Eropa Inggris

Everton Musim Ini adalah Wajah Valencia di Tahun 2014

Ada pemandangan yang tidak biasa di Liga Primer Inggris musim ini. Everton yang biasanya tampil sebagai kuda hitam dan menjadi resistensi terhadap tim-tim besar, kini berada di peringkat yang tidak terlalu bagus di klasemen sementara. Skuat asuhan Ronald Koeman berada dua strip dari zona degradasi, mengumpulkan tujuh poin, dari tujuh pertandingan. Hasil dari dua kali menang, satu kali imbang, dan empat kali menelan kekalahan.

Sebenarnya Everton memulai musim dengan awalan yang cukup bagus. Menang atas Stoke City dan menahan imbang Manchester City di kandangnya sendiri. Tapi sejak pekan ketiga, penampilan Wayne Rooney dan kawan-kawan merosot drastis. Mereka kalah empat kali dari lima pertandingan terakhir yang dijalani. Termasuk kekalahan di kandang sendiri ketika berhadapan dengan Burnley di pekan pertandingan ketujuh lalu.

Hal ini tentu menimbulkan tanda tanya. Karena sejak kedatangan investor baru, Everton kini memiliki sesuatu yang tidak pernah mereka miliki sebelumnya, yaitu kekuatan finansial. Tim sisi biru kota Merseyside ini dianggap tidak bisa melaju dari tahap di mana mereka berada saat ini karena tidak didukung kemampuan finansial yang sama seperti tim-tim besar lain di Liga Inggris. Sejak era David Moyes hingga kini ditangani oleh Ronald Koeman, selalu ada anggapan bahwa andai Everton punya kekuatan finansial, tentu mereka bisa berbicara lebih banyak.

Tapi yang terjadi saat ini justru tidak sesuai harapan. Ketika dukungan finansial sudah ada dari investor baru, Farhad Moshiri, dan ketika Everton bahkan bisa mendatangkan banyak pemain berkelas, justru prestasi mereka anjlok. Meskipun memang baru awal musim, posisi Everton yang berada di dekat dengan jurang degradasi tentu menjadi tanda bahaya yang sangat besar.

Kejadian yang dialami oleh Everton musim ini sebenarnya sangat serupa dengan apa yang dialami oleh klub La Liga, Valencia. Pada tahun 2014, Los Che dibeli oleh pengusaha asal Singapura, Peter Lim. Pada musim tersebut, Lim membuat Valencia bisa membeli pemain-pemain seperti Andre Gomes, Rodrigo, Matthew Ryan, Skhodran Mustafi, Alvaro Negredo, Santi Mina, Zakaria Bakkali, dan Joao Cancelo.

Tetapi nyatanya prestasi tim tidak begitu mentereng. Bahkan mengalami stagnansi ketika Gary Neville menjabat sebagai pelatih di sana. Valencia terus melakukan transfer besar dan juga terus mengganti pelatih. Tetapi peringkat mereka di La Liga tidak kunjung membaik. Barulah posisi mereka mulai membaik di musim ini setelah ditangani oleh Marcelino Garcia Toral.

Apa yang dialami oleh Valencia sepertinya akan dialami oleh Everton. Kesamaan tren transfer karena baru mendapatkan dana segar akan berpengaruh banyak. Permasalahannya adalah pemilik baru belum memiliki banyak pengalaman. Farhad Moshiri memang orang kedua Alisher Usmanov, salah satu pemilik saham Arsenal. Tetapi ia lebih banyak bergerak di bidang keuangan ketimbang permasalahan teknis. Moshiri masih perlu banyak belajar untuk menangani klub.

Fenomena saat ini merupakan proses yang mesti dialami oleh Everton, dan Moshiri selaku pemilik saham terbesar. Mesti diketahui bahwa uang besar belum tentu menjadi jaminan kesuksesan. Maka para penggemar Everton mesti bersabar sampai tim mereka melewati proses ini, dan menjadi tim yang lebih baik lagi.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia