Revans menjadi ambisi yang diusung oleh kesebelasan Prancis, OGC Nice, tatkala melawat ke markas Lazio, Stadion Olimpico. Pasalnya, pada laga penyisihan grup Liga Europa sebelumnya, mereka dibekap dengan skor 1-3 di kandang sendiri.
Turun dengan skuat terbaiknya minus Yann Cardinale, Nice langsung tancap gas sedari sepak mula. Di sisi lain, Lazio yang menurunkan banyak pemain pelapisnya, cenderung lebih banyak menunggu.
Ironisnya, jalannya pertandingan selama babak pertama terkesan begitu menjemukan. Nyaris tak ada peluang bersih yang sukses dibuat oleh masing-masing kubu. Alhasil, skor kacamata alias tanpa gol pun bertahan sampai turun minum.
Pada babak kedua, pertandingan berjalan sedikit lebih menarik dengan Les Aiglons tetap lebih banyak melakukan tekanan ke gawang Lazio. Kerja sama Alassane Plea, Wesley Sneijder, dan Remi Walter sempat memunculkan kerepotan buat tembok pertahanan tim tuan rumah yang digalang oleh Stefan de Vrij, Patric Gabarron, dan Ramos Marchi.
Nice bahkan hampir saja mencetak gol andai sepakan keras Sneijder dari luar kotak penalti tak mampu diselamatkan oleh Thomas Strakosha di menit ke-62 sehingga hanya menghasilkan sepak pojok.
Kedudukan tanpa gol ini bahkan terus berlangsung sampai laga memasuki menit ke-80 dan masing-masing pelatih dari kedua klub, Lucien Favre (Nice) dan Simone Inzaghi (Lazio), telah melakukan sejumlah pergantian pemain supaya laga berjalan lebih segar. Namun sial, segenap upaya yang kedua tim tersebut lakukan seolah sia-sia karena Nice maupun Lazio tetap kesulitan menciptakan peluang emas di sepanjang babak kedua.
Ketika perasaan pasrah bahwa pertandingan akan berakhir dengan skor imbang, Dewi Fortuna justru merapat ke kubu Gli Aquilotti pada menit-menit akhir. Mendapat tendangan penjuru yang dieksekusi oleh Luis Alberto pada menit ke-92, sebuah gol yang telah dinanti-nantikan pada laga ini akhirnya tercipta.
Adalah bek Nice, Maxime Le Marchand, yang menyundul bola kiriman Luis Alberto ke dalam gawangnya sendiri yang dijaga oleh Walter Benitez. Gol bunuh diri tersebut memaksa papan skor di Stadion Olimpico berubah menjadi 1-0 buat keunggulan tim tuan rumah serta disambut gembira oleh para Laziale. Makin sial buat Nice, hanya beberapa detik setelah gol itu lahir, pertandingan yang ditengahi oleh Jesus Gil Manzano ini, dinyatakan selesai begitu sang pengadil lapangan meniup peluit panjang.
Ambisi revans yang diusung Les Aiglons pun pupus dengan kekalahan ini. Lebih sialnya lagi, kesempatan mereka untuk melaju ke fase selanjutnya mesti tertahan. Sementara untuk Lazio, ugly win kali ini membuat mereka kokoh di puncak klasemen dan telah memastikan satu tiket ke babak 32 besar.
Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional