Dalam percaturan sepak bola Jerman, hiduplah sebuah adagium yang sudah mengakar lama bahwa semua akan Bayern pada waktunya. Hal ini merujuk pada seringnya kesebelasan terbesar di tanah Bavaria, Bayern München, merekrut pemain-pemain terbaik yang ada di Jerman.
Pada bulan Januari 2016 kemarin, untuk kesekian kali, Bayern memastikan kedatangan salah seorang pemain yang berasal dari klub rival mereka di ajang Bundesliga, TSG Hoffenheim. Bayern secara resmi mengamankan jasa bek muda berusia 22 tahun, Niklas Süle, yang jadi salah satu pilar utama Hoffenheim.
Akan tetapi, kepindahan Süle ke kubu Bayern tidak berlangsung pada saat itu juga melainkan baru terjadi di bulan Juli alias jelang bergulirnya musim kompetisi 2017/2018. Sayangnya, tak ada rilis resmi terkait harga jual Süle karena masing-masing kubu menyatakan bahwa harga transfer Süle masuk dalam kategori undisclosed fee.
Walau menuai pujian karena berhasil mengamankan salah satu talenta terbaik yang ada di Bundesliga, namun perekrutan Süle pada awalnya menelurkan banyak pertanyaan di kalangan penikmat sepak bola, tak terkecuali di kalangan suporter Die Bayern sendiri. Hal ini diakibatkan cukup berlimpahnya stok di posisi tersebut.
Tercatat, Bayern masih punya Jerome Boateng, Mats Hummels, sampai Javi Martinez yang bisa turun bergantian di posisi tersebut. Apalagi ketiga nama ini juga punya kualitas yang sangat mumpuni. Beberapa pengamat pun khawatir jika keputusan Süle hijrah ke Bayern adalah kesalahan.
Baca juga: Transformasi Jerome Boateng yang Seperti Kupu-Kupu
Namun keputusan dari manajemen Bayern untuk memboyong Süle tentu sangat beralasan. Mereka sadar betul jika kondisi fisik para pemain utamanya bisa merosot kapan saja atau bahkan harus absen akibat cedera sehingga butuh tambahan tenaga di sektor belakang.
Benar saja, mengarungi awal kompetisi 2017/2018, Bayern yang tampil di tiga ajang yaitu Bundesliga, Piala Jerman, dan Liga Champions, justru harus ditinggal oleh Boateng dan Martinez yang bergantian didera cedera.
Situasi pelik itu lantas memberi jalan kepada Süle untuk didapuk sebagai pilihan nomor satu bareng Hummels guna mengawal lini pertahanan, baik saat masih ditangani Carlo Ancelotti maupun kini bersama Jupp Heynckes.
Sejauh ini, Süle sudah bermain di 11 pertandingan dari 14 partai yang dilakoni Bayern pada seluruh ajang. Khusus di ajang Bundesliga, dirinya tampil sebanyak tujuh kali dengan empat di antaranya berstatus sebagai starter.
Hebatnya lagi, Süle seakan tak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang didapatnya untuk merumput dengan kostum Bayern. Dalam setiap laga di mana dirinya bermain, Süle selalu berusaha tampil maksimal. Hal tersebut akhirnya diganjar dengan catatan enam kali clean sheets serta mencetak satu gol.
Penampilan oke yang ditunjukkan Süle dalam kurun tiga bulan pertama mengenakan seragam Bayern memaksa salah satu legenda tim tersebut, Oliver Kahn, buka suara.
“Süle bermain sangat impresif sejauh ini. Jarang membuat kesalahan dan selalu tenang adalah ciri khasnya. Sungguh, dirinya terlihat seperti pemain berpengalaman yang sudah lama merumput bersama Bayern”, ujar kiper yang identik dengan rambut gondrong tersebut.
Paham bahwa penampilannya semakin disorot, terlebih dalam upaya membantu Bayern bangkit usai mengalami krisis sehingga Ancelotti dicopot dari jabatannya sebagai pelatih, Süle tak memasang target yang kelewat tinggi.
“Aku ingin bermain sebaik mungkin di setiap laga untuk membuktikan kepantasanku bermain di sini dan juga menjadi opsi tambahan bagi Joachim Löw jika dirinya membutuhkan seorang bek tengah untuk tim nasional”.
Keberadaan Süle sebagai pemain anyar mereduksi kekhawatiran dari manajemen Bayern kalau-kalau ada penggawa andalannya di lini belakang ditimpa cedera. Dan mengingat usianya yang masih muda dan potensi besar yang ada pada dirinya, menjadi sebuah keniscayaan jika dalam beberapa musim ke depan, nama Süle akan semakin dikenal publik sebagai benteng tangguh di lini pertahanan Bayern dan juga timnas Jerman.
Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional