyon pun menutup pesta dengan gol terakhir yang dicetak mantan pemain Manchester United, Memphis Depay, pada menit ke-88. Kekalahan tiga gol tanpa balas ini bukan hanya membuat malu Everton, tapi juga membuat peluang mereka lolos ke babak selanjutnya tertutup.
Dengan hasil ini, tuan rumah Lyon berhak bersanding dengan Atalanta di puncak klasemen grup E Liga Eropa. Keduanya mengoleksi poin sama, yaitu 8. Peluang terbesar untuk lolos dimiliki kedua klub ini, mengingat Apollon Limassol yang duduk di peringkat tiga hanya mengoleksi 3 poin.
Sementara itu, posisi terakhir diduduki Everton yang hanya mengumpulkan satu poin dari tiga pertandingan. Mungkin sudah saatnya manajemen mereka mengevaluasi penggunaan dana transfer 150 juta paun yang terbuang percuma.
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.